Sabtu, 27 Agustus 2016

ATMOSFERA DAN GEJALA - GEJALANYA


ATMOSFERA DAN GEJALA-GEJALANYA


Drs. Susilo Wardoyo
SMA NEGERI 1 BUMIAYU




Atmosfera adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi setebal 1000 km yang berisi campuran gas terutama Oksigen (21%), Nitrogen (78%), Carbon dioksida (0,3%), Argon (+ 1%). Helium dan gas lain (0,7%), dalam udara kering ditambah uap air dalam jumlah yang berbeda. Atmosfera ini tebalnya + 1000 km yang terbagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
a.  Troposfera
Adalah lapisan terbawah atmosfera yang dekat dengan permukaan bumi dengan ketinggian rata-rata 12 km dari permukaan air laut. Ketinggian troposfera ini tidak sama, untuk daerah tropic tingginya 20 km sedangkan daerah kutub 8 km. Peristiwa alam yang berkaitan dengan gejala cuaca dan iklim terjadi di lapisan ini. Uap air dan gas asam arang yang ada pada lapisan ini menghisap panas matahari secara langsung. Pada bagian teratas dari Troposfera terdapat suatu lapisan yaitu lapisan Tropopauze yaitu lapisan peralihan antara Troposfera dengan Stratosfera.
b.  Stratosfera
Adalah lapisan atmosfera di atas lapisan Troposfera dengan ketinggian dari 12 km sampai 80 km dari permukaan air laut, keadaannya tenang, tidak terdapat gejala cuaca. Lapisan ini disebut lapisan inversi (lapisan pembalikan) karena semakin keatas temperatur semakin tinggi karena pada lapisan ini merupakan konsentrasi unsur ozon (O3) yang menyerap radiasi sinar ultra violet (UV). Batas antara lapisan Troposfera dengan lapisan Mesosfera disebut lapisan Stratopause.
c.  Mesosfera
Adalah lapisan udara pada ketinggian 50 km – 85 km, semakin keatas temperature udara semakin rendah. Pada mesosfera bagian atas temperatur mencapai – 900 C sehingga meteor akan pecah, hancur menjadi debu meteorid. Batas antara lapisan Mesosfera dengan lapisan Termosfer disebut lapisan Mesopause.
d.  Termosfera (Hot Layer)
Adalah lapisan atmosfera di atas Mesosfera dengan ketinggian 80 km - 500 km dari permukaan air laut. Temperatur pada lapisan ini dari – 900C, tingginya temperature lapisan ini karena molekul oksigen mengobsorbsi energy matahari. Pada ketinggian 80 km – 360 km terdapat lapisan Ionesfera yaitu lapisan terjadinya pembentukan muatan listrik (ionisasi) oleh pancaran sinar dari matahari. Partikel ion yang terbentuk pada lapisan ini berfungsi sebagai pemantul gelombang suara dari bumi. Lapisan yang paling hebat terjadi ionisasi adalah lapisan Kennelly Heaviside (lapisan E) dan lapisan Appleton (lapisan F) yang memegang peranan penting untuk pemantulan gelombang radio.
Lapisan E letaknya 100 km - 175 km, sedangkan lapisan F letaknya 175 km - 400 km dari permukaan air laut.
Adapun gelombang-gelombang yang dipancarkan pemancar radio adalah :
-      Gelombang pendek (SW) yaitu = 10 m - 200 m.
-      Gelombang menengah (MW) yaitu = 200 m - 1.000 m.
-      Gelombang panjang (FM / AM) yaitu = 1.000 m - 20.000 m.
Gelombang menengah dan gelombang panjang dipantulkan ke bumi oleh lapisan D (50 km - 90 km di atas permukaan air laut), sedangkan gelombang pendek sebagian dipantulkan oleh Lapisan E dan sebagian oleh Lapisan F.
e.  Eksosfera
Adalah lapisan atmosfera di atas lapisan Ionosfera dengan ketinggian mulai dari 500 km ke atas  dan merupakan bagian atmosfera bumi terluar. Pengaruh gravitasi bumi hampir tidak ada hingga molekul udara bergerak dengan bebas (cepat) hingga  dapat meloloskan diri ke alam raya sehingga disebut lapisan dissipasisfera

A.  CUACA
Adalah semua keadaan alam dan kejadian alam di udara dan pada suatu saat pada suatu tempat. Jadi cuaca itu waktunya singkat (pendek) sedangkan daerahnya sempit. Sedangkan yang dimaksud dengan keadaan alam di udara misalnya : panas, awan, kabut, kelembaban, dan sebagainya.
Adapun yang dimaksud dengan kejadian alam di udara misalnya : hujan, kilat, guntur, badai dan sebagainya.
1.  Unsur-unsur Cuaca
1.1.   Temperatur Udara (Suhu)
Adalah keadaan panas udara yang disebabkan karena penyinaran matahari dan pemanasan dari bumi. Alat pengukurannya adalah Thermometer.
Setiap naik 100 m di daerah tropika, maka temperatur udaranya akan turun 0,6OC atau disebut sebagai Gradient Temperatur Vertikal yang dapat dirumuskan :

T = 260C – ( h / 100 x 0,60C)

