ATMOSFERA DAN
GEJALA-GEJALANYA
Drs. Susilo Wardoyo
SMA NEGERI 1 BUMIAYU
Atmosfera adalah lapisan udara yang mengelilingi
bumi setebal 1000 km yang berisi campuran gas terutama Oksigen (21%), Nitrogen
(78%), Carbon dioksida (0,3%), Argon (+ 1%). Helium dan gas
lain (0,7%), dalam udara kering ditambah uap air dalam jumlah yang berbeda.
Atmosfera ini tebalnya + 1000
km yang terbagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut
:
a. Troposfera
Adalah lapisan terbawah
atmosfera yang dekat dengan permukaan bumi dengan ketinggian rata-rata 12 km
dari permukaan air laut. Ketinggian troposfera ini tidak sama, untuk daerah
tropic tingginya 20 km sedangkan daerah kutub 8 km. Peristiwa alam yang
berkaitan dengan gejala cuaca dan iklim terjadi di lapisan ini. Uap air dan gas asam arang
yang ada pada lapisan ini menghisap panas matahari secara langsung. Pada bagian
teratas dari Troposfera terdapat suatu lapisan yaitu lapisan Tropopauze yaitu
lapisan peralihan antara Troposfera dengan Stratosfera.
b. Stratosfera
Adalah lapisan atmosfera di atas
lapisan Troposfera dengan ketinggian dari 12 km sampai 80 km dari permukaan air
laut,
keadaannya tenang, tidak terdapat gejala cuaca. Lapisan ini disebut
lapisan inversi (lapisan pembalikan)
karena
semakin keatas temperatur semakin tinggi karena pada lapisan ini merupakan
konsentrasi unsur ozon (O3) yang menyerap radiasi sinar ultra violet
(UV).
Batas
antara lapisan Troposfera dengan lapisan Mesosfera disebut lapisan Stratopause.
c. Mesosfera
Adalah
lapisan udara pada ketinggian 50 km – 85 km, semakin keatas temperature udara
semakin rendah. Pada mesosfera bagian atas temperatur mencapai – 900 C
sehingga meteor akan pecah, hancur menjadi debu meteorid. Batas antara lapisan
Mesosfera dengan lapisan Termosfer disebut lapisan Mesopause.
d. Termosfera (Hot
Layer)
Adalah lapisan atmosfera di atas Mesosfera dengan
ketinggian 80 km - 500
km dari permukaan air laut. Temperatur pada lapisan ini dari – 900C,
tingginya temperature lapisan ini karena molekul oksigen mengobsorbsi energy
matahari. Pada ketinggian 80 km – 360 km terdapat lapisan Ionesfera yaitu
lapisan terjadinya pembentukan muatan listrik (ionisasi) oleh pancaran sinar
dari matahari. Partikel ion yang terbentuk pada lapisan ini berfungsi
sebagai pemantul gelombang suara dari bumi. Lapisan yang paling hebat terjadi ionisasi adalah
lapisan Kennelly Heaviside
(lapisan E) dan lapisan Appleton (lapisan F) yang memegang peranan
penting untuk pemantulan gelombang radio.
Lapisan E letaknya 100
km -
175 km, sedangkan
lapisan F letaknya 175 km - 400 km dari permukaan air laut.
Adapun
gelombang-gelombang yang dipancarkan pemancar radio adalah
:
-
Gelombang
pendek (SW) yaitu
=
10
m - 200
m.
-
Gelombang
menengah (MW) yaitu
=
200
m - 1.000
m.
-
Gelombang
panjang (FM / AM) yaitu = 1.000 m - 20.000 m.
Gelombang menengah dan
gelombang panjang dipantulkan ke bumi oleh lapisan D
(50
km - 90
km di atas permukaan air laut), sedangkan
gelombang pendek sebagian dipantulkan oleh Lapisan E dan sebagian oleh Lapisan
F.
e. Eksosfera
Adalah lapisan atmosfera di atas
lapisan Ionosfera dengan ketinggian mulai dari 500
km ke atas dan merupakan bagian atmosfera
bumi terluar. Pengaruh gravitasi bumi hampir tidak ada hingga molekul
udara bergerak dengan bebas (cepat) hingga dapat meloloskan diri ke alam raya sehingga
disebut lapisan dissipasisfera
A. CUACA
Adalah
semua keadaan alam dan kejadian alam di udara dan pada suatu saat pada suatu
tempat. Jadi cuaca itu waktunya singkat (pendek) sedangkan daerahnya sempit.
Sedangkan yang dimaksud dengan keadaan alam di udara misalnya : panas, awan,
kabut, kelembaban, dan sebagainya.
Adapun
yang dimaksud dengan kejadian alam di udara misalnya : hujan, kilat, guntur,
badai dan sebagainya.
1. Unsur-unsur Cuaca
1.1.
Temperatur Udara (Suhu)
Adalah keadaan panas
udara yang disebabkan karena penyinaran matahari dan pemanasan dari bumi.
Alat
pengukurannya adalah Thermometer.
Setiap naik 100 m di
daerah tropika, maka temperatur udaranya akan turun 0,6OC atau disebut sebagai
Gradient Temperatur Vertikal yang dapat dirumuskan
:
T = 260C – ( h / 100 x 0,60C)
Dimana
:
T = Temperatur udara
daerah yang diukur
26OC = Temperatur udara dipermukaan air laut di
daerah
tropis (constan)
h / 100
=
Ketinggian tempat dibagi 100
0,6OC =
Turunnya
temperatur
setiap naik 100 m di
daerah tropica.
1.2.
Tekanan Udara
Adalah tekanan yang
ditimbulkan oleh beratnya lapisan-lapisan udara.
Besarnya tekanan udara
di atas permukaan air laut = 760 mm Hg = 76 cm Hg = 1013 mb = 1 atmosfera.
Garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut garis
isobar. Alat pengukur tekanan udara adalah Barometer.
1.3.
Angin
Adalah udara yang
bergerak dari daerah bertekanan tinggi (maximum) ke daerah bertekanan rendah
(minimum) yang disebabkan karena perbedaan pemanasan matahari atas permukaan bumi. Alat pengukur kecepatan angin
disebut Anemometer.
1.4.
Hujan (Lengas Udara)
Adalah tercapainya air
(H2O) dalam bentuk cair maupun padat yang sampai mencapai permukaan
bumi dari H2O yang berasal dari uap air di udara. Alat pengukur
banyaknya curah hujan disebut Regenmeter.
2. Sifat Fisik Cuaca
2.1.
Temperatur (Suhu) Udara
a. Amplitudo Suhu Harian
Adalah perbedaan
(selisih) suhu harian tertinggi setelah matahari melewati titik kulminasinya
(+
jam 13.00) dengan suhu harian terendah sebelum matahari terbit (+ jam
04.30).
-
Amplitudo
Harian Besar
Yaitu cepat panas pada
waktu siang hari dan cepat dingin pada waktu malam hari.
Contoh
:
-
Di
daerah gurun
-
Amplitudo
Harian Kecil
Yaitu lambat menjadi
panas pada waktu siang hari dan lambat menjadi dingin pada waktu malam hari.
Contoh
:
-
Di
daerah tropica
b. Amplitudo Suhu Tahunan
Adalah perbedaan suhu
bulan tertinggi dibelahan bumi utara (Juli) dengan suhu bulan terendah
dibelahan bumi utara (Januari).
