Senin, 19 September 2016

PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

Drs. Susilo Wardoyo
SMA NEGERI 1 BUMIAYU



A.  PENGERTIAN GEOGRAFI
Geografi berasal dari bahasa Yunani geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi secara harfiah berarti tulisan tentang bumi, sehingga sering disebut ilmu Bumi. Istilah geografi diperkenalkan oleh Erastothenes tahun 100 SM, sehingga beliau dikenal sebagai peletak dasar ilmu geografi karena memperkenalkan istilah geographika juga telah mencoba menghitung keliling bumi secara matematis melalui perbandingan besar jarak busur Alexandria – Syene (Aswan) dengan keseluruhan bumi.
Dari hasil seminar dan lokakarya para pakar Geografi yang dilaksanakan di Semarang tahun 1988 dirumuskan bahwa :
Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfera) serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.
Dari pengertian tersebut diatas maka :
  1. Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala-gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfera) dimaksudkan bahwa geografi akan mengkaji atau mempelajari berbagai faktor penyebab sekaligus mencari dan menemukan jawaban mengapa terjadi persamaan dan perbedaan pada gejala geosfera antara satu tempat dengan tempat yang lain.
  2. Interaksi antara manusia dengan lingkungannya dimaksudkan behwa manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan memanfaatkan lingkungan alamnya. Oleh karena itu dituntut agar kelestarian daya dukung alam tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya.
  3. Dalam kontek keruangan dan kewilayahan dimaksudkan bahwa didalam mempelajari (mengkaji) persamaan dan perbedaan gejala geosfera maupun  interaksi manusia dengan lingkungannya yang diutamakan adalah persebaran gejala geosfera dalam dalam suatu wilayah dan interaksi manusia dengan lingkungannya.
Jadi yang membedakan geografi dengan ilmu yang lain bukan pada bumi sebagai wujud kajian geografi, malinkan pada cara pandang yang bersifat keruangan dan obyek geografi yang berupa gejala geosfera.

B.   RUANG LINGKUP PENGETAHUAN GEOGRAFI
Sasaran atau kajian studi geografi mencakup beberapa aspek yang saling berkaitan satu sama lain dan sulit untuk dipisahkan. Aspek geografi tersebut terdiri dari :
1.   Aspek fisik (alami), yang meliputi aspek kimiawi, biologis astronomi dan sebagainya.
2.   Aspek sosial, yang meliputi aspek politis, ekonomi, anthropologis dan sebagainya.
Karena ruang lingkup geografi sangat ditentukan oleh aspek manusia, maka menurut teori lingkungan hidup lingkungan di permukaan bumi dapat dikelompokan menjadi :
a.   Lingkungan Fisik (physical environment, abiotik)
Adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang bukan berupa makluk hidup seperti tanah, air, sinar matahari,udara dsb.
b.   Lingkungan Biotik (biological environment)
Adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang berupa makluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
c.   Lingkungan Sosial (social environment)
Adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang berupa hasil aktivitas manusia baik dalam hubungannya dengan alam maupun hubungan antar manusia.

Rhoad Murphey dalam bukunya The Scope of Geography mengemukakan 3 (tiga) pokok ruang lingkup studi geografi yaitu :
a.   Persebaran dan keterkaitan penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek keruangan serta bagaimana manusia memanfaatkannya.
b.   Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah.
c.   Kajian terhadap region.