Dimana :
T        = Temperatur udara daerah yang diukur
26OC   = Temperatur udara dipermukaan air laut di daerah
     tropis (constan)
h / 100 = Ketinggian tempat dibagi 100
0,6OC   = Turunnya temperatur setiap naik 100 m di
      daerah tropica.
1.2.   Tekanan Udara
Adalah tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisan-lapisan udara.
Besarnya tekanan udara di atas permukaan air laut = 760 mm Hg = 76 cm Hg = 1013 mb = 1 atmosfera.
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut garis isobar. Alat pengukur tekanan udara adalah Barometer.
1.3.   Angin
Adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi (maximum) ke daerah bertekanan rendah (minimum) yang disebabkan karena perbedaan pemanasan matahari atas  permukaan bumi. Alat pengukur kecepatan angin disebut Anemometer.
1.4.   Hujan (Lengas Udara)
Adalah tercapainya air (H2O) dalam bentuk cair maupun padat yang sampai mencapai permukaan bumi dari H2O yang berasal dari uap air di udara. Alat pengukur banyaknya curah hujan disebut Regenmeter.
2.  Sifat Fisik Cuaca
2.1.   Temperatur (Suhu) Udara
a.  Amplitudo Suhu Harian
Adalah perbedaan (selisih) suhu harian tertinggi setelah matahari melewati titik kulminasinya (+ jam 13.00) dengan suhu harian terendah sebelum matahari terbit (+ jam 04.30).
-      Amplitudo Harian Besar
Yaitu cepat panas pada waktu siang hari dan cepat dingin pada waktu malam hari.
Contoh :
-      Di daerah gurun
-      Amplitudo Harian Kecil
Yaitu lambat menjadi panas pada waktu siang hari dan lambat menjadi dingin pada waktu malam hari.
Contoh :
-      Di daerah tropica
b.  Amplitudo Suhu Tahunan
Adalah perbedaan suhu bulan tertinggi dibelahan bumi utara (Juli) dengan suhu bulan terendah dibelahan bumi utara (Januari).
Untuk belahan bumi selatan adalah sebaliknya.
2.2.   Tekanan Udara
Dalam keadaan tenang tekanan udara makin ke atas semakin berkurang tetapi setelah terjadi pemanasan matahari udara tersebut akan mengembang. Oleh karena itu terjadilah perbedaan tekanan udara pada dua titik yang sama tingginya sehingga bergeraklah udara dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan udara minimum.
2.3.   Angin
Adanya dua tempat yang mempunyai perbedaan tekanan udara menyebabkan adanya udara yang bergerak yang disebut angin (untuk masalah angin akan dibahas tersendiri).
2.4.   Penyebaran Panas
Sumber utama pemanasan permukaan bumi adalah matahari selain dari bumi (inti bumi) itu sendiri. Pemanasan matahari pada siang hari terhadap permukaan bumi adalah 1 gr cal/cm2 dalam suatu menit (10.000 gr cal/m2/mnt). Walaupun temperatur di permukaan bumi ditentukan oleh sinar matahari tetapi untuk masing-masing tempat di bumi tidak sama.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume panas yang diterima oleh permukaan bumi tidak sama adalah :
a.  Sudut Elevasi (Letak Lintang)
Adalah sudut yang dibentuk antara sinar matahari dengan permukaan bumi. Semakin kecil sudut elevasi maka semakin kuat daerah yang disinari sehingga semakin sedikit panas matahari yang diterima permukaan bumi setiap satuan luas tertentu dan sebaliknya.
b.  Jenis Permukaan Bumi
Permukaan bumi yang berupa laut, padang pasir, rawa, dan sebagainya akan mempunyai kemampuan menyerap panas yang berbeda. Daratan (benda padat) akan lebih cepat menjadi panas dan cepat menjadi dingin dibandingkan dengan lautan (benda cair).
c.  Benda yang merintangi jalannya sinar matahari seperti: awan, gas asam arang (Co2), Ozon (O3) dan sebagainya.
d.  Lamanya Penyinaran
Semakin lama matahari menyinari bumi semakin banyak sinar yang diterima oleh bumi. (setiap menit = 1 gram Cal/cm2 berarti 1 jam = 600.000 gram Cal/m2).
2.5.   Perawanan
Awan adalah kumpulan tetesan-tetesan air (kristal-kristal es) di dalam udara yang terjadi karena pengembunan (pemadatan) dari sebagian uap air yang ada di dalam udara setelah udara tersebut melampaui titik condensasi (titik pengembunan).
a.  Menurut bentuknya awan dapat dibedakan menjadi :
1.  Awan Cirrus
Merupakan awan yang tipis seperti pita, biasanya sangat tinggi, terdapat kristal-kristal es, tidak menimbulkan hujan.
2.  Awan Cumulus
Merupakan awan yang tebal bergumpal-gumpal dengan puncak yang tinggi berwarna kelabu.
3.  Awan Stratus
Merupakan awan yang berlapis-lapis seperti kabut berwarna putih, dekat dengan horizon, sebagai tanda cuaca baik.
4.  Awan Nimbus
Merupakan awan tebal yang tidak tentu bentuknya berwarna hitam, menimbulkan hujan.
b.  Menurut tinggi, bentuk dan keadaannya awan dibedakan :
1.  Awan Tinggi (> 6.000 meter)
Karena tingginya selalu terdiri dari kristal es yang berbentuk :
a.  Cirus : awan tipis seperti bulu ayam, tingginya 9.900 m.
b.  Cirrocumulus : awan yang terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga seperti segerombolan domba tingginya 6.500 m.
c.  Cirrostratus : awan yang merata putih tipis.
Sering menyebabkan terjadinya lingkaran (karangan) di sekitar matahari (bulan) yang disebut Halo, awan ini tingginya 8.300 m.
2.  Awan Pertengahan (2.000 m - 6.000 m)
a.  Altocumulus : bentuknya seperti bola berwarna putih sampai pucat dan kelabu, bergerombol, tingginya 4.300 m.
b.  Alcostratus : berwarna kelabu, berlapis dan menutupi sebagian dari permukaan langit, tingginya 4.300 m.
3.  Awan Rendah (+ 2.000 m)
a.  Stratonimbus : tidak menimbulkan hujan berwarna putih bentuknya seperti gelombang air laut.
b.  Stratus : awan berlapis-lapis datar, dekat dengan horizon sering disebut ampak-ampak atau Halimun.
c.  Nimbostratus : merupakan awan tebal dan luas dan menimbulkan hujan.

HUJAN
Adalah tercapainya air (H2O) dalam bentuk cair maupun padat yang sampai mencapai permukaan bumi dari H2O yang berasal dari uap air di udara.
Macam-macam hujan :
1.  Hujan Zenithal (hujan naik tropic, hujan equatorial)
Terjadi di daerah tropic antara 23 ½0LU  sampai 23 ½0LS. Hujan ini terjadi 2x setahun untuk semua daerah tropis sesuai dengan gerak semu bumi yaitu tanggal 21 Maret dan 23 September. Pada saat-saat ini matahari berada pada zenitnya sehingga terjadi pemanasan yang sehebat-hebatnya.
Karena pemanasan terjadilah tekanan udara minimum dan dan udara naik ke atas (arus konveksi) terjadilah condensasi dan terjadilah hujan.
Pada umumnya hujan ini turun pada waktu sore hari setelah pemanasan maksimum yaitu pukul 14.00 atau pukul 15.00.
Untuk daerah 10OLU - 10OLS terjadi pada waktu bersamaan dengan beredarnya matahari pada zenitnya. Hujan ini terbanyak di pulau Kauae (Hawai) = 13 m/tahun.


2.  Hujan Orografis (hujan naik pegunungan, hujan relief)
Terjadi apabila udara yang mengandung uap air tertitup angin (angin laut) dan mendaki pegunungan sehingga udara semakin dingin dan terjadilah condensasi sehingga terjadilah hujan.
Pada lereng datangnya angin (lereng A) terjadi hujan orografis, akan tetapi pada lereng sebelah bertiuplah angin yang kering dan panas karena uap airnya telah dijatuhkan pada lereng datangnya hujan. Hujan orografis ini selalu berhubungan dengan angin fohn yaitu angin yang jatuh, panas dan kering.
Daerah jatuhnya anging kering ini disebut daerah bayangan hujan (rain shadow), angin disini sangat berbahaya bagi tanaman seperti angin Bohorok yang bertiup di daratan rendah Deli (Sumatera bagian timur) setelah melewati Bukit Barisan.
Contoh :
-      Hujan orografis dan angin Fohn disebabkan utara pegunungan Alpina (Swiss)
Lereng A = daerah hujan orografis
Lereng B = daerah bayangan hujan
Temperatur udara pada lereng B dapat naik 150-200 dalam beberapa jam.
Di lereng selatan Pegunungan asam = 12 m/tahun.