Untuk belahan bumi
selatan adalah sebaliknya.
2.2.
Tekanan Udara
Dalam keadaan tenang tekanan udara makin ke atas
semakin berkurang tetapi setelah terjadi pemanasan matahari udara tersebut akan
mengembang. Oleh
karena itu terjadilah perbedaan tekanan udara pada dua titik yang sama
tingginya sehingga bergeraklah udara dari daerah bertekanan maksimum ke daerah
bertekanan udara minimum.
2.3.
Angin
Adanya dua tempat yang
mempunyai
perbedaan tekanan udara menyebabkan adanya udara yang bergerak yang disebut
angin (untuk masalah angin akan dibahas tersendiri).
2.4.
Penyebaran Panas
Sumber utama pemanasan
permukaan bumi adalah matahari selain dari bumi (inti bumi) itu sendiri.
Pemanasan
matahari pada siang hari terhadap permukaan bumi adalah 1
gr
cal/cm2 dalam suatu menit (10.000 gr cal/m2/mnt).
Walaupun
temperatur di permukaan
bumi ditentukan oleh sinar matahari tetapi untuk masing-masing tempat di bumi
tidak sama.
Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi volume panas yang diterima oleh permukaan bumi tidak sama
adalah :
a. Sudut Elevasi (Letak Lintang)
Adalah sudut yang
dibentuk antara sinar matahari dengan permukaan bumi.
Semakin
kecil sudut elevasi maka semakin kuat daerah yang disinari sehingga semakin
sedikit panas matahari yang diterima permukaan bumi setiap satuan luas tertentu
dan sebaliknya.
b. Jenis Permukaan Bumi
Permukaan bumi yang
berupa laut, padang pasir, rawa, dan sebagainya akan mempunyai kemampuan
menyerap panas yang berbeda. Daratan (benda padat) akan lebih cepat menjadi
panas dan cepat menjadi
dingin dibandingkan dengan lautan (benda cair).
c. Benda yang merintangi jalannya
sinar matahari seperti: awan,
gas asam arang (Co2), Ozon (O3) dan sebagainya.
d. Lamanya Penyinaran
Semakin lama matahari
menyinari bumi semakin banyak sinar yang diterima oleh bumi. (setiap menit = 1 gram Cal/cm2
berarti 1 jam = 600.000 gram
Cal/m2).
2.5.
Perawanan
Awan adalah kumpulan
tetesan-tetesan air (kristal-kristal es) di dalam udara yang
terjadi karena pengembunan (pemadatan) dari sebagian uap air yang ada di
dalam
udara setelah udara tersebut melampaui titik condensasi (titik pengembunan).
a. Menurut bentuknya awan
dapat dibedakan menjadi :
1. Awan Cirrus
Merupakan awan yang
tipis seperti pita, biasanya sangat tinggi, terdapat kristal-kristal es, tidak
menimbulkan hujan.
2. Awan Cumulus
Merupakan awan yang
tebal bergumpal-gumpal dengan puncak yang tinggi berwarna kelabu.
3. Awan Stratus
Merupakan awan yang
berlapis-lapis seperti kabut berwarna putih, dekat dengan horizon, sebagai
tanda cuaca baik.
4. Awan Nimbus
Merupakan awan tebal
yang tidak tentu
bentuknya berwarna hitam, menimbulkan hujan.
b. Menurut tinggi, bentuk
dan keadaannya awan dibedakan :
1. Awan Tinggi (> 6.000
meter)
Karena tingginya
selalu terdiri dari kristal es yang berbentuk :
a. Cirus : awan tipis
seperti bulu ayam, tingginya 9.900
m.
b. Cirrocumulus : awan
yang terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga seperti
segerombolan domba tingginya 6.500 m.
c. Cirrostratus : awan
yang merata putih tipis.
Sering menyebabkan
terjadinya lingkaran (karangan) di sekitar matahari (bulan) yang disebut Halo,
awan ini tingginya 8.300 m.
2. Awan Pertengahan (2.000 m - 6.000 m)
a. Altocumulus :
bentuknya seperti bola berwarna putih sampai pucat dan kelabu, bergerombol,
tingginya 4.300 m.
b. Alcostratus : berwarna
kelabu, berlapis dan menutupi sebagian dari permukaan langit, tingginya 4.300
m.
3. Awan Rendah (+ 2.000
m)
a. Stratonimbus : tidak
menimbulkan hujan berwarna putih bentuknya seperti gelombang air laut.
b. Stratus : awan
berlapis-lapis datar, dekat dengan horizon sering disebut ampak-ampak atau
Halimun.
c. Nimbostratus :
merupakan awan tebal dan luas dan menimbulkan hujan.
HUJAN
Adalah
tercapainya air (H2O) dalam bentuk cair maupun padat yang sampai
mencapai permukaan bumi dari H2O
yang berasal dari uap air di udara.
Macam-macam hujan :
1. Hujan
Zenithal (hujan naik tropic, hujan equatorial)
Terjadi di daerah
tropic antara 23 ½0LU sampai
23 ½0LS. Hujan ini terjadi 2x setahun
untuk semua daerah tropis sesuai dengan gerak semu bumi yaitu tanggal 21 Maret
dan 23 September. Pada
saat-saat ini matahari berada pada zenitnya sehingga terjadi pemanasan yang
sehebat-hebatnya.
Karena pemanasan
terjadilah tekanan udara minimum dan dan udara naik ke atas (arus konveksi)
terjadilah condensasi dan terjadilah hujan.
Pada umumnya hujan ini
turun pada waktu sore hari setelah pemanasan maksimum yaitu pukul 14.00 atau
pukul 15.00.
Untuk daerah 10OLU - 10OLS terjadi pada waktu
bersamaan dengan beredarnya matahari pada zenitnya. Hujan ini terbanyak di
pulau Kauae (Hawai) = 13 m/tahun.
2. Hujan
Orografis (hujan naik pegunungan, hujan relief)
Terjadi apabila udara
yang mengandung uap air tertitup angin (angin laut) dan mendaki pegunungan
sehingga udara semakin dingin dan terjadilah condensasi sehingga terjadilah
hujan.
Pada lereng datangnya
angin (lereng A) terjadi hujan orografis, akan tetapi pada lereng sebelah
bertiuplah angin yang kering dan panas karena uap airnya telah dijatuhkan pada
lereng datangnya hujan. Hujan orografis ini selalu berhubungan dengan angin
fohn yaitu angin yang jatuh, panas dan kering.
Daerah jatuhnya anging
kering ini disebut daerah bayangan hujan (rain shadow), angin disini sangat
berbahaya bagi tanaman seperti angin Bohorok yang bertiup di daratan rendah
Deli (Sumatera bagian timur) setelah melewati Bukit Barisan.
Contoh
:
-
Hujan
orografis dan angin Fohn disebabkan utara pegunungan Alpina (Swiss)
Lereng A = daerah
hujan orografis
Lereng B = daerah
bayangan hujan
Temperatur udara pada
lereng B dapat naik 150-200 dalam beberapa jam.
Di
lereng
selatan
Pegunungan asam = 12 m/tahun.