C.  KONSEP DASAR ESSENSIAL GEOGRAFI
Dalam memahami ilmu geografi perlu memahami sepuluh pengertian dasar yang sangat penting yaitu :
1.       Konsep Lokasi (tempat)
Lokasi keterkaitannya dengan keadaan sekitarnya dapat menguntungkan dan juga dapat merugikan.
Contoh :
-       Lokasi daerah dekat dengan jalan raya mengakibatkan harga tanah tersebut sangat mahal.
-       Lokasi pemukiman dekat pabrik maka udara kotor karena polusi.
2.       Konsep Jarak
Jarak sebagai faktor pembatas karena memisahkan dua tempat, arti pentingnya bersifat relatif dan berubah sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi.
Jarak terbagi menjadi 2 (dua) :
2.1.      Jarak mutlak
Adalah jarak yang tetap siapapun dan dengan alat apapun mengukurnya.
Contoh :
-       Jarak Bumiayu sampai Purwokerto 38 km
2.2.      Jarak relatif
Adalah jarak yang dinyatakan dengan waktu, yang dipengaruhi oleh kondisi medan, prasarana dan sarana transportasi.
Contoh :
-       Bumiayu sampai Purwokerto 38 km hanya 1 jam dengan sepeda motor, tetapi 3 jam kalau dengan sepeda ontel.
3.       Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan tidak terlalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan, prasarana dan sarana transportasi serta komunikasi.
Pada umumnya keterjangkauan berubah akibat perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi.
Contoh :
-       Bumiayu sampai Tegal sejauh 70 km dapat dicapai 1 jam dengan mobil, sedangkan Bumiayu sampai Cilibur sejauh 7 km memerlukan waktu 2 jam dengan berjalan kaki.
4.       Konsep Pola
Pola berkaitan denga persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi baik yang bersifat alami (curah hujan, persebaran vegetasi, pola aliran sungai, jenis tanah dsb) atau bersifat sosial budaya (mata pencaharian, persebaran penduduk, pemukiman dsb).
Contoh :
-       Di daerah yang curah hujannya kurang, orang akan berladang dan beternak.
-       Di daerah yang datar dengan curah hujan yang cukup orang akan bersawah.
5.       Konsep Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan permukaan bumi akibat tenaga geologi, menyangkut bentuk lahan yang berkaitan denga erosi dan sedimentasi. Ketebalan tanah jenis vegetasi dan juga penggunaan lahan.
6.       Pengelompokan (Aglomerasi)
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat menggerombol pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan baik mengingat kejenisannya maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan.
Contoh :
-       Perumnas yang dihuni mayoritas pegawai negeri.
-       Pedukuhan yang dihuni petani penggarap sawah.
7.       Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan sumber daya alam dan gejala alam di permukaan bumi bersifat relatif, tidak sama bagi setiap orang sesuai dengan keberadaan dan cara pandangannya.
Contoh :
-       Daerah pantai bagi nelayan merupakan daerah mencari nafkah yang utama, tetapi bagi penduduk kota merupakan daerah rekreasi.
8.       Interaksi Interdependensi
Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi antara obyek yang satu dengan yang lain, karena setiap tempat mempunyai potensi sumber daya yang berbeda.
Contoh :
-  Daerah pedesaan menghasilkan bahan pangan yang dibutuhkan daerah perkotaan, perkotaan menghasilkan barang industri dan informasi yang dibutuhkan masyarakat pedesaan.
9.       Perbedaan Wilayah (diferensiasi areal)
Integrasi gejala alam menjadikan suatu wilayah mempunyai corak tersendiri (region).
Interaksi gejala dan unsur yang bersifat dinamis menghasilkan karakteristik yang selalu berubah.
Perbedaan wilayah juga mendorong terjadinya interaksi antar wilayah dalam bentuk mobilitas penduduk, pertukaran barang dan jasa.
Contoh :
-     Pedesaan dengan corak khas pesawahan yang tradisional berbeda dengan pedesaan dengan sistem pertanian industri (perkebunan).
10.   Keterkaitan Ruang (asosiasi keruangan)
Keterkaitan ruang menunjukan tingkat keterkaitan persebaran suatu gejala dengan gejala yang lain di suatu tempat, baik yang menyangkut gejala alam, tumbuh-tumbuhan atau kehidupan sosial.
Contoh :
-   Kemiringan lereng dengan ketebalan tanah, makin terjal lereng akan disertai dengan fenomena makin tipisnya tanah.
-   Tumbuhan alang-alang (ilalang) hidup pada lahan terbuka yang banyak sinar matahari.

D.   OBYEK  STUDI GEOGRAFI
Karena sebagai obyek kajian geografi adalah geosfer,maka secara umum yang menjadi obyek material geografi meliputi atmosfera (lapisan udara), hidhosfera (lapisan kulit bumi), hidrosfera (lapisan perairan), biosfera(lingkungan hewan dan tumbuhan) dan anthroposfera (manusia).
Sedangkan objek formal geografi adalah region dimana analisis suatu wilayah (region) merupakan telaahan yang menyeluruh dan terpadu antara unsur-unsur wilayah (lokasi) unsur-unsur fisis dan sosial dari wilayah tersebut serta jalinan interaksi dan interelasi antara unsur-unsur wilayah tersebut.
Dengan demikian obyek studi geografi meliputi :
1.   Obyek material geografi
Merupakan semua gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi seperti : pemukiman, desa, DAS, industri, tanah, gunung api, laut, iklim dsb.
2.   Obyek formal geografi
Merupakan cara memandang terhadap objek material geografi dari aspek keruangan dalam konteks kelingkungan atau kewilayahan.
Jadi obyek formal merupakan cara menganalisis dan memahami terhadap obyek material geografi.
Dalam penelaahan gejala geosfera study geografi selalu menganalisa dari segi lokasi dan persebaran gejala tersebut di muka bumi serta interaksi antara satu gejala dengan gejala yang lain pada wilayah tertentu.


E.  PRINSIP PRINSIP GEOGRAFI
Didalam melakukan penelitian, pendekatan suatu objek kita harus selalu memperhatikan dan berpegang pada prinsip geografi.
Adapun dalam geografi terdapat 4 (empat) prinsip yaitu :
1.  Prinsip Penyebaran (Spreading Principle)
Adalah fenomena (gejala) dan fakta yang terjadi dipermukaan bumi baik yang bersifat alamiah maupun sosial penyebarannya tidak merata tetapi memiliki hubungan satu sama lain.
Contoh :
-       Tambang minyak bumi terdapat ditempat tertentu.
2.  Prinsip Interelasi (Interrelationship Principle)
Adalah adanya hubungan saling keterkaitan antar fenomena geosfer, baik antar fenomena fisik, antar fenomena sosial maupun fenomena fisik dengan  sosial.
Contoh :
-       Akibat penggundulan hutan dibagian hulu sungai maka terjadi bencana banjir dibagian hilir sungai.
3.  Prinsip Diskripsi (Descriptive Principle)
Adalah penjelasan tentang adanya fenomena dan fakta geosfer yang dikaji yang diungkapkan (disajikan) dalam bentuk peta, tabel, grafik, rangkaian kalimat dsb.
Contoh :
-   Peta topografi dapat menjelaskan kemiringan lereng, erosi, ketinggian tempat dsb.
4.  Prinsip Korologi Chorological Principle)
Adalah pengkajian terhadap gejala,fakta dan masalah geografi ditinjau persebarannya,interrelasinya dan interaksinya dipermukaan bumi.

F.  ANALISIS (PENDEKATAN) GEOGRAFI
Analisis geografi adalah suatu metode (cara, analisis) untuk memahami berbagai gejala geosfer khususnya interaksi manusia dengan lingkungannya, atau suatu cara pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan fenomena geografi.
Analisis (pendekatan) secara geografi ada 3 (tiga) macam yaitu :
1.   Analisis Keruangan (Spatial Approach)
Pendekatan ini pada pelaksanaannya harus berdasarkan pada prinsip-prinsip yang berlaku seperti penyebaran,interelasi dan diskripsi.
Dalam analisis keruangan seorang ahli geogarfi mengkaji variable antara sesama aspek fisik.
Variable yang berbeda antara tempat yang satu tempat yang satu dengan yang lain, dikaji faktor penyebab yang mempengaruhi pola distribusi keruangan atau persebarannya.
Contoh  :
-       Keterkaitan antara lereng dengan erosi.
-       Keterkaitan antara jenis tanah dengan vegetasi.
-       Keterkaitan antara letak dengan harga tanah.
Pendekatan keruangan dapat ditinjau dari 3 aspek :
1.1.      Pendekatan Topik
Pendekatan ini menekankan pada obyek yang tidak dapat dilepaskan dari lokasi (ruang) gejala terjadi, keadaan lingkungan fisik dan manusia sebagai faktor yang sangat menentukan.
Contoh :
-       Pemanasan global disebabkan oleh ..........
-       Wabah penyakit yang terjadi disuatu daerah maka akan dikaji penyebabnya, intensitasnya, interelasinya dengan gejala lain.
1.2.      Pendekatan Aktivitas Manusia
Pendekatan ini menekankan pada manusia ditinjau dari penyebarannya, interelasinya dan pengaruhnya terhadap geosfer.
Contoh :
-       Hubungan mata pencaharian penduduk (pertanian) dengan kesuburan tanah, relief, transfortasi dsb.
1.3.      Pendekatan Regional
Pendekatan ini mengkaji suatu fenomena geografi yang menekankan pada wilayah fenomena tersebut terjadi.
Contoh :
-     Terjadinya wabah penyakit, persebaran wilayah yang terangkit, penyebabnya, sehingga dapat didiskripsikan terjadinya wabah penyakit.
2.   Analisis Kelingkungan (Ecological Approach)
Pendekatan ini mengkaji hubungan (keterkaitan) antara aktifitas manusia dengan lingkungan alam (termasuk hewan dan tumbuhan) pada suatu wilayah sehingga dapat mengatasi permasalah yang terjadi.
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur unsur yang berada dilingkungan tertentu yaitu hubungan antar organisme dan hubungan organisme dengan lingkungannya.
Contoh :
-       Didaerah lereng pegunungan (lahan yang miring) petani melakukan kegiatan pertanian dengan sistim terasering.
3.   Analisis Kewilayahan (Komplek Wilayah)
Pendekatan ini mengkaji bahwa persebaran fenomena geosfer tidak sama untuk setiap wilayah, sehingga membentuk karakteristik wilayah yang berbeda beda.
Perbedaan ini mengakibatkan terjadinya interaksi antar wilayah dalam memenuhi kebutuhan sehari hari.
Dalam analisis kewilayahan seorang ahli geografi mengkaji antara variable manusia dengan lingkungannya pada suatu wilayah yang mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi yang menekankan pada perbedaan wilayah (karakteristik,potensi wilayah), sehingga terjadi interaksi suatu wilayah dengan wilayah lain.
Pendekatan wilayah ini sangat penting untuk regional forecasting(pendugaan wilayah) dan regional planning (perencanaan wilayah).
Contoh :
-  Keterkaitan antara adanya hutan bakau, udang dan nelayan pada suatu daerah.

G. HAKEKAT GEOGRAFI
Sebagai ilmu murni geografi akan mengembangkan ilmu itu sendiri, namun sebagai ilmu terapan geografi akan berusaha untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam rangka ikut mensejahterakan manusia dan melestarikan lingkungan hidup.
Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang berdasarkan pada aspek keruangan berfungsi antara lain :
1.   Mengetahui letak, bentuk muka bumi, luas, iklim, aktifitas, sumber daya, dsb.
2.   Membentuk sikap siswa untuk mencintai lingkungan alam,sehingga perubahan yang terjadi pada suatu daerah dapat dicegah dampak negatifnya.
3.   Membentuk siswa menyadari perbedaan suku bangsa, adat, budaya, agama dan keyakinan, sehingga dapat meningkatkan toleransi yang tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Meningkatkan patriotisme dan nasionalisme dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

H. ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Karena obyek kajian geografi sangatlah luas maka banyak disiplin ilmu yang menunjang geografi. Juga terjadi interaksi antara geografi dengan ilmu lain yang melahirkan disiplin ilmu baru yang merupakan cabang tersendiri dari geografi.
Adapun beberapa disiplin ilmu penunjang geografi antara lain :
1.   Geomorfologi
Adalah ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan segala proses yang mengakibatkan terjadinya bentuk-bentuk tersebut.
2.   Geologi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, komposisi, sejarah dan proses perkembangan bumi.
3.   Meteorologi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang ciri-ciri fisik dan kimia atmosfera.
4.   Astronomi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit diluar atmosfera bumi.
5.   Oseanografi
Adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala aspek yang berhubungan dengan laut.
6.   Geofisika
Adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat bumi bagian dalam dengan metode teknik fisika.
7.   Demografi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk.
8.   Biogeografi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran makhluk hidup secara geografis di muka bumi.
9.   Antropogeografi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran bangsa-bangsa di muka bumi dilihat dari sudut geografi.
10.   Geografi Politik, Geografi Sejarah, Geografi Regional, Geografi, Matematika, Paleotologi, Geografi Ekonomi, Sosiologi, Ekonomi, Antropologi, Klimatologi dsb.

I.     ASPEK – ASPEK GEOGRAFI