3.  Hujan Siklonal
Terjadi karena pada daerah siklon udara naik keatas, udara yang membawa uap air tadi naik dibawa angin siklon terjadi kondensasi dan turun sebagai hujan. Hujan siklonisasi ini banyak terjadi di daerah depressi.
4.  Hujan Frontal (hujan depresi)
Terjadi apabila massa udara panas naik ke atas massa udara dingin terjadi kondensasi dan jatuh sebagai hujan. Di daerah sedang terdapat massa udara panas dan massa udara dingin yang berdampingan yang dibatasi oleh bidang pergeseran (front).
5.  Hujan Muson (hujan musim)
Terjadi diperngaruhi oleh angin muson yang membawa uap air seperti musim penghujan (Oktober - April) di Indonesia dipengaruhi oleh hujan muson.

KABUT
Adalah awan yang rendah dekat dengan permukaan bumi.
Macam-macam kabut :
1.  Kabut Sawah
Terjadinya : dalam keadaan udara tenang pada malam hari jika sawah / parit dilalui udara dingin, maka udara tersebut suhunya akan naik karena air parit/sawah suhunya lebih hangat sehingga terjadilah penguapan. Setelah udara tersebut sampai didaratan udara tersebut akan mendingin lagi dan terjadilah kondensasi (pengembunan).
2.  Kabut Kota Industri
Terjadinya : adanya pabrik-pabrik mengeluarkan asap, debu-debu jalan menyebabkan inti kondensasi bertambah sehingga udara yang mengandung uap air membentuk kabut hitam.
Contoh :
-      Kabut Pea Soup di London Inggris
3.  Kabut Adveksi
Terjadinya : Udara panas yang mengandung uap air menjumpai daerah dingin / berhembus di atas laut yang dingin, maka terjadilah kondensasi.
Contoh :
-      Kabut tebal di New Foundland, jika angin pada mulanya bertiup melalui Gulfstream dan kemudian berhembus di atasnya, maka akan terjadi Arus Labrador berubah menjadi kabut.

ES (ICE)
Adalah benda pada yang mudah mencair dan mempunyai temperatur dibawah 0OC yang berasal dari air yang membeku.
Macam-macam (bentuk-bentuk) es adalah :
1.  Padang Es (ice level, fast ice)
Terdapat pada permukaan air yang membeku dengan ketebalan 2 meter, terdapat dikutub utara dan kutub selatan.
2.  Gunung Es
Merupakan ujung gletsyer yang patah dan masuk ke dalam air laut dan menggembara kemana-mana. Sumber gunung es ini adalah daerah kutub utara (Grunlandia) dan daerah kutub selatan. Kecelakaan kapal Titanik dekat New Foundland tahun 1913 karena membentur gunung es.

PETIR
Kilat adalah loncatan bunga listrik dari awan yang bermuatan positif ke awan bermuatan negatif. Suara yang ditimbulkan oleh pertemuan antar muatan listrik positif dengan muatan listrik negatif didalam awan disebut Guntur.
Kilat ini mengandung muatan listrik ratusan juta volt, milyaran watt dan 300.000 ampere. Kilat akan kita lihat baru kemudian terdegar suara gunturnya sebab jarak yang sangat jauh. Selain itu juga kecepatan cahaya 300.000 km per detik sedangkan kecepatan suara 340 km per detik.
Macam –macam bentuk kilat :
1.  Kilat Panas (Sheet/Heat Lightning)
Berupa cahaya terang benderang didalam awan.
2.  Kilat Berantai (Chain and Bead Lightning)
Berupa sambaran kilat yang terputus-putus di beberapa tempat.
3.  Kilat Terbelah (Ribbon Lightning)
Berupa sambaran berturut-turut pada saluran yang sama dibelokkan angin sehingga kelihatan berdampingan.

ANGIN
Adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi (maksimum, daerah pressi) ke daerah yang bertekanan udara rendah (minimum, daerah depressi) yang disebabkan karena perbedaan pemanasan matahari atas permukaan bumi.
Terjadinya :
Jika suatu tempat lebih banyak menerima panas matahari, maka udara pada tempat itu akan mengembang dan naik ke atas. Udara yang naik ke atas ini menyebabkan bertambah mampatnya (pepat) udara dilapisan atas, selain itu juga menjadi dingin (ingat Gradient Temperatur Vertikal). Hal ini menyebabkan terjadinya tekanan udara maksimum di lapisan atas, sehingga bergeraklah udara tersebut ke segala arah, tetapi karena sudah menjadi berat, maka turunlah ke bawah yang akhirnya kembali ke tempat semula karena disini tekanan udara minimum.
1.  Jenis-Jenis Angin
Menurut jenisnya secara garis besar angina digolongkan menjadi :
1.1.   Angin Periodik
Angin ini bertiup dalam waktu tertentu yang dapat dibedakan menjadi :
a.  Angin Laut
Adalah angin yang bertiup dari laut ke darat pada waktu siang hari.
Terjadinya :
Pada waktu siang hari temperatur yang ada di daratan lebih panas dari pada di lautan karena daratan mempunyai sifat cepat panas. Karena cepat panas, maka udara mengembang sehingga tekanannya rendah (minimum) sedangkan dilautan temperaturnya lebih dingin sehingga tekanan udaranya besar (maksimum). Akibatnya angin bertiup dari laut ke darat.
b.  Angin Darat
Adalah angin yang bertiup dari darat ke laut pada waktu malam hari.
Terjadinya :
Pada waktu malam hari daratan lebih cepat mengembalikan panas dibandingkan dengan lautan sehingga temperatur di darat menjadi lebih dingin (bertekanan udara maksimum). Sedangkan di laut temperaturnya masih tinggi sehingga tekanan udaranya minimum. Akibatnya angin bertiup dari darat ke laut.


c.  Angin Muson Timur (Angin Muson April - Oktober)
Adalah angin yang bertiup setiap ½ tahun berganti arah yang disebabkan karena perbedaan tekanan udara sebagai akibat pergeseran semu bumi terhadap matahari.
Pada waktu bulan April sampai Oktober, matahari berada dibelahan bumi utara sehingga tekanan udara diatas benua asia minimum sedangkan diatas benua Australia (juga Afrika Selatan) bertekanan udara maksimum. Akibatnya angin bertiup dari Australia (juga Afrika Selatan) ke Asia.
Pada waktu ini di Indonesia musim kemarau karena angin ini tidak menimbulkan hujan. Di India dan Birma merupakan angin muson barat daya yang mendatangkan hujan, di Indo China merupakan angin muson selatan (tenggara) yang mendatangkan hujan, di Jepang dan Tiongkok merupakan angin muson timur pembawa hujan.
d.  Angin Muson Barat (Angin Muson Oktober - April)
Pada waktu bulan Oktober sampai April, Matahari berada dibelahan bumi selatan sehingga tekanan udara di atas benua Asia maksimum sedangkan tekanan udara di atas Australia (juga Afrika Selatan) minimum. Akibatnya angin bertiup dari Asia ke Australia.
Pada waktu ini Indonesia musim penghujan karena angin ini, mendatangkan hujan. Di India, Birma, Indo China dan Tiongkok bertiup muson darat yang kering, sedangkan di Jepang dan Philipina bertiup angin darat yang berasal dari Asia.
e.  Angin Lembah
Angin ini bertiup dari lembah ke puncak gunung pada waktu siang hari.
Terjadinya :
Pada waktu siang hari di puncak gunung sudah mendaptkan sinar matahari sehingga tekanan udaranya rendah sedangkan di lembah belum mendapatkan sinar matahari sehingga bertekanan udara tinggi. Akibatnya angin bertiup dari lembah ke puncak gunung.
f.   Angin Gunung
Angin ini bertiup dari puncak gunung ke lembah pada waktu malam hari.
Terjadinya :
Pada waktu malam hari di puncak gunung cepat dingin karena terbuka sehingga tekanan udaranya tinggi sedangkan di lembah karena terkurung bukit temperaturnya masih tinggi sehingga bertekanan udara rendah. Akibatnya angin bertiup dari puncak gunung ke lembah.
1.2.   Angin Tetap
Angin ini bertiup dengan arah yang tetap yang dapat dibedakan menjadi :
a.  Angin Passat
Adalah angin yang bertiup terus menerus dari maksimum subtropica utara dan subtropica selatan menuju khatulistiwa dan berbias menurut Hukum Buys Balot (di belahan bumi utara berbelok ke kanan).
Angin passat ini terbagi menjadi angin passat timur laut (disebelah utara khatulistiwa), dan angin passat tenggara (disebelah selatan khatulistiwa).
Terjadinya :
Di daerah khatulistiwa karena mendapat banyak panas udaranya merenggang naik ke atas (sampai 30 km). Dari atas udara itupun menuju ke dua belah kutub. Akan tetapi di daerah maksimum subtropica utara dan selatan (30o - 40o LU/LS) sebagian besar turun, maka terjadilah tekanan udara maksimum untuk kedua daerah tersebut. Akibatnya bertiuplah angin dari daerah maksimum subtropic menuju minimum di khatulistiwa.
Menurut Hukum Buys Ballot, angin passat yang dari utara berbias ke kanan sehingga ia menjadi angin timur laut dan angin yang dari selatan berbias ke kiri dan menjadi angin tenggara.
b.  Angin Anti Passat
Adalah angin yang bertiup dibagian atas dari daerah khatulistiwa menuju dan turun dikedua maksimum subtropica dengan arah berlawanan dengan arah angin passat. Angin ini dibelahan bumi utara bertiup dari barat daya ke timur laut dan dibelahan bumi selatan dari barat laut ke arah tenggara.

Statosfera

c.  Angin Barat
Angin anti passat itu sebagian turun di kedua maksimum subtropic, dan sebagian lagi terus bertiup jauh ke arah kedua kutub.
Angin yang terus ini pada umumnya bertiup dari sebelah barat. Angin barat di belahan bumi utara umumnya berhembus didaratan sehingga tidak menetap karena terganggu oleh relief daratan. Sedangkan dibelahan bumi selatan berhembus terus menerus dari barat tidak ada gangguan karena bertiup di samudera. Diantara lintang 400LS-500LS angin barat ini sangat kencang hingga membuat suara gemuruh sehingga lintang ini disebut disebut The Roaring Forties (lintang 40 yang menderu-deru).
d.  Angin Timur
Angin ini bertiup dari kedua daerah maksimum kutub menuju daerah minimum subpoler dan bertemu dengan angin barat. Angin ini belum diketahui secara pasti.
1.3.   Angin Setempat
Angin ini dapat dibedakan menjadi :
a.  Angin Siklon
Adalah angin yang bertiup mengelilingi suatu daerah bertekanan udara minimum yang dikelilingi oleh daerah yang bertekanan udara maksimum. Angin ini juga angin Anti Siklon bertiup mengikuti Hukum Buys Ballot yang berbunyi :
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara maksimum menuju daerah bertekanan udara minimum, dengan arah tidak tegak lurus menuju tekanan udara minimum tetapi berbias ke kanan dibelahan bumi utara dan berbias ke kiri di belahan bumi selatan.
Sehingga :
-      Dibelahan bumi utara arah perputarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.
-      Dibelahan bumi selatan arah perputarannya sesuai dengan perputaran jarum jam.
Contoh :
-      Angin Hurricane terjadi di laut Hindia Barat, Teluk Mexico dan Pantai Florida.
-      Angin Taifun terjadi disebelah timur Asia yaitu Philipina, Laut Tiongkok Selatan dan Jepang Selatan.
-      Angin Cykloon terjadi di Teluk Benggala, laut Arab dan Samudera Indonesia.
-      Angin Tornado terjadi disebelah timur Pegunungan Batu (Amerika Serikat).
b.  Angin Anti Siklon
Adalah angin yang bertiup berputar meninggalkan daerah yang bertekanan udara maksimum dikelilingi daerah bertekanan udara minimum.
Angin ini juga mengikuti hukum Buys Ballot sehingga :
-      Di belahan bumi utara arah perputarannya sesuai dengan arah perputaran jarum jam.
-      Di belahan bumi selatan arah perputarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.

Angin Siklon
Angin Anti Siklon









Angin Siklon
Angin Anti Siklon










c.  Angin Fohn
Adalah angin yang jatuh, panas dan kering.
Angin ini selalu berhubungan dengan hujan orografis. (Keterangan : lihat pada hujan Orografis di muka).
Contoh :
-      Angin Bahorok di dataran Deli
Angin ini berhembus dari sebelah barat melewati Bukit Barisan dan turun di dataran Deli yang berasal dari Angin Muson Barat, Angin ini berbahaya karena merusak pohon tembakau.
-      Angin Kumbang di Cirebon
-      Angin Cending di Pasuruhan
-      Angin Brubu di Ujung Pandang
-      Angin Wambrau di Biak
-      Angin Soiroboo di Pantai Barat Italia
-      Angin Chinook disebelah timur Pegunungan Batu (USA) dan dapat menghancurkan salju.
d.  Angin Jatuh (Angin Turun) yang Dingin.
Contoh :
-      Angin Mistral
Bertiup di pantai selatan Perancis (laut Tengah) antara Pegunungan Pirenea dan Alpina yang berasal dari Perancis pada musim dingin, di laut tengah yang berhembus melalui puncak pegunungan dan jatuh sebagai angin dingin (angin ribut seperti di pelabuhan Marseilles).
-      Angin Bora
Bertiup sebagai angin timur (timur laut) dari dataran tinggi Balkan ke pantai Istria, Dahmatiam dan Albania.
-      Angin Blizzards di St. Laurent (USA) menuju Teluk Mexico, diteluk Hudson Canada sebagai topan salju.
-      Angin Buran bertiup di Rusia Selatan dan Siberia.
-      Angin Ufa bertiup di kak pegunungan Ural.
-      Angin Kossava bertiup di lembah sungai Donau dari pegunungan Servia.
-      Angin Bise bertiup di sebelah selatan kaki pegunungan Yura.
-      Angin Norte bertiup di Spanyol dari pegunungan Pirenea.
2.  Kekuatan Angin
Kekuatan angin bertiup tidak sama antara satu tempat dengan tempat yang lain tergantung dari gradient berometriknya. Gradient berometrik adalah perbedaan tekanan udara (terhitung mm Hg) antara dua tempat dengan jarak 111 km dan arahnya tegak lurus pada garis isobar.
Menurut hukum Stevenson :
Kekuatan angin bertiup adalah sebanding (berbanding lurus) dengan gradient barometernya.
Jadi makin besar gradient barometernya semakin kuat angina bertiup.
Contoh :
1 dan 2 adalah 2 isobar.
Perbedaan tekanan udaranya = 1010 mb-1000 mb = 10 mb
Jarak kedua isobar (A - B) = 300 km
Jadi gradient barometernya =
 10   300  = 3,7 mb
          111
Satuan jarak diambil dari 1o khatulistiwa = 1/360 x 40.000 km = 111 km.
3.  Kecepatan Angin
Semakin besar kekuatan angin semakin besar pula kecepatannya. Kecepatan angin terbesar di atas samudera sedangkan di daratan terhambat (berkurang) akibat bergesekan dengan pantai, gunung-gunung, bukit, dan sebagainya.
Untuk mengetahui kekuatan dan kecepatan angin Beauford seorang laksamana Inggris pada tahun 1804 membuat daftar terkenal dengan skala Beauford sebagai berikut :
Kekuatan Angin Skala
Kecepatan Angin
Nama
Keterangan
m/det
km/jam
0
00 - 05
0 - 1
Angin Reda
Tiang asap tegak
1
0,6 - 1,7
2 - 6
Angin Sepoi
Tiang asap miring
2
1,8 - 3,3
7 - 12
Angin Lemah
Daun-daun bergerak
3
3,4 - 5,2
13 - 18
Angin Sedang
Ranting-ranting bergerak
4
5,3 - 7,4
19 - 26
Angin Tegang
Dahan-dahan bergerak
5
7,5 - 9,8
27 - 35
Angin Keras
Batang pohon bergerak
6
9,9 - 12,4
36 - 44
Angin Krs Skl
Batang pohon besar bergerak
7
12,5 - 15,2
45 - 54
Angin Ribut
Dahan-dahan patah
8
15,3 - 18,2
55 - 65
Angin Ribut Hebat
Pohon-pohon kecil patah
9
18,3 - 21,5
66 - 77
Angin Badai
Pohon-pohon besar patah
10
21,6 - 25,1
78 - 90
Angin Badai Hebat
Rumah-rumah roboh
11
25,2 - 29
91 - 104
Angin Taifun / Hurricane
Benda berat beterbangan
12
29
105
Angin Taifun Hebat
Benda berat beterbangan sampai beberapa kilometer

Adapun kecepatan angin yang bertiup ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
a.  Besar kecilnya gradient barometrik
Jika antar tempat A dan B gradient barometriknya 10, maka perbedaan tekanan udara antara tempat A dan B untuk tiap-tiap 111 Km melalui garis lurus adalah 10 milibar.
b.  Relief permukaan bumi (topografi)
Jika reliefnya halus, rintangannya sedikit, maka kecepatannya tidak terganggu, jika reliefnya kasar rintangannya banyak, maka kecepatannya berkurang.
c.  Vegetasi
Pohon-pohon yang tinggi akan menghambat kecepatan angin, sedang tanah yang datar yang gundul tidak menghambat angin.
d.  Jarak dari permukaan bumi
Angin yang bertiup dipermukaan bumi akan terhambat sedangkan yang tinggi akan bebas dari rintangan.
Secara internasional kecepatan angin dihitung dalam knoop (knot) = kecepatan 1 mil per jam = ½ meter tiap-tiap detik. 1 mil = 1/60 dari meridian = 1/60  x 111 km = 1,85 km.
3.  Gejala Optik (Meteor-meteor Optik)
Adalah gejala cahaya dan warna yang terlihat di udara yang sebabnya berasal dari bagian-bagian udara sendiri dan berlakunya hukum-hukum cahaya.
Macam-macam gejala optik antara lain:
3.1.   Halo (Lingkaran Kalang)
Adalah lingkaran sinar (putih) di sekeliling matahari atau bulan yang terjadi jika cahaya matari atau cahaya bulan menembus kristal es yang terjadi di awan tinggi di sekeliling benda langit tersebut sehingga terjadi pembiasan cahaya.
3.2.   Pelangi (Bianglala)
Adalah spektrum sinar matahari yang terbentuk pada waktu sinar itu menembus (melewati) titik-titik air hujan yang lembut.
3.3.   Fatamorgana
Adalah ilusi optik yang berupa gambaran benda jauh, yang terlihat, dan terjadi karena pembiasan sinar terhadap lapisan udara yang kerapatannya berbeda.
3.4.   Aurora
Adalah fenomena cahaya yang terlihat pada malam hari yang terjadi pada lapisan ionosfera di daerah lintang tinggi karena adanya pengeluaran energi listrik dari bumi.
Aurora ini ada 2 (dua) tempat :
a.  Aurora selatan disebut Aurora Australia.
b.  Aurora utara disebut Aurora Borealis.

B.  IKLIM
Adalah nilai rata-rata semua keadaan alam dan semua kejadian alam di udara dalam waktu yang relatif lama dan meliputi daerah yang sangat luas.
Jenis iklim yang ada di permukaan bumi ini bermacam-macam tergantung dari sudut peninjaunya yaitu :
     1. Iklim Matahari
Adalah iklim yang dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah, iklim adalah banyaknya sinar matahari yang diterima oleh bumi.
Menurut teori semakin jauh dari khatulistiwa semakin kecil sudut datang sinar matahari sehingga semakin sedikit sinar matahari yang diterima permukaan bumi akibatnya temperatur rendah (dingin).
Sehubungan dengan itu pembagian daerah iklimnya di dasarkan pada letak lintangnya yaitu :
1.1.   Daerah Iklim Tropic
Yaitu daerah yang terletak pada lintang 0osampai 23½o LU dan 0o sampai 23½o LS (Tropic of Caneer sampai Tropic of Copricorn).
1.2.   Daerah Iklim Sedang
a.  Daerah Iklim Sedang Utara
Yaitu daerah yang terletak antara lintang 23½oLU – 66½o LU 
b.  Daerah Iklim Sedang Selatan
Yaitu daerah yang terletak antara lintang 23½oLS – 66½o LS
1.3.   Daerah Iklim Dingin
a.  Daerah Iklim Dingin Utara
Yaitu daerah yang terletak antara lintang 66½o LU - 900 (Kutub Utara).
b.  Daerah Iklim Dingin Selatan
Yaitu daerah yang terletak antara lintang 66½o LS - 900 (Kutub Selatan).
Pembagian iklim matahari ini hanya secara theoritis saja sebab tidak memperhatikan pengaruh lingkungan geografisnya sehingga disebut sebagai iklim theoritis.
Contoh :
-      Di puncak pegunungan Jayawijaya di Irian Jaya bukan termasuk daerah iklim tropic tetapi termasuk daerah iklim dingin karena temperature udaranya lebih kecil dari 00C.
2.  Iklim Fisis
Adalah iklim yang dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim menurut kenyataan yang sesungguhnya, sebagai akibat pengaruh dari millieu (lingkungan) fisisnya antara lain : pengaruh daratan yang luas, pengaruh lautan, pengaruh angin, pengaruh vegetasi maupun pengaruh topografi. Selain memperhatikan pengaruh lingkungan fisisnya juga memperhatikan banyaknya penerimaan panas matahari.
Sehubungan dengan itu Iklim Fisis dibagi menjadi :
2.1.   Iklim Tropic
Batasnya isoterm 180C pada bulan terdingin. Batas ini terdapat sebelah menyebelah khatulistiwa dan bersamaan dengan batas tumbuhnya pohon palma (nyiur). Daerah ini meliputi 40% dari permukaan bumi.
Pada daerah iklim tropica :
a.  Temperatur tinggi
Rata-rata bertemperatur antara 20OC-28OC, sepanjang tahun temperaturnya sama dengan selisih bulan terpanas dengan bulan terdingin (1OC-5OC).
Sifat khususnya tetap anas tidak ada musim dingin.
b.  Anginnya lemah
Tekanan udaranya rendah. Diantara angin Passat Tenggara dan angin Passat Timur laut terletak daerah tenang karena udara disini mengembang dan naik ke atas (arus konveksi).
c.  Hujan banyak turun
Disini terjadi penguapan yang hebat (ingat hujan zenithal).
Menurut turunnya hujan daerah tropic dapat dibagi menjadi :
2.1.1.  Daerah Iklim Hujan Tropic
Terletak pada daerah tenang khatuistiwa (doldrum) yaitu 50-100 sebelah menyebalah khatulistiwa.
Disini banyak turun hujan antara 60 cm - 70 cm tiap tahun. Cuaca selalu panas dan basah, tidak ada musim kemarau yang nyata, terdapat hutan-hutan tropica.
Daerahnya misalnya : Amazone, Guinea Hulu, Kamerun, Kongo, Indonesia dan Malaya.
2.1.2.  Daerah Iklim Savanna
Terletak pada sisi sebelah ke kutub dari daerah-daerah hutan tropic yaitu pada lintang 50 sampai 150. Disini terdapat musim hujan dan kemarau yang jelas. Daerah ini terletak diantara daerah yang selalu basah (hujan) dan selalu kering (steppa = padang rumput). Tidak banyak turun hujan, hanya pada waktu matahari berada pada zenitnya.
Tumbuh-tumbuhannya : rumput-rumput panjang diselingi pohon-pepohonan.
Daerahnya misal :
-      Nusa Tenggara dan Aceh Tengah.
-      Lembah Orinako (Venezuela, Columbia) disebut Liana.
-      Brazilla disebut Campo.
-      Sudan dan Australia Utara.
2.2.   Iklim Sedang
Daerah iklim sedang ini terbagi menjadi 2:
2.2.1.  Daerah Iklim Sedang Utara
Terdapat dibelahan bumi utara yaitu dari isotherm 180C pada bulan terdingin (Januari) sampai isotherm 100C pada bulan terpanas (Juli). Batas ini bersamaan dengan batas tumbuhnya pohon gandum.
2.2.2.  Daerah Iklim Sedang Selatan
Terdapat dibelahan bumi selatan yaitu dari isotherm 180C pada bulan terdingin (Juli) sampai pada isotherm 100C pada bulan terpanas (Januari). Batas ini bersamaan dengan batas tumbuhnya pohon gandum.
Daerah iklim sedang ini bertiup angin barat, disini terdapat iklim Oceanis (iklim laut) dan iklim continental.
Daerahnya adalah :
a.  Eropa Barat (Beriklim laut)
-      Disini bertiup angin barat, baik pada musim dingin maupun pada musim panas. Angin ini melewati laut yang airnya menjadi lebih panas akibat Gulfstream (Arus Atlantik Utara) yang datang dari daerah yang lebih panas.
-      Akibat Gulfstream musim panas tidak terlalu panas, musim dingin tidak terlalu dingin sehingga sangat menguntungkan.
-      Amplitudo tahunan tidak besar (perbedaan temperatur sedikit).
-      Udaranya basah, berawan dan banyak turun hujan.
b.  Eropa Timur (Beriklim darat)
Pengaruh laut (Gulfstream) tidak terasa di Eropa Timur dan Siberia sebab Angin Barat berangsur-angsur dipengaruhi daratan sewaktu melewati Eropa Barat, maka terjadilah :
-      Temperatur pada musim dingin sangat dingin maupun pada musim panas sangat panas.
-      Anginnya tidak begitu basah.
-      Curah hujan kurang, terbanyak pada musim panas karena waktu itu terjadi arus konveksi yang hebat akibat temperatur yang tinggi.
-      Daerah steppa di sebelah utara Laut Hitam memanjang ke timur.      
c.  Amerika Utara Bagian Barat (Beriklim laut)
Pada pesisir barat Amerika bertiup angin barat yang melalui laut sehingga daerah ini beriklim laut.
Arus panas Kurosyiwo berpengaruh di daerah ini sehingga iklimnya menguntungkan seperti halnya Gulfstream di Eropa Barat.
d.  Amerika Utara Bagian Timur (Beriklim Darat)
Daerah Amerika Utara tidak banyak yang beriklim laut hanya pada pesisir barat saja. Pengaruh laut tidak jauh ke timur karena terhambat pegunungan yang terbentang sepanjang pantai barat. Disebelah timur pegunugan tersebut (bagian tengan Amerika Utara) udaranya kering, disini terdapat Steppa (Preiri). Tetapi makin ke timur dari Missouri Selatan ke Kanada Selatan dan dari Kansas Tengah ke samudera Atlantik iklimnya lebih basah.
e.  Belahan Bumi Selatan
Dibagian ini tidak banyak daratan yang beriklim sedang, hanya ujung Amerika Selatan, ujung Afrika Selatan dan Australia Selatan.
2.3.   Iklim Subtropic
Daerah iklim subtropic ini terbagi menjadi 2 yaitu :
2.3.1.  Daerah Iklim Subtropic Utara
Terletak diantara daerah iklim subtropic dengan daerah iklim sedang utara.
2.3.2.  Daerah Iklim Subtropic Selatan
Terletak diantara daerah iklim tropic dengan daerah iklim sedang selatan.
Daerah iklim subtropic ini terletak pada tepi daerah tropica antara 300LU-400LU dan 300LS – 400LS atau kira-kira daerah maksimum subtropic dengan batas yang tidak tegas. Daerah ini merupakan daerah peralihan daerah beriklim tropic ke daerah beriklim sedang. Daerahnya adalah :
a.  Di belahan Bumi Utara :
-      Sekitar Laut Tengah sampai ke Persia (Irak dan Iran).
-      Daerah pantai California.
b.  Di belahan Bumi Selatan :
-      Australia Selatan dan Australia Barat Daya.
-      Sebelah selatan Kalahari.
-      Chili Tengah
Daerah subtropic ini sudah mempunyai 4 musim walaupun musim dinginnya tidak begitu dingin dan musim panasnya tidak begitu panas. Di daerah ini terdapat musim dingin yang berhujan dan musim panas yang kering yang sering disebut iklim Mediterania (Iklim Laut Tengah).
Di daerah subtropic lainnya seperti : Tiongkok Timur, Jepang, Amerika Serikat Tenggara, Argentina Utara, Uruguay, Brazilia Selatan terdapat musim dingin yang kering dan musim panas yang disebut Iklim Tiongkok.
Sehubungan dengan curah hujannya daerah iklim subtropic dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a.  Daerah Iklim Steppa
Terdapat diantara savanna dan gurun pasir. Langitnya terang, curah hujan kurang, siang mudah panas malam mudah dingin, tumbuh-tumbuhannya rumput-rumput pendek (steppa).
Daerahnya :
Diantara Sahara dan Laut Tengah, sebelah Selatan Sahara, Afrika Barat Daya, India Barat Laut, Australia, Amerika Utara dari Texas sampai Canada disebelah timur pegunungan Batu disebut Preiri di Argentina disebut Pampas, sebelah utara laut Hitam sampai Siberia.
b.  Daerah Iklim Gurun
Tidak pernah turun hujan, siang sangat panas malam sangat dingin, diatas gurun selalu beterbangan abu halus.
Daerahnya :
Sahara, Arabia, Kalahari, Australia Tengah, Gobi.
2.4.   Iklim Dingin
Daerah iklim dingin ini terbagi menjadi 2 yaitu :
2.4.1.  Daerah Iklim Dingin Utara
Terdapat dibelahan bumi selatan yaitu dari isotherm 10OC pada bulan terpanas (Juli) sampai kutub utara.
2.4.2.  Daerah Iklim Dingin Selatan
Terdapat dibelahan bumi selatan yakni dari Isoterm 10OC pada bulan terpanas (Januari) sampai kutub selatan.
Daerah iklim dingin ini dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
a.  Iklim Tundra
Terdapat disekitar laut Artika yaitu : pesisir Amerika Utara, pulau-pulau sebelah utara Kanada, pesisir selatan Grunlandia, pesisir utara Siberia.
Musim dingin sangat dingin dan lama, musim panasnya sangat pendek dan sejuk dengan udara sangat kering. Tanahnya selalu beku sepanjang tahun sampai beberapa meter, pada musim dingin tanahnya tertutup salju abadi dan es. Pada musim panas (Mei-Juni) es dan salju hancur sehingga terjadi rawa-rawa yang sangat luas.
Tumbuh-tumbuhannya : semak-semak dan lumut, tidak ada tumbuh-tumbuhan gandum.
Penduduknya : bangsa Eskimo (dibagian utara Amerika) Bangsa Lap dan Samojed (di Eropa Utara dan Siberia Utara).
Di pantai Utara Norwegia tidak terdapat tundra karena pengaruh Gulfstream. Di Kutub Utara dan Antartika tidak terdapat tundra tetapi terdapat es abadi karena temperatur udara terus menerus rendah.
b.  Iklim Salju
Terdapat di Antartika, Grunlandia dan sekitar kutub utara. Temperaturnya sangat rendah, belum diketahui tentang iklim ini.
Selain pembagian daerah iklim seperti tersebut di atas iklim Fisis dapat dibagi menjadi :
a.  Iklim Darat (Iklim Kontinental)
Yaitu iklim yang sifatnya :
-      Udaranya kering
-      Amplitudo harian dan tahunan besar
-      Jarang turun hujan
b.  Iklim Laut (Iklim Maritim)
Yaitu iklim yang sifatnya :
-      Udaranya lembab
-      Amplitudo harian dan tahunan kecil
-      Sepanjang tahun turun hujan
c.  Iklim Musim (Iklim Muson)
Yaitu iklim yang sifanya :
-      Setengah tahun musim penghujan (basah)
-      Setengah tahun musim kemarau (kering)
d.  Iklim Peralihan
Yaitu iklim yang sifatnya campuran antara sifat iklim darat dan sifat iklim laut.
e.  Iklim Ugahari (Iklim Gurun)
Yaitu iklim yang sifatnya :
-      Bila malam hari dingin sekali
-      Bila siang hari panas sekali
-      Amplitudo harian dan tahunan sangat besar (menyolok)
f.   Iklim Pegunungan
Yaitu iklim yang sifatnya :
-      Udaranya sejuk dan nyaman
-      Banyak turun hujan
3.  Iklim Yunghuhn
Yunghuhn seorang bangsa Jerman telah menyelidiki mengenai iklim vertikal, khususnya di pulau Jawa. Ia membagi atas 4 daerah iklim menurut tinggi pegunungan yaitu :
3.1.   Daerah Panas
Daerah ini dengan ketinggian dari 0 sampai 650 m dari permukaan air laut temperatur udara 26,3OC - 22OC. Di daerah ini tumbuh tanaman : padi, jagung, kopi, karet dan tumbuh-tumbuhan lain kecuali kina.
3.2.   Daerah Sedang
Daerah ini dengan ketinggian 650 m sampai 1500m dengan temperatur antara 22OC - 17,1OC. Di deerah ini tumbuh tanaman : teh, kina, sayur-sayuran dan bunga-bungaan, juga termasuk kopi.
3.3.   Daerah Sejuk
Daerah ini dengan ketinggian antara 1500 m sampai 2500 m dengan temperatur antara 17,1OC - 11,1OC. Didaerah ini tanaman teh, kopi dan kina masih dapat tumbuh.
3.4.   Daerah Dingin
Di daerah ini tak tumbuh bagi tanaman-tanaman kultur (tanaman yang sengaja di tanam dan dipelihara untuk diambil hasilnya) dengan temperatur kurang dari 11,10C.
4.  Iklim Koppen
Koppen seorang Jerman mengadakan pembagian  daerah iklim berdasarkan temperatur dan curah hujan.
Pembagian iklim menurut Koppen adalah sebagai berikut :
4.1.   Iklim A (iklim tropica)
Yang dicirikan :
a.  Suhu bulan terdingin > 180C
b.  Curah hujan rata-rata setahun lebih dari 60 mm.
Iklim A (Iklim Tropica) ini terbagi menjadi :
4.1.1.  Iklim Af (Fencht = basah)
Yaitu iklim Tropica Basah yang ditandai :
a.  Curah hujan bulan terkering kurang dari 60 mm
b.  Terdapat hutan lebat.
4.1.2.  Iklim Am (Muson = musim)
Yaitu iklim tropica muson yang ditandai :
a.  Curah hujan bulan terkering kurang dari 60 mm
b.  Terdapat hutan musim (tidak begitu lebat)
c.  Kekeringan dapat diimbangi dengan curah hujan.
4.1.3.  Iklim Aw (Winter = dingin)
Yaitu iklim sabana tropis dengan musim dingin yang kering yang ditandai:
a.  Curah hujan bulan terkering kurang dari 60 mm
b.  Terdapat hutan sabana (semak-semak)
c.  Kekeringan tidak dapat diimbangi dengan curah hujan.
4.2.   Iklim B (iklim subtropic, iklim kering)
Yang dicirikan :
Curah hujan rata-rata setahun :
a.  2 (t + 14) bila kebanyakan hujan jatuh pada musim panas.
b.  < 2 (t + 7) apabila hujan jatuh merata sepanjang tahun.
c.  < 2 t apabila kebanyakan hujan jatuh pada musim dingin.
Iklim B (iklim subtropic) ini terbagi menjadi :
4.2.1.  Iklim BS (Steppe = padang rumput)
Yaitu daerah iklim steppe yang ditandai curah hujan rata-rata setahun < 2t tetapi > t, yang terbagi menjadi :
a.  Iklim BSh
Yaitu daerah steppe dengan suhu rata-rata setahun > 18OC
b.  Iklim BSk
Yaitu daerah steppe dengan suhu rata-rata setahun < 18OC
4.2.2.  Iklim BW (Iklim Gurun)
Yaitu daerah iklim padang pasir (gurun) yang ditandai curah hujan rata-rata sepanjang tahun > t + 7 yang terbagi menjadi :
a.  Iklim B Wh
Yaitu iklim padang pasir dengan suhu rata-rata > 18OC
b.  Iklim B Wk
Yaitu iklim padang pasir dengan suhu rata-rata < 18OC
4.3.   Iklim C (iklim sedang, maritim)
Yang dicirikan :
a.  Suhu bulan terdingin < 18OC tetapi > 3OC
b.  Suhu bulan terpanas > 10OC
Iklim C (iklim sedang maritim) ini terbagi menjadi :
4.3.1.  Iklim Cs (Summer = panas)
Yaitu iklim sedang yang kering pada waktu musim panas, dengan curah bulan terkering pada waktu musim panas < 1/3 curah hujan bulan terbasah pada waktu musim dingin.
4.3.2.  Iklim Cw (Winter = dingin)
Yaitu iklim sedang yang kering pada waktu musim dingin, dengan curah hujan bulan terkering dalam musim dingin < 1/10 curah hujan bulan terbasah dalam musim panas.
4.3.3.  Iklim Cf (Fench = cold = dingin)
Yaitu iklim yang tidak terlalu kering pada waktu musim dingin dengan tidak kering pada waktu musim panas curah hujan bulan terkering dalam musim panas > 1/3 curah hujan bulan terbasah pada musim dingin. Curah hujan bulan terkering pada musim dingin > 1/10 curah hujan bulan terbasah pada musim panas.      
4.4.   Iklim D (iklim sedang, continental)
Yang dicirikan :
a.  Suhu bulan terdingin < -30C
b.  Suhu bulan terpanas > 100C
c.  Berbatasan langsung dengan iklim E (kutub).
Pada daerah iklim ini hutannya berdaun jarum dan hanya terdapat di belahan bumi utara saja yang dimulai dari Siberia ke arah barat yaitu Rusia, Polandia, Skandinavia, Irlandia, Jerman Utara, Kanada, Alaska dan Amerika Serikat bagian utara.
Iklim D (iklim sedang) ini terbagi menjadi :
4.4.1.  Iklim Df
Yaitu iklim sedang kontinental dengan musim dingin yang selalu basah.
4.4.2.  Iklim Dw
Yaitu iklim sedang kontinental dengan musim dingin yang kering.
4.5.   Iklim E (iklim kutub)
Yang dicirikan :
-       Suhu bulan terpanas < 100C
Iklim E (Iklim Kutub) ini terbagi menjadi :
4.5.1.  Iklim EF (Ewigen Frost = suhu pembekuan)
Yaitu iklim kutub yang suhunya selalu dibawah 00C atau merupakan daerah es abadi.
Iklim ini terbagi menjadi EFH yaitu iklim dataran tinggi yang lebih tinggi dari 1500 m dan belum tentu iklim daerah kutub sebab daerah kutub utara dan kutub selatan tidak ada tempat yang tingginya > 1500 m dari permukaan air laut.
4.5.2.  Iklim ET (Ewigen Tundra = Lumut)
Yaitu iklim kutub dengan suhu bulan terpanas < 10OC tetapi > 0OC. Iklim ET ini terbagi menjadi ETH yaitu iklim dataran tinggi yang lebih tinggi dari 1500 m diatas permukaan air laut dengan suhu bulan terpanas < 10OC tetapi > 0OC.

C.  PENYIMPANGAN CUACA
    1. El Nino
Adalah peristiwa memanasnya temperatur permukaan air laut di pantai barat Peru dan Equador yang tadinya dingin karena pengaruh up welling, yang menyebabkan Indonesia terjadi musim kemarau panjang (tidak ada hujan sama sekali) padahal seharusnya musim penghujan.
Terjadinya :
Pada saat tertentu air laut panas dari perairan Indonesia bergerak ke timur menyusuri khatulistiwa hingga sampai ke perairan pantai Peru dan Equador. Pada waktu yang sama dari pantai barat Amerika tengah air laut bergerak ke selatan hingga mencapai pantai barat Peru Equador, sehingga bertem dan berkumpullah massa air laut panas dalam jumlah yang sangat besar dan menempati wilayah yang sangat luas.
Permukaan air laut yang panas tersebut menularkan panas ke udara diatasnya  (konveksi) sehingga daerah tersebut bertekanan udara rendah, akibatnya semua angin dari daerah di sekitarnya bergerak kearah daerah tersebut (pantai barat Peru Equador).
Pada waktu itu di Indonesia angin muson barat (dariBenua Asia) yang membawa uap air sebagian besar berbelok ke daerah bertekanan udara rendah di pantai barat Peru Equador, akibatnya angin yang membawa uap air di Indonesia hanya sedikit dan terjadilah musim kemarau panjang, walaupun seharusnya Indonesia musim penghujan (terjadi sekitar bulan Desember).
     2. La Nina
Adalah peristiwa penyimpangan cuaca terjadi sekitar bulan Juli yang seharusnya di Indonesia musim kemarau tetapi terjadi curah hujan yang sangat lebat.
Terjadinya :
Pada saat El Nino melemah air laut di pantai barat Peru Equador kembali bergerak ke arah barat kearah kepulauan Indonesia dan air laut di pantai barat Peru Equador suhunya kembali seperti semula (dingin) dan kondisi cuaca normal kembali.
Perjalanan air laut ke arah barat (arus laut panas Khatulistiwa Selatan di samudera Pasifik) akhirnya sampai ke Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia berubah menjadi daerah bertekanan udara rendah sehingga semua angin di sekitar Samudera Pasific dan Samudera Hindia bergerak menuju Indonesia yang banyak membawa uap air. Akibatnya di Indonesia terjadi hujan yang sangat lebat walaupun pada waktu musim kemarau (terjadi sekitar bulan Juli).