3. Hujan
Siklonal
Terjadi karena pada
daerah siklon udara naik keatas, udara yang membawa uap air tadi naik dibawa
angin siklon terjadi kondensasi dan turun sebagai hujan. Hujan siklonisasi ini
banyak terjadi di daerah
depressi.
4. Hujan
Frontal (hujan depresi)
Terjadi apabila massa
udara panas naik ke atas massa udara dingin terjadi kondensasi dan jatuh
sebagai hujan. Di daerah sedang terdapat massa udara panas dan massa udara dingin
yang berdampingan yang dibatasi oleh bidang pergeseran (front).
5. Hujan
Muson (hujan musim)
Terjadi diperngaruhi
oleh angin muson yang membawa uap air seperti musim penghujan (Oktober - April) di Indonesia
dipengaruhi oleh hujan muson.
KABUT
Adalah
awan yang rendah dekat dengan permukaan bumi.
Macam-macam kabut :
1. Kabut
Sawah
Terjadinya : dalam
keadaan udara tenang pada malam hari jika sawah / parit dilalui udara dingin,
maka udara tersebut suhunya akan naik karena air parit/sawah suhunya lebih
hangat sehingga terjadilah penguapan. Setelah udara tersebut sampai didaratan
udara tersebut akan mendingin lagi dan terjadilah kondensasi (pengembunan).
2. Kabut Kota Industri
Terjadinya : adanya
pabrik-pabrik mengeluarkan asap, debu-debu jalan menyebabkan inti kondensasi
bertambah sehingga udara yang mengandung uap air membentuk kabut hitam.
Contoh :
-
Kabut
Pea Soup di London Inggris
3. Kabut
Adveksi
Terjadinya : Udara
panas yang mengandung uap air menjumpai daerah dingin / berhembus di atas laut
yang dingin, maka terjadilah kondensasi.
Contoh :
-
Kabut
tebal di New Foundland, jika angin pada mulanya bertiup melalui Gulfstream dan
kemudian berhembus di atasnya, maka akan terjadi Arus Labrador berubah menjadi
kabut.
ES (ICE)
Adalah
benda pada yang mudah mencair dan mempunyai temperatur dibawah 0OC yang berasal dari
air yang membeku.
Macam-macam
(bentuk-bentuk) es adalah :
1. Padang
Es (ice level, fast ice)
Terdapat pada
permukaan air yang membeku dengan ketebalan 2 meter, terdapat dikutub utara dan
kutub selatan.
2. Gunung
Es
Merupakan ujung
gletsyer yang patah dan masuk ke dalam
air laut dan menggembara kemana-mana. Sumber gunung es ini adalah daerah kutub
utara (Grunlandia)
dan daerah kutub selatan. Kecelakaan kapal Titanik dekat New Foundland tahun
1913 karena membentur gunung es.
PETIR
Kilat adalah loncatan bunga listrik dari awan yang
bermuatan positif ke awan bermuatan negatif. Suara yang ditimbulkan oleh
pertemuan antar muatan listrik positif dengan muatan listrik negatif didalam
awan disebut Guntur.
Kilat ini
mengandung muatan listrik ratusan juta volt, milyaran watt dan 300.000 ampere.
Kilat akan kita lihat baru kemudian terdegar suara gunturnya sebab jarak yang
sangat jauh. Selain itu juga kecepatan cahaya 300.000 km per detik sedangkan
kecepatan suara 340 km per detik.
Macam
–macam bentuk kilat :
1. Kilat Panas (Sheet/Heat Lightning)
Berupa
cahaya terang benderang didalam awan.
2. Kilat Berantai (Chain and Bead Lightning)
Berupa
sambaran kilat yang terputus-putus di beberapa tempat.
3. Kilat Terbelah (Ribbon Lightning)
Berupa
sambaran berturut-turut pada saluran yang sama dibelokkan angin sehingga
kelihatan berdampingan.
ANGIN
Adalah
udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi (maksimum, daerah
pressi) ke daerah yang bertekanan udara rendah (minimum, daerah depressi) yang
disebabkan karena perbedaan pemanasan matahari atas permukaan bumi.
Terjadinya :
Jika
suatu tempat lebih banyak menerima panas matahari, maka udara pada tempat itu
akan mengembang dan naik ke atas. Udara yang naik ke atas ini menyebabkan
bertambah mampatnya (pepat) udara dilapisan atas, selain itu juga menjadi
dingin (ingat Gradient Temperatur Vertikal). Hal ini menyebabkan terjadinya
tekanan udara maksimum di lapisan
atas, sehingga bergeraklah udara tersebut ke segala arah, tetapi
karena sudah menjadi berat, maka turunlah ke bawah yang akhirnya kembali ke
tempat
semula karena disini tekanan udara minimum.
1. Jenis-Jenis Angin
Menurut
jenisnya secara garis besar angina digolongkan menjadi :
1.1.
Angin Periodik
Angin ini bertiup
dalam waktu tertentu yang dapat dibedakan menjadi :
a. Angin Laut
Adalah angin yang
bertiup dari laut ke darat pada waktu siang hari.
Terjadinya :
Pada waktu siang hari
temperatur yang ada di daratan lebih panas dari pada di lautan karena daratan
mempunyai sifat cepat panas. Karena cepat panas, maka udara mengembang sehingga
tekanannya rendah (minimum) sedangkan dilautan temperaturnya lebih dingin
sehingga tekanan udaranya besar (maksimum). Akibatnya angin bertiup dari laut
ke darat.
b. Angin Darat
Adalah angin yang
bertiup dari darat ke laut pada waktu malam hari.
Terjadinya
:
Pada waktu malam hari
daratan lebih cepat mengembalikan panas dibandingkan dengan lautan sehingga
temperatur di darat menjadi lebih dingin (bertekanan udara maksimum). Sedangkan
di laut
temperaturnya masih tinggi sehingga tekanan udaranya minimum. Akibatnya angin
bertiup dari darat ke laut.
c. Angin Muson Timur (Angin Muson April
-
Oktober)
Adalah angin yang
bertiup setiap ½ tahun berganti arah yang disebabkan karena perbedaan tekanan
udara sebagai akibat pergeseran semu bumi terhadap matahari.
Pada waktu bulan April
sampai Oktober, matahari berada dibelahan bumi utara sehingga tekanan udara
diatas benua asia minimum sedangkan diatas benua Australia (juga Afrika
Selatan) bertekanan udara maksimum. Akibatnya angin bertiup dari Australia
(juga Afrika Selatan) ke Asia.
Pada waktu ini di
Indonesia musim kemarau karena angin ini tidak menimbulkan hujan. Di India dan
Birma merupakan angin muson barat daya yang mendatangkan hujan, di Indo China
merupakan angin muson selatan (tenggara) yang mendatangkan hujan, di Jepang dan
Tiongkok merupakan angin muson timur pembawa hujan.
d. Angin Muson Barat (Angin Muson Oktober - April)
Pada waktu bulan Oktober sampai April,
Matahari
berada dibelahan bumi selatan sehingga tekanan udara di atas benua Asia
maksimum sedangkan tekanan udara di atas Australia (juga Afrika Selatan)
minimum. Akibatnya angin bertiup dari Asia ke Australia.
Pada waktu ini
Indonesia musim penghujan karena angin ini, mendatangkan hujan. Di India,
Birma, Indo China dan Tiongkok bertiup muson darat yang kering, sedangkan di
Jepang dan Philipina bertiup angin darat yang berasal dari Asia.
e. Angin Lembah
Angin ini bertiup dari
lembah ke puncak gunung pada waktu siang hari.
Terjadinya :
Pada waktu siang hari
di puncak gunung sudah mendaptkan sinar matahari sehingga tekanan udaranya
rendah sedangkan di lembah belum mendapatkan sinar matahari sehingga bertekanan
udara tinggi.
Akibatnya angin bertiup dari lembah ke puncak gunung.
f. Angin Gunung
Angin ini bertiup dari
puncak gunung ke lembah pada waktu malam hari.
Terjadinya :
Pada waktu malam hari
di puncak gunung cepat dingin karena terbuka sehingga tekanan udaranya tinggi
sedangkan di lembah karena terkurung bukit temperaturnya masih tinggi sehingga
bertekanan udara rendah. Akibatnya angin bertiup dari puncak gunung ke lembah.
1.2.
Angin Tetap
Angin ini bertiup
dengan arah yang tetap yang dapat dibedakan menjadi :
a. Angin Passat
Adalah angin yang
bertiup terus menerus dari maksimum subtropica utara dan subtropica selatan
menuju khatulistiwa dan berbias menurut Hukum Buys Balot (di
belahan
bumi utara berbelok ke kanan).
Angin passat ini terbagi
menjadi angin passat
timur laut (disebelah utara khatulistiwa), dan angin passat tenggara (disebelah selatan
khatulistiwa).
Terjadinya :
Di daerah khatulistiwa
karena mendapat banyak panas udaranya merenggang naik ke atas (sampai 30 km). Dari atas udara itupun
menuju ke dua belah kutub. Akan tetapi di daerah maksimum subtropica utara dan
selatan (30o - 40o LU/LS) sebagian besar
turun, maka terjadilah tekanan udara maksimum untuk kedua daerah tersebut. Akibatnya bertiuplah
angin dari daerah maksimum subtropic menuju minimum di khatulistiwa.
Menurut Hukum Buys
Ballot, angin passat yang dari utara berbias ke kanan sehingga ia menjadi angin
timur laut dan angin yang dari selatan berbias ke kiri dan menjadi angin
tenggara.
b. Angin Anti Passat
Adalah angin yang
bertiup dibagian atas dari daerah khatulistiwa menuju dan turun dikedua
maksimum subtropica dengan arah berlawanan dengan arah angin passat. Angin ini
dibelahan bumi utara bertiup dari barat daya ke timur laut dan dibelahan bumi
selatan dari barat laut ke arah tenggara.

c. Angin Barat
Angin anti passat itu sebagian turun
di kedua maksimum subtropic,
dan sebagian lagi terus bertiup jauh ke arah kedua kutub.
Angin yang terus ini
pada umumnya bertiup dari sebelah barat. Angin barat di
belahan
bumi utara umumnya berhembus didaratan sehingga tidak menetap karena terganggu
oleh relief daratan. Sedangkan
dibelahan bumi selatan berhembus terus menerus dari barat tidak ada gangguan
karena bertiup di samudera.
Diantara lintang 400LS-500LS angin barat ini sangat
kencang hingga membuat suara gemuruh sehingga lintang ini disebut disebut The Roaring
Forties (lintang 40 yang menderu-deru).
d. Angin Timur
Angin ini bertiup dari
kedua daerah maksimum kutub menuju daerah minimum subpoler dan bertemu dengan
angin barat. Angin ini belum diketahui secara pasti.
1.3.
Angin Setempat
Angin ini dapat
dibedakan menjadi :
a. Angin Siklon
Adalah angin yang
bertiup mengelilingi suatu daerah bertekanan udara minimum yang dikelilingi
oleh daerah yang bertekanan udara maksimum. Angin ini juga angin Anti Siklon
bertiup mengikuti Hukum
Buys Ballot yang berbunyi
:
Angin adalah udara
yang bergerak dari daerah bertekanan udara maksimum menuju daerah bertekanan
udara minimum, dengan arah tidak tegak lurus menuju tekanan udara minimum
tetapi berbias ke kanan dibelahan bumi utara dan berbias ke kiri di belahan
bumi selatan.
Sehingga :
-
Dibelahan
bumi utara arah perputarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.
-
Dibelahan
bumi selatan arah perputarannya sesuai dengan perputaran jarum jam.
Contoh :
-
Angin
Hurricane terjadi di laut Hindia Barat, Teluk Mexico dan Pantai Florida.
-
Angin
Taifun terjadi disebelah timur Asia yaitu Philipina, Laut Tiongkok Selatan dan
Jepang Selatan.
-
Angin
Cykloon terjadi di Teluk Benggala, laut Arab dan Samudera Indonesia.
-
Angin
Tornado terjadi disebelah timur Pegunungan Batu (Amerika Serikat).
b. Angin Anti Siklon
Adalah angin yang
bertiup berputar meninggalkan daerah yang bertekanan udara maksimum dikelilingi
daerah bertekanan udara minimum.
Angin ini juga
mengikuti hukum Buys Ballot sehingga :
-
Di
belahan
bumi utara arah perputarannya sesuai dengan arah perputaran
jarum jam.
-
Di
belahan
bumi selatan arah perputarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.
Angin Siklon
|
Angin Anti Siklon
|
Angin Siklon
|
Angin Anti Siklon
|
c. Angin Fohn
Adalah angin yang
jatuh, panas dan kering.
Angin ini selalu berhubungan
dengan hujan orografis. (Keterangan : lihat pada
hujan Orografis di muka).
Contoh
:
-
Angin
Bahorok di dataran Deli
Angin ini berhembus
dari sebelah barat melewati Bukit Barisan dan turun di dataran Deli yang
berasal dari Angin Muson Barat, Angin ini berbahaya karena merusak pohon
tembakau.
-
Angin
Kumbang di Cirebon
-
Angin
Cending di Pasuruhan
-
Angin
Brubu di Ujung Pandang
-
Angin
Wambrau di Biak
-
Angin
Soiroboo di Pantai Barat Italia
-
Angin
Chinook disebelah timur Pegunungan Batu (USA) dan dapat menghancurkan salju.
d. Angin Jatuh (Angin Turun) yang Dingin.
Contoh :
-
Angin
Mistral
Bertiup di pantai
selatan Perancis (laut Tengah) antara Pegunungan Pirenea dan Alpina yang
berasal dari Perancis pada musim dingin, di laut tengah yang berhembus melalui
puncak pegunungan dan jatuh sebagai angin dingin (angin ribut seperti di pelabuhan
Marseilles).
-
Angin
Bora
Bertiup sebagai angin
timur (timur laut) dari dataran tinggi Balkan ke pantai Istria, Dahmatiam dan
Albania.
-
Angin
Blizzards di St. Laurent (USA) menuju Teluk Mexico, diteluk Hudson Canada
sebagai topan salju.
-
Angin
Buran bertiup di Rusia Selatan dan Siberia.
-
Angin
Ufa bertiup di kak pegunungan Ural.
-
Angin
Kossava bertiup di lembah sungai
Donau dari pegunungan Servia.
-
Angin
Bise bertiup di sebelah selatan kaki pegunungan Yura.
-
Angin
Norte bertiup di Spanyol dari pegunungan Pirenea.
2. Kekuatan
Angin
Kekuatan angin bertiup
tidak sama antara satu tempat dengan tempat yang lain tergantung dari gradient
berometriknya. Gradient berometrik adalah perbedaan tekanan udara (terhitung mm
Hg) antara dua tempat dengan jarak 111 km dan arahnya tegak lurus pada garis
isobar.
Menurut
hukum Stevenson :
Kekuatan angin bertiup
adalah sebanding (berbanding lurus) dengan gradient barometernya.
Jadi makin
besar gradient barometernya semakin kuat angina bertiup.
Contoh :
1 dan 2 adalah 2
isobar.
Perbedaan tekanan
udaranya = 1010 mb-1000 mb = 10 mb
Jarak kedua isobar (A - B) = 300 km
Jadi gradient
barometernya =
10 : 300 = 3,7 mb
111
Satuan jarak diambil
dari 1o
khatulistiwa = 1/360 x 40.000 km = 111 km.
3. Kecepatan Angin
Semakin besar kekuatan
angin semakin besar pula kecepatannya. Kecepatan angin
terbesar di atas samudera
sedangkan di daratan terhambat (berkurang) akibat bergesekan dengan pantai,
gunung-gunung, bukit, dan sebagainya.
Untuk mengetahui
kekuatan dan kecepatan angin Beauford seorang laksamana Inggris pada tahun 1804
membuat daftar terkenal dengan skala Beauford sebagai berikut :
Kekuatan Angin Skala
|
Kecepatan Angin
|
Nama
|
Keterangan
|
|
m/det
|
km/jam
|
|||
0
|
00 - 05
|
0 - 1
|
Angin Reda
|
Tiang asap tegak
|
1
|
0,6 -
1,7
|
2 - 6
|
Angin Sepoi
|
Tiang asap miring
|
2
|
1,8 - 3,3
|
7 - 12
|
Angin Lemah
|
Daun-daun bergerak
|
3
|
3,4 - 5,2
|
13 - 18
|
Angin Sedang
|
Ranting-ranting
bergerak
|
4
|
5,3 - 7,4
|
19 - 26
|
Angin Tegang
|
Dahan-dahan bergerak
|
5
|
7,5 - 9,8
|
27 - 35
|
Angin Keras
|
Batang pohon
bergerak
|
6
|
9,9 - 12,4
|
36 - 44
|
Angin Krs Skl
|
Batang pohon besar
bergerak
|
7
|
12,5 - 15,2
|
45 - 54
|
Angin Ribut
|
Dahan-dahan patah
|
8
|
15,3 - 18,2
|
55 - 65
|
Angin Ribut Hebat
|
Pohon-pohon kecil
patah
|
9
|
18,3 - 21,5
|
66 - 77
|
Angin Badai
|
Pohon-pohon besar
patah
|
10
|
21,6 - 25,1
|
78 - 90
|
Angin Badai Hebat
|
Rumah-rumah roboh
|
11
|
25,2 - 29
|
91 - 104
|
Angin Taifun
/ Hurricane
|
Benda berat beterbangan
|
12
|
29
|
105
|
Angin Taifun Hebat
|
Benda berat
beterbangan sampai beberapa kilometer
|
Adapun kecepatan angin
yang bertiup ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
a. Besar kecilnya
gradient barometrik
Jika antar tempat A
dan B gradient barometriknya 10, maka perbedaan tekanan udara antara tempat A
dan B untuk tiap-tiap 111 Km melalui garis lurus adalah 10 milibar.
b. Relief permukaan bumi
(topografi)
Jika reliefnya halus, rintangannya
sedikit, maka kecepatannya tidak terganggu, jika reliefnya kasar rintangannya
banyak, maka kecepatannya berkurang.
c. Vegetasi
Pohon-pohon yang
tinggi akan menghambat kecepatan angin, sedang tanah yang datar yang gundul
tidak menghambat angin.
d. Jarak dari permukaan
bumi
Angin yang bertiup
dipermukaan bumi akan terhambat sedangkan yang tinggi akan bebas dari
rintangan.
Secara internasional
kecepatan angin dihitung dalam knoop (knot) = kecepatan 1 mil per jam = ½ meter
tiap-tiap detik. 1 mil = 1/60 dari
meridian = 1/60 x 111 km = 1,85 km.
3. Gejala
Optik (Meteor-meteor Optik)
Adalah gejala cahaya
dan warna yang terlihat di udara yang sebabnya berasal dari bagian-bagian udara
sendiri dan berlakunya hukum-hukum cahaya.
Macam-macam
gejala optik antara lain:
3.1.
Halo (Lingkaran Kalang)
Adalah lingkaran sinar
(putih) di sekeliling
matahari atau bulan yang terjadi jika cahaya matari atau cahaya bulan menembus
kristal es yang terjadi di awan
tinggi di sekeliling
benda langit tersebut sehingga terjadi pembiasan cahaya.
3.2.
Pelangi (Bianglala)
Adalah spektrum sinar
matahari yang terbentuk pada waktu sinar itu menembus (melewati) titik-titik
air hujan yang lembut.
3.3.
Fatamorgana
Adalah ilusi optik
yang berupa gambaran benda jauh, yang terlihat, dan terjadi karena pembiasan sinar
terhadap lapisan udara yang kerapatannya berbeda.
3.4.
Aurora
Adalah fenomena cahaya
yang terlihat pada malam hari yang terjadi pada lapisan ionosfera di daerah
lintang tinggi karena adanya pengeluaran energi listrik dari bumi.
Aurora ini ada 2 (dua)
tempat :
a. Aurora selatan disebut
Aurora Australia.
b. Aurora utara disebut
Aurora Borealis.
B. IKLIM
Adalah
nilai rata-rata semua keadaan alam dan semua kejadian alam di udara dalam waktu
yang relatif lama dan meliputi daerah yang sangat luas.
Jenis iklim yang ada
di permukaan
bumi ini bermacam-macam tergantung dari sudut peninjaunya yaitu :
1. Iklim Matahari
Adalah iklim yang
dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah, iklim adalah banyaknya
sinar matahari yang diterima oleh bumi.
Menurut teori semakin
jauh dari khatulistiwa semakin kecil sudut datang sinar matahari sehingga
semakin sedikit sinar matahari yang diterima permukaan bumi akibatnya
temperatur rendah (dingin).
Sehubungan dengan itu
pembagian daerah iklimnya di dasarkan pada letak lintangnya yaitu :
1.1.
Daerah Iklim Tropic
Yaitu daerah yang
terletak pada lintang 0osampai
23½o LU dan 0o
sampai 23½o
LS (Tropic of Caneer sampai Tropic of Copricorn).
1.2.
Daerah Iklim Sedang
a. Daerah Iklim Sedang Utara
Yaitu daerah yang
terletak antara lintang 23½oLU
– 66½o
LU
b. Daerah Iklim Sedang Selatan
Yaitu daerah yang
terletak antara lintang 23½oLS
– 66½o
LS
1.3.
Daerah Iklim Dingin
a. Daerah Iklim Dingin Utara
Yaitu daerah yang
terletak antara lintang 66½o
LU - 900 (Kutub Utara).
b. Daerah Iklim Dingin Selatan
Yaitu daerah yang
terletak antara lintang 66½o
LS - 900 (Kutub Selatan).
Pembagian
iklim matahari ini hanya secara theoritis saja sebab tidak memperhatikan
pengaruh lingkungan geografisnya sehingga disebut sebagai iklim theoritis.
Contoh :
-
Di puncak pegunungan Jayawijaya di Irian Jaya bukan
termasuk daerah iklim tropic tetapi termasuk daerah iklim dingin karena
temperature udaranya lebih kecil dari 00C.
2. Iklim
Fisis
Adalah iklim yang
dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim menurut kenyataan
yang sesungguhnya, sebagai akibat pengaruh dari millieu (lingkungan) fisisnya antara lain
: pengaruh daratan yang luas, pengaruh lautan,
pengaruh angin, pengaruh vegetasi maupun pengaruh topografi. Selain
memperhatikan pengaruh lingkungan fisisnya juga memperhatikan banyaknya penerimaan
panas matahari.
Sehubungan dengan itu
Iklim Fisis dibagi menjadi :
2.1.
Iklim Tropic
Batasnya isoterm 180C
pada bulan terdingin. Batas ini terdapat sebelah menyebelah khatulistiwa dan
bersamaan dengan batas tumbuhnya pohon palma (nyiur). Daerah ini meliputi 40%
dari permukaan bumi.
Pada daerah iklim
tropica :
a. Temperatur tinggi
Rata-rata
bertemperatur antara 20OC-28OC, sepanjang tahun
temperaturnya sama dengan selisih bulan terpanas dengan bulan terdingin (1OC-5OC).
Sifat
khususnya tetap anas tidak ada musim dingin.
b. Anginnya lemah
Tekanan udaranya
rendah. Diantara angin Passat Tenggara dan angin Passat Timur laut terletak
daerah tenang karena udara disini mengembang dan naik ke atas (arus
konveksi).
c. Hujan banyak turun
Disini terjadi
penguapan yang hebat (ingat hujan zenithal).
Menurut turunnya hujan
daerah tropic dapat dibagi
menjadi :
2.1.1.
Daerah
Iklim Hujan Tropic
Terletak pada daerah
tenang khatuistiwa (doldrum) yaitu 50-100 sebelah
menyebalah khatulistiwa.
Disini banyak turun
hujan antara 60 cm -
70 cm tiap tahun. Cuaca selalu panas dan basah, tidak ada musim kemarau yang
nyata, terdapat hutan-hutan tropica.
Daerahnya misalnya :
Amazone, Guinea Hulu, Kamerun, Kongo, Indonesia dan Malaya.
2.1.2.
Daerah
Iklim Savanna
Terletak pada sisi
sebelah ke kutub dari daerah-daerah hutan tropic yaitu pada lintang 50
sampai 150. Disini terdapat musim hujan dan kemarau yang jelas.
Daerah ini terletak diantara daerah yang selalu basah (hujan) dan selalu kering
(steppa = padang rumput). Tidak banyak turun hujan, hanya pada waktu matahari
berada pada zenitnya.
Tumbuh-tumbuhannya : rumput-rumput panjang
diselingi pohon-pepohonan.
Daerahnya misal :
-
Nusa
Tenggara dan Aceh Tengah.
-
Lembah
Orinako (Venezuela, Columbia)
disebut Liana.
-
Brazilla
disebut Campo.
-
Sudan
dan Australia Utara.
2.2.
Iklim Sedang
Daerah iklim sedang
ini terbagi
menjadi 2:
2.2.1.
Daerah
Iklim Sedang Utara
Terdapat dibelahan
bumi utara yaitu dari isotherm 180C pada bulan terdingin (Januari)
sampai isotherm 100C pada bulan terpanas (Juli). Batas ini bersamaan
dengan batas tumbuhnya pohon gandum.
2.2.2.
Daerah
Iklim Sedang Selatan
Terdapat dibelahan
bumi selatan yaitu dari isotherm 180C
pada bulan terdingin (Juli) sampai pada isotherm 100C pada bulan
terpanas (Januari). Batas ini bersamaan dengan batas tumbuhnya pohon gandum.
Daerah iklim sedang
ini bertiup angin barat, disini terdapat iklim Oceanis (iklim laut) dan iklim
continental.
Daerahnya adalah :
a. Eropa Barat (Beriklim
laut)
-
Disini
bertiup angin barat, baik pada musim dingin maupun pada musim panas. Angin ini
melewati laut yang airnya menjadi lebih panas akibat Gulfstream (Arus Atlantik
Utara) yang datang dari daerah yang lebih panas.
-
Akibat
Gulfstream musim panas tidak terlalu panas, musim dingin tidak terlalu dingin
sehingga sangat menguntungkan.
-
Amplitudo
tahunan tidak besar (perbedaan temperatur sedikit).
-
Udaranya
basah, berawan dan banyak turun hujan.
b. Eropa Timur (Beriklim darat)
Pengaruh laut
(Gulfstream) tidak terasa di Eropa Timur dan Siberia sebab Angin Barat
berangsur-angsur dipengaruhi daratan sewaktu melewati Eropa Barat, maka terjadilah
:
-
Temperatur
pada musim dingin sangat dingin maupun pada musim panas sangat panas.
-
Anginnya
tidak begitu basah.
-
Curah
hujan kurang, terbanyak pada musim panas karena waktu itu terjadi arus konveksi
yang hebat akibat temperatur yang tinggi.
-
Daerah
steppa di sebelah utara Laut Hitam memanjang ke timur.
c. Amerika Utara Bagian
Barat (Beriklim laut)
Pada pesisir barat
Amerika bertiup angin barat yang melalui laut sehingga daerah ini beriklim
laut.
Arus panas Kurosyiwo
berpengaruh di daerah ini sehingga iklimnya menguntungkan seperti halnya
Gulfstream di Eropa Barat.
d. Amerika Utara Bagian
Timur (Beriklim Darat)
Daerah Amerika Utara
tidak banyak yang beriklim laut hanya pada pesisir barat saja. Pengaruh laut
tidak jauh ke timur karena terhambat pegunungan yang terbentang sepanjang
pantai barat. Disebelah timur pegunugan tersebut (bagian tengan Amerika Utara)
udaranya kering, disini terdapat Steppa (Preiri). Tetapi makin ke timur dari
Missouri Selatan ke Kanada Selatan dan dari Kansas Tengah ke samudera Atlantik iklimnya
lebih basah.
e. Belahan Bumi Selatan
Dibagian ini tidak
banyak daratan yang beriklim sedang, hanya ujung Amerika Selatan, ujung Afrika
Selatan dan Australia Selatan.
2.3.
Iklim Subtropic
Daerah iklim subtropic
ini terbagi menjadi 2 yaitu :
2.3.1.
Daerah
Iklim Subtropic Utara
Terletak diantara
daerah iklim subtropic dengan daerah iklim sedang utara.
2.3.2.
Daerah
Iklim Subtropic Selatan
Terletak diantara
daerah iklim tropic dengan daerah iklim sedang selatan.
Daerah iklim subtropic
ini terletak pada tepi daerah tropica antara 300LU-400LU
dan 300LS – 400LS atau kira-kira daerah maksimum
subtropic dengan batas yang tidak tegas. Daerah ini merupakan daerah peralihan
daerah beriklim tropic ke daerah beriklim sedang. Daerahnya adalah :
a. Di
belahan
Bumi Utara :
-
Sekitar
Laut Tengah sampai ke Persia
(Irak dan Iran).
-
Daerah
pantai California.
b. Di
belahan
Bumi Selatan :
-
Australia
Selatan dan Australia Barat Daya.
-
Sebelah
selatan Kalahari.
-
Chili
Tengah
Daerah subtropic ini
sudah mempunyai 4 musim walaupun musim dinginnya tidak begitu dingin dan musim
panasnya tidak begitu panas. Di daerah ini terdapat musim dingin yang berhujan
dan musim panas yang kering yang sering disebut iklim Mediterania (Iklim Laut
Tengah).
Di daerah subtropic
lainnya seperti : Tiongkok Timur, Jepang, Amerika Serikat Tenggara, Argentina
Utara, Uruguay, Brazilia Selatan terdapat musim
dingin yang kering dan musim panas yang disebut Iklim Tiongkok.
Sehubungan dengan
curah hujannya daerah iklim subtropic dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Daerah Iklim Steppa
Terdapat diantara
savanna dan gurun pasir. Langitnya terang, curah hujan kurang, siang mudah
panas malam mudah dingin, tumbuh-tumbuhannya rumput-rumput pendek (steppa).
Daerahnya :
Diantara Sahara dan
Laut Tengah, sebelah Selatan Sahara, Afrika Barat Daya, India Barat Laut,
Australia, Amerika Utara dari Texas sampai Canada disebelah timur pegunungan
Batu disebut Preiri di Argentina disebut Pampas, sebelah utara laut Hitam
sampai Siberia.
b. Daerah Iklim Gurun
Tidak pernah turun
hujan, siang sangat panas malam sangat dingin, diatas gurun selalu beterbangan
abu halus.
Daerahnya :
Sahara, Arabia,
Kalahari, Australia Tengah, Gobi.
2.4.
Iklim Dingin
Daerah iklim dingin
ini terbagi menjadi 2 yaitu :
2.4.1.
Daerah
Iklim Dingin Utara
Terdapat dibelahan
bumi selatan yaitu dari isotherm 10OC
pada bulan terpanas (Juli) sampai kutub utara.
2.4.2.
Daerah
Iklim Dingin Selatan
Terdapat dibelahan
bumi selatan yakni dari Isoterm 10OC
pada bulan terpanas (Januari) sampai kutub selatan.
Daerah iklim dingin
ini dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
a. Iklim Tundra
Terdapat disekitar
laut Artika yaitu : pesisir Amerika Utara, pulau-pulau sebelah utara Kanada,
pesisir selatan Grunlandia, pesisir utara Siberia.
Musim dingin sangat
dingin dan lama, musim panasnya sangat pendek dan sejuk dengan udara sangat kering.
Tanahnya selalu beku sepanjang tahun sampai beberapa meter, pada musim dingin
tanahnya tertutup salju abadi dan es. Pada musim panas (Mei-Juni) es dan salju
hancur sehingga terjadi rawa-rawa yang sangat luas.
Tumbuh-tumbuhannya :
semak-semak dan lumut, tidak ada tumbuh-tumbuhan gandum.
Penduduknya : bangsa Eskimo (dibagian
utara Amerika) Bangsa Lap dan Samojed (di Eropa Utara dan Siberia Utara).
Di
pantai
Utara Norwegia tidak
terdapat tundra karena pengaruh Gulfstream.
Di Kutub Utara dan
Antartika tidak terdapat tundra tetapi terdapat es abadi karena temperatur
udara terus menerus rendah.
b. Iklim Salju
Terdapat di Antartika,
Grunlandia dan sekitar kutub utara. Temperaturnya sangat rendah, belum diketahui tentang iklim ini.
Selain
pembagian daerah iklim seperti tersebut di atas iklim Fisis dapat dibagi
menjadi :
a. Iklim Darat (Iklim Kontinental)
Yaitu iklim yang
sifatnya :
-
Udaranya
kering
-
Amplitudo
harian dan tahunan besar
-
Jarang
turun hujan
b. Iklim Laut (Iklim Maritim)
Yaitu iklim yang
sifatnya :
-
Udaranya
lembab
-
Amplitudo
harian dan tahunan kecil
-
Sepanjang
tahun turun hujan
c. Iklim Musim (Iklim Muson)
Yaitu iklim yang
sifanya :
-
Setengah
tahun musim penghujan (basah)
-
Setengah
tahun musim kemarau (kering)
d. Iklim Peralihan
Yaitu iklim yang
sifatnya campuran antara sifat iklim darat dan sifat iklim laut.
e. Iklim Ugahari (Iklim Gurun)
Yaitu iklim yang
sifatnya :
-
Bila
malam hari dingin sekali
-
Bila
siang hari panas sekali
-
Amplitudo
harian dan tahunan sangat besar (menyolok)
f. Iklim Pegunungan
Yaitu iklim yang
sifatnya :
-
Udaranya
sejuk dan nyaman
-
Banyak
turun hujan
3. Iklim
Yunghuhn
Yunghuhn seorang
bangsa Jerman telah menyelidiki mengenai iklim vertikal, khususnya di pulau
Jawa. Ia membagi atas 4 daerah
iklim menurut tinggi pegunungan yaitu :
3.1.
Daerah Panas
Daerah ini dengan ketinggian
dari 0 sampai 650 m dari permukaan air laut temperatur udara 26,3OC
-
22OC. Di daerah ini
tumbuh tanaman : padi, jagung, kopi, karet dan tumbuh-tumbuhan lain kecuali
kina.
3.2.
Daerah Sedang
Daerah ini dengan
ketinggian 650 m sampai 1500m dengan temperatur antara 22OC - 17,1OC. Di deerah ini
tumbuh tanaman : teh, kina, sayur-sayuran dan bunga-bungaan, juga termasuk
kopi.
3.3.
Daerah Sejuk
Daerah ini dengan
ketinggian antara 1500 m sampai 2500 m dengan temperatur antara 17,1OC - 11,1OC. Didaerah ini
tanaman teh, kopi dan kina masih dapat tumbuh.
3.4.
Daerah Dingin
Di daerah ini tak
tumbuh bagi tanaman-tanaman kultur (tanaman yang sengaja di tanam dan dipelihara untuk
diambil hasilnya) dengan temperatur kurang dari 11,10C.
4. Iklim
Koppen
Koppen seorang Jerman
mengadakan pembagian daerah iklim
berdasarkan temperatur dan curah hujan.
Pembagian iklim
menurut Koppen adalah sebagai berikut :
4.1.
Iklim A (iklim tropica)
Yang dicirikan :
a. Suhu bulan terdingin
> 180C
b. Curah hujan rata-rata
setahun lebih dari 60 mm.
Iklim A (Iklim Tropica) ini terbagi menjadi
:
4.1.1.
Iklim
Af (Fencht
= basah)
Yaitu iklim Tropica
Basah yang ditandai :
a. Curah hujan bulan
terkering kurang dari 60 mm
b. Terdapat hutan lebat.
4.1.2.
Iklim
Am (Muson = musim)
Yaitu iklim tropica
muson yang ditandai :
a. Curah hujan bulan terkering
kurang dari 60 mm
b. Terdapat hutan musim
(tidak begitu lebat)
c. Kekeringan dapat
diimbangi dengan curah hujan.
4.1.3.
Iklim
Aw (Winter = dingin)
Yaitu iklim sabana
tropis dengan musim dingin yang kering yang ditandai:
a. Curah hujan bulan
terkering kurang dari 60 mm
b. Terdapat hutan sabana
(semak-semak)
c. Kekeringan tidak dapat
diimbangi dengan curah hujan.
4.2.
Iklim B (iklim subtropic, iklim kering)
Yang dicirikan :
Curah hujan rata-rata
setahun :
a. 2 (t + 14) bila
kebanyakan hujan jatuh pada musim panas.
b. < 2 (t + 7) apabila
hujan jatuh merata sepanjang tahun.
c. < 2 t apabila
kebanyakan hujan jatuh pada musim dingin.
Iklim B (iklim
subtropic) ini terbagi menjadi :
4.2.1.
Iklim
BS (Steppe = padang rumput)
Yaitu daerah iklim
steppe yang ditandai curah hujan rata-rata setahun < 2t tetapi > t, yang
terbagi menjadi :
a. Iklim BSh
Yaitu daerah steppe
dengan suhu rata-rata setahun > 18OC
b. Iklim BSk
Yaitu daerah steppe
dengan suhu rata-rata setahun < 18OC
4.2.2.
Iklim
BW (Iklim Gurun)
Yaitu daerah iklim
padang pasir (gurun) yang ditandai curah hujan rata-rata sepanjang tahun > t
+ 7 yang terbagi menjadi :
a. Iklim B Wh
Yaitu iklim padang
pasir dengan suhu rata-rata > 18OC
b. Iklim B Wk
Yaitu iklim padang
pasir dengan suhu rata-rata < 18OC
4.3.
Iklim C (iklim sedang, maritim)
Yang dicirikan :
a. Suhu bulan terdingin
< 18OC
tetapi > 3OC
b. Suhu bulan terpanas
> 10OC
Iklim C (iklim sedang
maritim) ini terbagi menjadi :
4.3.1.
Iklim
Cs (Summer
= panas)
Yaitu iklim sedang
yang kering pada waktu musim panas, dengan curah bulan terkering pada waktu
musim panas < 1/3 curah hujan bulan terbasah
pada waktu musim dingin.
4.3.2.
Iklim
Cw (Winter
= dingin)
Yaitu iklim sedang
yang kering pada waktu musim dingin, dengan curah hujan bulan terkering dalam
musim dingin < 1/10 curah hujan bulan terbasah dalam musim panas.
4.3.3.
Iklim
Cf (Fench
= cold = dingin)
Yaitu iklim yang tidak
terlalu kering pada waktu musim dingin dengan tidak kering pada waktu musim
panas curah hujan bulan terkering dalam musim panas > 1/3 curah hujan bulan terbasah
pada musim dingin. Curah hujan bulan terkering pada musim dingin > 1/10
curah hujan bulan
terbasah pada musim panas.
4.4.
Iklim D (iklim sedang, continental)
Yang dicirikan :
a. Suhu bulan terdingin
< -30C
b. Suhu bulan terpanas
> 100C
c. Berbatasan langsung
dengan iklim E (kutub).
Pada daerah iklim ini
hutannya berdaun jarum dan hanya terdapat di belahan bumi utara saja yang
dimulai dari Siberia ke arah barat yaitu Rusia, Polandia, Skandinavia,
Irlandia, Jerman Utara, Kanada, Alaska dan Amerika Serikat bagian utara.
Iklim D (iklim sedang)
ini terbagi menjadi :
4.4.1.
Iklim
Df
Yaitu iklim sedang kontinental
dengan musim dingin yang selalu basah.
4.4.2.
Iklim
Dw
Yaitu iklim sedang
kontinental dengan musim
dingin yang kering.
4.5.
Iklim E (iklim kutub)
Yang dicirikan :
-
Suhu
bulan terpanas < 100C
Iklim E (Iklim Kutub) ini terbagi
menjadi :
4.5.1. Iklim EF (Ewigen Frost
= suhu pembekuan)
Yaitu iklim kutub yang
suhunya selalu dibawah 00C atau merupakan daerah es abadi.
Iklim ini terbagi
menjadi EFH yaitu iklim dataran tinggi yang lebih tinggi dari 1500 m dan belum
tentu iklim daerah kutub sebab daerah kutub utara dan kutub selatan tidak ada
tempat yang tingginya > 1500 m dari permukaan air laut.
4.5.2. Iklim ET (Ewigen
Tundra = Lumut)
Yaitu iklim kutub
dengan suhu bulan terpanas < 10OC
tetapi > 0OC.
Iklim ET ini terbagi menjadi ETH yaitu iklim dataran tinggi yang lebih tinggi
dari 1500 m diatas permukaan air laut dengan suhu bulan terpanas < 10OC tetapi > 0OC.
C. PENYIMPANGAN CUACA
1. El Nino
Adalah
peristiwa memanasnya temperatur permukaan air laut di pantai barat Peru dan
Equador yang tadinya dingin karena pengaruh up welling, yang menyebabkan
Indonesia terjadi musim kemarau panjang (tidak ada hujan sama sekali) padahal
seharusnya musim penghujan.
Terjadinya
:
Pada saat tertentu air laut panas dari perairan Indonesia
bergerak ke timur menyusuri khatulistiwa hingga sampai ke perairan pantai Peru dan
Equador. Pada waktu yang sama dari pantai barat Amerika tengah air laut
bergerak ke selatan hingga mencapai pantai barat Peru Equador, sehingga bertem
dan berkumpullah massa air laut panas dalam jumlah yang sangat besar dan
menempati wilayah yang sangat luas.
Permukaan
air laut yang panas tersebut menularkan panas ke udara diatasnya (konveksi) sehingga daerah tersebut
bertekanan udara rendah, akibatnya semua angin dari daerah di sekitarnya bergerak
kearah daerah tersebut (pantai barat Peru Equador).
Pada waktu
itu di Indonesia angin muson barat (dariBenua Asia) yang membawa uap air
sebagian besar berbelok ke daerah bertekanan udara rendah di pantai barat Peru
Equador, akibatnya angin yang membawa uap air di Indonesia hanya sedikit dan terjadilah
musim kemarau panjang, walaupun seharusnya Indonesia musim penghujan (terjadi
sekitar bulan Desember).
2. La Nina
Adalah peristiwa
penyimpangan cuaca terjadi sekitar bulan Juli yang seharusnya di Indonesia
musim kemarau tetapi terjadi curah hujan yang sangat lebat.
Terjadinya
:
Pada saat El Nino melemah air laut di pantai barat
Peru Equador kembali bergerak ke arah barat kearah kepulauan Indonesia dan air
laut di pantai barat Peru Equador suhunya kembali seperti semula (dingin) dan
kondisi cuaca normal kembali.
Perjalanan
air laut ke arah barat (arus laut panas Khatulistiwa Selatan di samudera
Pasifik) akhirnya sampai ke Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia berubah
menjadi daerah bertekanan udara rendah sehingga semua angin di sekitar Samudera
Pasific dan Samudera Hindia bergerak menuju Indonesia yang banyak membawa uap
air. Akibatnya di Indonesia terjadi hujan yang sangat lebat walaupun pada waktu
musim kemarau (terjadi sekitar bulan Juli).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar