PENGETAHUAN DASAR
GEOGRAFI
Drs.
Susilo Wardoyo
SMA NEGERI 1 BUMIAYU
A. PENGERTIAN
GEOGRAFI
Geografi berasal dari bahasa Yunani geo
berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi secara harfiah
berarti tulisan tentang bumi, sehingga sering disebut ilmu Bumi. Istilah
geografi diperkenalkan oleh Erastothenes tahun 100 SM, sehingga beliau dikenal
sebagai peletak dasar ilmu geografi karena memperkenalkan istilah geographika
juga telah mencoba menghitung keliling bumi secara matematis melalui
perbandingan besar jarak busur Alexandria – Syene (Aswan) dengan keseluruhan
bumi.
Dari hasil seminar dan lokakarya para
pakar Geografi yang dilaksanakan di Semarang tahun 1988 dirumuskan bahwa :
Geografi adalah pengetahuan mengenai
persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala
geosfera) serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam konteks
keruangan dan kewilayahan.
Dari pengertian tersebut diatas maka :
- Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala-gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfera) dimaksudkan bahwa geografi akan mengkaji atau mempelajari berbagai faktor penyebab sekaligus mencari dan menemukan jawaban mengapa terjadi persamaan dan perbedaan pada gejala geosfera antara satu tempat dengan tempat yang lain.
- Interaksi antara manusia dengan lingkungannya dimaksudkan behwa manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan memanfaatkan lingkungan alamnya. Oleh karena itu dituntut agar kelestarian daya dukung alam tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya.
- Dalam kontek keruangan dan kewilayahan dimaksudkan bahwa didalam mempelajari (mengkaji) persamaan dan perbedaan gejala geosfera maupun interaksi manusia dengan lingkungannya yang diutamakan adalah persebaran gejala geosfera dalam dalam suatu wilayah dan interaksi manusia dengan lingkungannya.
Jadi yang membedakan geografi dengan
ilmu yang lain bukan pada bumi sebagai wujud kajian geografi, malinkan pada
cara pandang yang bersifat keruangan dan obyek geografi yang berupa gejala
geosfera.
B.
RUANG LINGKUP PENGETAHUAN GEOGRAFI
Sasaran atau kajian studi geografi
mencakup beberapa aspek yang saling berkaitan satu sama lain dan sulit untuk
dipisahkan. Aspek
geografi tersebut terdiri dari :
1.
Aspek
fisik (alami),
yang meliputi aspek kimiawi, biologis astronomi dan sebagainya.
2.
Aspek
sosial, yang meliputi aspek
politis, ekonomi, anthropologis
dan sebagainya.
Karena ruang lingkup geografi sangat
ditentukan oleh aspek manusia, maka menurut teori lingkungan hidup lingkungan
di permukaan
bumi dapat dikelompokan menjadi :
a.
Lingkungan Fisik
(physical environment, abiotik)
Adalah
segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang bukan berupa makluk hidup
seperti tanah, air, sinar matahari,udara dsb.
b.
Lingkungan Biotik
(biological environment)
Adalah
segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang berupa makluk hidup baik
manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
c.
Lingkungan Sosial
(social environment)
Adalah
segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang berupa hasil aktivitas
manusia baik dalam hubungannya dengan alam maupun hubungan antar manusia.
Rhoad Murphey dalam bukunya The Scope
of Geography mengemukakan 3 (tiga) pokok ruang lingkup studi geografi yaitu :
a.
Persebaran dan
keterkaitan penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek keruangan serta
bagaimana manusia memanfaatkannya.
b.
Interaksi antara manusia
dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman
wilayah.
c.
Kajian terhadap
region.
C. KONSEP
DASAR ESSENSIAL GEOGRAFI
Dalam memahami ilmu geografi perlu
memahami sepuluh pengertian dasar yang sangat penting yaitu :
1.
Konsep
Lokasi (tempat)
Lokasi
keterkaitannya dengan keadaan sekitarnya dapat menguntungkan dan juga dapat
merugikan.
Contoh
:
-
Lokasi daerah dekat
dengan jalan raya mengakibatkan harga tanah tersebut sangat mahal.
-
Lokasi pemukiman dekat
pabrik maka udara kotor karena polusi.
2.
Konsep
Jarak
Jarak
sebagai faktor pembatas karena memisahkan dua tempat, arti pentingnya bersifat
relatif dan berubah sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi.
Jarak
terbagi menjadi 2 (dua) :
2.1.
Jarak
mutlak
Adalah
jarak yang tetap siapapun dan dengan alat apapun mengukurnya.
Contoh
:
-
Jarak Bumiayu sampai
Purwokerto 38 km
2.2.
Jarak
relatif
Adalah
jarak yang dinyatakan dengan waktu, yang dipengaruhi oleh kondisi medan,
prasarana dan sarana transportasi.
Contoh
:
-
Bumiayu sampai
Purwokerto 38 km hanya 1 jam dengan sepeda motor, tetapi 3 jam kalau dengan
sepeda ontel.
3.
Konsep
Keterjangkauan
Keterjangkauan
tidak terlalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi
medan, prasarana dan sarana transportasi serta komunikasi.
Pada
umumnya keterjangkauan berubah akibat perkembangan perekonomian dan kemajuan
teknologi.
Contoh
:
-
Bumiayu sampai Tegal
sejauh 70 km dapat dicapai 1 jam dengan mobil, sedangkan Bumiayu sampai Cilibur sejauh 7 km memerlukan waktu 2 jam
dengan berjalan kaki.
4.
Konsep
Pola
Pola
berkaitan denga persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi baik yang bersifat
alami (curah hujan, persebaran vegetasi, pola aliran sungai, jenis tanah dsb)
atau bersifat sosial budaya (mata pencaharian, persebaran penduduk, pemukiman
dsb).
Contoh
:
-
Di daerah yang curah
hujannya kurang, orang akan berladang dan beternak.
-
Di daerah yang datar
dengan curah hujan yang cukup orang akan bersawah.
5.
Konsep
Morfologi
Morfologi
menggambarkan perwujudan permukaan bumi akibat tenaga geologi, menyangkut
bentuk lahan yang berkaitan denga erosi dan sedimentasi. Ketebalan tanah jenis
vegetasi dan juga penggunaan lahan.
6.
Pengelompokan
(Aglomerasi)
Aglomerasi
merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat menggerombol pada suatu
wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan baik mengingat
kejenisannya maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan.
Contoh
:
-
Perumnas yang dihuni
mayoritas pegawai negeri.
-
Pedukuhan yang dihuni
petani penggarap sawah.
7.
Nilai
Kegunaan
Nilai
kegunaan sumber daya alam dan gejala alam di permukaan bumi bersifat relatif,
tidak sama bagi setiap orang sesuai dengan keberadaan dan cara pandangannya.
Contoh
:
-
Daerah pantai bagi
nelayan merupakan daerah mencari nafkah yang utama, tetapi bagi penduduk kota
merupakan daerah rekreasi.
8.
Interaksi
Interdependensi
Interaksi
merupakan peristiwa saling mempengaruhi antara obyek yang satu dengan yang
lain, karena setiap tempat mempunyai potensi sumber daya yang berbeda.
Contoh
:
- Daerah pedesaan
menghasilkan bahan pangan yang dibutuhkan daerah perkotaan, perkotaan
menghasilkan barang industri dan informasi yang dibutuhkan masyarakat pedesaan.
9.
Perbedaan
Wilayah (diferensiasi areal)
Integrasi
gejala alam menjadikan suatu wilayah mempunyai corak tersendiri (region).
Interaksi
gejala dan unsur yang bersifat dinamis menghasilkan karakteristik yang selalu
berubah.
Perbedaan
wilayah juga mendorong terjadinya interaksi antar wilayah dalam bentuk
mobilitas penduduk, pertukaran barang dan jasa.
Contoh
:
- Pedesaan dengan corak
khas pesawahan yang tradisional berbeda dengan pedesaan dengan sistem pertanian
industri (perkebunan).
10.
Keterkaitan
Ruang (asosiasi keruangan)
Keterkaitan
ruang menunjukan tingkat keterkaitan persebaran suatu gejala dengan gejala yang
lain di suatu tempat, baik yang menyangkut gejala alam, tumbuh-tumbuhan atau
kehidupan sosial.
Contoh
:
-
Kemiringan lereng
dengan ketebalan tanah, makin
terjal
lereng akan disertai dengan fenomena makin tipisnya tanah.
-
Tumbuhan alang-alang
(ilalang) hidup pada lahan terbuka yang banyak sinar matahari.
D. OBYEK STUDI GEOGRAFI
Karena sebagai obyek kajian geografi
adalah geosfer,maka secara umum yang menjadi obyek material geografi meliputi
atmosfera (lapisan udara), hidhosfera (lapisan kulit bumi), hidrosfera (lapisan
perairan), biosfera(lingkungan hewan dan tumbuhan) dan anthroposfera (manusia).
Sedangkan objek formal geografi adalah
region dimana analisis suatu wilayah (region) merupakan telaahan yang
menyeluruh dan terpadu antara unsur-unsur wilayah (lokasi) unsur-unsur fisis
dan sosial dari wilayah tersebut serta jalinan interaksi dan interelasi antara
unsur-unsur wilayah tersebut.
Dengan demikian obyek studi geografi
meliputi :
1. Obyek material geografi
Merupakan
semua gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi seperti : pemukiman, desa,
DAS, industri, tanah, gunung api,
laut, iklim dsb.
2. Obyek formal geografi
Merupakan
cara memandang terhadap objek material geografi dari aspek keruangan dalam
konteks kelingkungan atau kewilayahan.
Jadi
obyek formal merupakan cara menganalisis dan memahami terhadap obyek material geografi.
Dalam penelaahan gejala geosfera study
geografi selalu menganalisa dari segi lokasi dan persebaran gejala tersebut di
muka bumi serta interaksi antara satu gejala dengan gejala yang lain pada
wilayah tertentu.
E. PRINSIP
PRINSIP GEOGRAFI
Didalam melakukan penelitian,
pendekatan suatu objek kita harus selalu memperhatikan dan berpegang pada
prinsip geografi.
Adapun dalam geografi terdapat 4
(empat) prinsip yaitu :
1. Prinsip Penyebaran (Spreading Principle)
Adalah
fenomena (gejala) dan fakta yang terjadi dipermukaan bumi baik yang bersifat
alamiah maupun sosial penyebarannya tidak merata tetapi memiliki hubungan satu
sama lain.
Contoh
:
-
Tambang minyak bumi
terdapat ditempat tertentu.
2. Prinsip Interelasi (Interrelationship Principle)
Adalah
adanya hubungan saling keterkaitan antar fenomena geosfer, baik antar fenomena
fisik, antar
fenomena sosial maupun fenomena fisik dengan
sosial.
Contoh
:
-
Akibat penggundulan
hutan dibagian hulu sungai maka terjadi bencana banjir dibagian hilir sungai.
3. Prinsip Diskripsi (Descriptive Principle)
Adalah
penjelasan tentang adanya fenomena dan fakta geosfer yang dikaji yang
diungkapkan (disajikan) dalam bentuk peta, tabel, grafik, rangkaian kalimat dsb.
Contoh
:
- Peta topografi dapat
menjelaskan kemiringan lereng,
erosi, ketinggian tempat
dsb.
4. Prinsip Korologi Chorological Principle)
Adalah
pengkajian terhadap gejala,fakta dan masalah geografi ditinjau
persebarannya,interrelasinya dan interaksinya dipermukaan bumi.
F. ANALISIS
(PENDEKATAN) GEOGRAFI
Analisis geografi adalah suatu metode
(cara, analisis)
untuk memahami berbagai gejala geosfer khususnya interaksi manusia dengan
lingkungannya, atau suatu cara pemecahan
permasalahan yang berhubungan dengan fenomena geografi.
Analisis (pendekatan) secara geografi
ada 3 (tiga) macam yaitu :
1.
Analisis
Keruangan (Spatial Approach)
Pendekatan
ini pada pelaksanaannya harus berdasarkan pada prinsip-prinsip yang berlaku
seperti penyebaran,interelasi dan diskripsi.
Dalam
analisis keruangan seorang ahli geogarfi mengkaji variable antara sesama aspek
fisik.
Variable
yang berbeda antara tempat yang satu tempat yang satu dengan yang lain, dikaji
faktor penyebab yang mempengaruhi pola distribusi keruangan atau persebarannya.
Contoh :
-
Keterkaitan antara
lereng dengan erosi.
-
Keterkaitan antara
jenis tanah dengan vegetasi.
-
Keterkaitan antara
letak dengan harga tanah.
Pendekatan
keruangan dapat ditinjau dari 3 aspek :
1.1.
Pendekatan
Topik
Pendekatan
ini menekankan pada obyek yang tidak dapat dilepaskan dari lokasi (ruang)
gejala terjadi, keadaan lingkungan fisik dan manusia sebagai faktor yang sangat
menentukan.
Contoh
:
-
Pemanasan global
disebabkan oleh ..........
-
Wabah penyakit yang
terjadi disuatu daerah maka akan dikaji penyebabnya, intensitasnya,
interelasinya dengan gejala lain.
1.2.
Pendekatan
Aktivitas Manusia
Pendekatan
ini menekankan pada manusia ditinjau dari penyebarannya, interelasinya dan
pengaruhnya terhadap geosfer.
Contoh
:
-
Hubungan mata
pencaharian penduduk (pertanian) dengan kesuburan tanah, relief, transfortasi
dsb.
1.3.
Pendekatan
Regional
Pendekatan
ini mengkaji suatu fenomena geografi yang menekankan pada wilayah fenomena
tersebut terjadi.
Contoh
:
- Terjadinya wabah
penyakit, persebaran
wilayah yang terangkit, penyebabnya,
sehingga
dapat didiskripsikan terjadinya wabah penyakit.
2.
Analisis
Kelingkungan (Ecological Approach)
Pendekatan ini mengkaji
hubungan (keterkaitan) antara aktifitas manusia dengan lingkungan alam
(termasuk hewan dan tumbuhan) pada suatu wilayah sehingga dapat mengatasi
permasalah yang terjadi.
Pendekatan
ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur unsur yang
berada dilingkungan tertentu yaitu hubungan antar organisme dan hubungan organisme
dengan lingkungannya.
Contoh
:
-
Didaerah lereng
pegunungan (lahan yang miring) petani melakukan kegiatan pertanian dengan sistim
terasering.
3.
Analisis
Kewilayahan (Komplek Wilayah)
Pendekatan
ini mengkaji bahwa persebaran fenomena geosfer tidak sama untuk setiap wilayah,
sehingga membentuk karakteristik wilayah yang berbeda beda.
Perbedaan
ini mengakibatkan terjadinya interaksi antar wilayah dalam memenuhi kebutuhan
sehari hari.
Dalam
analisis kewilayahan seorang ahli geografi mengkaji antara variable manusia
dengan lingkungannya pada suatu wilayah yang mendasarkan pada kombinasi antara
analisis keruangan dan analisis ekologi yang menekankan pada perbedaan wilayah
(karakteristik,potensi wilayah),
sehingga
terjadi interaksi suatu wilayah dengan wilayah lain.
Pendekatan
wilayah ini sangat penting untuk regional forecasting(pendugaan wilayah) dan
regional planning (perencanaan wilayah).
Contoh
:
- Keterkaitan antara
adanya hutan bakau, udang dan nelayan pada suatu daerah.
G. HAKEKAT
GEOGRAFI
Sebagai ilmu murni geografi akan
mengembangkan ilmu itu sendiri, namun sebagai ilmu terapan geografi akan
berusaha untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam rangka ikut
mensejahterakan manusia dan melestarikan lingkungan hidup.
Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang
berdasarkan pada aspek keruangan berfungsi antara lain :
1.
Mengetahui letak, bentuk muka bumi, luas, iklim, aktifitas, sumber daya, dsb.
2.
Membentuk sikap siswa
untuk mencintai lingkungan alam,sehingga perubahan yang terjadi pada suatu
daerah dapat dicegah dampak negatifnya.
3.
Membentuk siswa
menyadari perbedaan suku bangsa,
adat, budaya, agama dan keyakinan, sehingga dapat
meningkatkan toleransi yang tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Meningkatkan
patriotisme dan nasionalisme dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
H. ILMU
PENUNJANG GEOGRAFI
Karena obyek kajian geografi sangatlah
luas maka banyak disiplin ilmu yang menunjang geografi. Juga terjadi interaksi
antara geografi dengan ilmu lain yang melahirkan disiplin ilmu baru yang
merupakan cabang tersendiri dari geografi.
Adapun
beberapa disiplin ilmu penunjang geografi antara lain :
1.
Geomorfologi
Adalah
ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan segala proses yang
mengakibatkan terjadinya bentuk-bentuk tersebut.
2.
Geologi
Adalah
ilmu yang mempelajari tentang struktur, komposisi, sejarah dan proses
perkembangan bumi.
3.
Meteorologi
Adalah
ilmu yang mempelajari tentang ciri-ciri fisik dan kimia atmosfera.
4.
Astronomi
Adalah
ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit diluar atmosfera bumi.
5.
Oseanografi
Adalah
ilmu yang mempelajari gejala-gejala aspek yang berhubungan dengan laut.
6.
Geofisika
Adalah
ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat bumi bagian dalam dengan metode
teknik fisika.
7.
Demografi
Adalah
ilmu yang mempelajari tentang penduduk.
8.
Biogeografi
Adalah
ilmu yang mempelajari tentang persebaran makhluk hidup secara geografis di muka
bumi.
9.
Antropogeografi
Adalah
ilmu yang mempelajari tentang penyebaran bangsa-bangsa di muka bumi dilihat
dari sudut geografi.
10.
Geografi
Politik, Geografi Sejarah, Geografi Regional, Geografi, Matematika,
Paleotologi, Geografi Ekonomi, Sosiologi, Ekonomi, Antropologi, Klimatologi
dsb.
I.
ASPEK – ASPEK GEOGRAFI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar