Senin, 22 Agustus 2016

BIOSFER



B I O S F E R
 
Drs. Susilo Wardoyo
SMA NEGERI 1 BUMIAYU




A.   FENOMENA BIOSFER
Biosfer adalah lapisan dekat dengan permukaan bumi  yang cocok bagi kehidupan dari satu bentuk kebentuk lainnya. Biosfer terbentuk dari  adanya  interaksi (persentuhan) dengan bagian lain unsur geosfer yang berupa atmosfer, litosfer dan hidrosfer. Biosfer berupa lapisan sekitar 8 km ke atmosfer dan 9 km ke arah laut dalam.
Istilah biosfer pertama kali diperkenalkan oleh ilmiawan Rusia yang bernama Vladimir Vernadsky pada tahun 1929.
Biosfer merupakan jenjang kehidupan (struktur organisasi kehidupan) tertinggi di muka bumi yang terdiri atas tingkatan :
a.   Individu
Adalah seekor binatang, suatu tanaman dan manusia yang termasuk dalam spesies tertentu.
b.   Populasi
Adalah sekelompok organisme yang terdiri dari individu yang sejenis yang menempati suatu wilayah dengan batas tertentu.
c.   Komunitas
Adalah berbagai populasi dari spesies yang berbeda hidup bersama dalam suatu wilayah atau wawasan tertentu.
d.   Ekosistem
Adalah suatu sistem yang meliputi dunia hewan, tumbuhan dan lingkungan fisik tempat tinggalnya yang dalam kehidupannya terjadi hubungan saling mempengaruhi.
e.   Bioma (Formasi Bioma)
Adalah beberapa ekosistem yang terdapat dalam suatu wilayah geografis dengan kondisi dan Iklim yang sama.
f.     Biosfer
Adalah bagian dari geosfer yang terdiri dari semua bioma di bumi dengan berbagai macam dan ragamnya.
Secara garis besar biosfer dibagi menjadi 3 bagian lingkungan biocyclus (siklus makluk hidup) yaitu :
1.   Biocyclus Daratan
Bagian lingkungan daratan ini termasuk udara yang bersentuhan dengan tanah (setinggi 8 km).
Berdasarkan iklimnya biocyclus daratan terbagi menjadi beberapa biochores (biokor) yaitu :
1.1.      Hutan.
1.2.      Savana (tropical grassland) adalah padang rumput di daerah iklim tropis.
1.3.      Stepa (temperate grassland) adalah padang rumput di daerah iklim sedang.
1.4.      Gurun.
2.   Biocylus Lautan (Air Asin)
2.1.      Berdasarkan arah mendatar (horizontal) biocyclus laut terbagi menjadi :
a.   Zone Neritik yaitu perairan pesisir (sampai litoral bawah = 200 m).
b.   Zona Oceanik yaitu laut terbuka (mulai kedalaman 200 m).
2.2.      Berdasarkan arah tegak (vertikal) biocyclus laut terbagi menjadi bagian yang komplek, karena di satu pihak memperhatikan bagian airnya (pelagik) dan di lain pihak memperhatikan dasarnya (bentrik) yaitu :
a.   Zone Epilagik yaitu bagian laut dari pasang terendah sampai kedalaman 200 m.
b.   Zona Mesalagik yaitu bagian laut sejak kedalaman 200 m sampai 1000 m.
c.   Zona Betalagik yaitu bagian laut sejak kedalaman 1000 m sampai 4000 m.
d.   Zone Abysapelagik yaitu bagian laut mulai kedalaman 4000 m.
2.3.      Berdasarkan intensitas cahaya matahari daerah pelagik dibagi menjadi :
a.   Zone Fotik (eufotik) yaitu bagian laut yang banyak mendapatkan cahaya matahari yang meliputi daerah sejak pasang terendah sampai kedalaman 200 meter.
b.   Zone Afotik yaitu bagian laut yang tidak menerima cahaya matahari yang meliputi daerah mulai kedalaman 200 meter.
Diantara zone fotik dan afotik terdapat zone disfotik, pada zone fotik dan disfotik terdapat plangkton dan nekton.
3.   Biocyclus Air Tawar
Biocyclus air tawar ini meliputi sungai, danau dan kolam, dsb.

B.   FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERADAAN FLORA DAN FAUNA
Keberadaan makluk hidup di muka bumi ini tidak merata dalam pengertian selama persyaratan hidup terpenuhi maka, dapat berkembang biak dengan baik atau sebaiknya akan punah dengan sendirinya.
Oleh karena itu persebaran (keberadaan) makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan potensi daya dukung yang dimiliki suatu daerah.
Adapun faktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di permukaan bumi adalah :
1.   Iklim
Setiap spesies hewan maupun tumbuhan habitatnya berbeda sehingga iklim (unsur cuaca) di satu pihak mendukung kehidupan flora dan fauna tertentu, tetapi di lain pihak merintangi flora dan fauna tertentu untuk hidup dan berkembang.
1.1.      Temperatur (Suhu Udara)
Jenis tumbuhan maupun hewan tertentu mempunyai toleransi spesies terhadap suhu artinya mempunyai persyaratan suhu lingkungan yang ideal bagi kehidupannya dalam arti batas suhu minimal dan maksimal.
Contoh :
-       Pohon kelapa tumbuh di daerah ilkim tropik.
-       Burung pinguin hidup di daerah iklim dingin.
1.2.      Kelembaban Udara
Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat  dikelompokkan menjadi :
a.   Xerophyta
Adalah tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah.
Contoh :
-       Kaktus.
b.   Mesophyta
Adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab.
Contoh :
-       Anggrek, Cendawan.
c.   Hygrophyta
Adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah.
Contoh :
-       Enceng gondok, Teratai.
d.   Tropophyta
Adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan, merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.
Contoh :
-       Tanaman hutan hujan tropis.
1.3.      Angin
Banyak tumbuhan yang proses penyerbukannya dibantu oleh angin (anemogami) dan proses penyebarannya juga dibantu oleh angin (anemokori).
Contoh :
-       Padi penyerbukannya oleh angin.
-       Mahoni penyebarannya oleh angin.
1.4.      Curah Hujan
Banyak sedikitnya curah hujan akan menentukan terhadap formasi vegetasi di muka bumi, sekaligus mempengaruhi terhadap hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu.
Contoh :
-       Padang rumput dengan hewan khas biri-biri, sapi.
2.   Kondisi Fisik Muka Bumi
Kondisi fisik yang dimaksud dapat berupa laut, gurun, pegunungan tinggi dsb, yang dapat menjadi perintang tapi juga dapat sebagai perantara terjadinya perpindahan flora dan fauna.
Contoh :
-       Kelapa disebarkan oleh arus laut.
-       Peg. Andes menghalangi migrasi burung.
3.   Adaptasi
Flora dan fauna mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Contoh :
-       Kaktus dapat hidup di gurun yang curah hujannya sangat rendah.
4.   Seleksi Alam
Di alam berlaku ketentuan yang kuat adalah yang menang, oleh karena itu setiap binatang akan berusaha untuk menghindari dan bersembunyi dari predatornya.
Contoh :
-       Capung berwarna kusam lebih banyak dari pada yang berwarna cerah karena lebih samar terlihat oleh predatornya.
5.   Makanan
Beberapa jenis hewan hanya terdapat di daerah tertentu karena hanya di daerah tersebut terdapat makanannya.
Contoh :
-       Koala hanya terdapat di Australia karena ekaliptus yang menjadi makanannya hanya tumbuh di benua Australia.
6.   Persekutuan Hidup
Beberapa jenis flora dan fauna membentuk persekutuan hidup baik secara mutualis, komensalis atau parasitis.
Contoh :
-       Tumbuhan Aconitum di Amerika Utara proses penyerbukannya tergantung pada tawon tertentu sehingga penyebarannya hanya sejauh penggembaraan tawon.
7.   Manusia
Manusia terhadap faktor yang sangat menentukan terhadap proses penyebaran flora dan fauna di muka bumi, namun keterlibatannya yang paling akhir baru setelah zaman penjelajahan dimulai.
Contoh :
-       Tanaman teh asalnya dari Tiongkok dibawa ke daerah Bogor oleh Jacobson tahun 1828.
-       Tanaman kina asalnya dari Amerika Selatan  tersebar ke daerah Pangalengan oleh Junghun.
-       Kelapa sawit asalnya dari Guinea (Afrika) tersebar sampai ke Bogor tahun 1848.

C.   PERSEBARAN HEWAN DAN TUMBUH-TUMBUHAN DI INDONESIA
Bagian permukaan bumi yang berupa biosfer akan terdiri dari beberapa kawasan yang disebut bioma yaitu suatu kawasan yang dikendalikan oleh iklim serta didominasi oleh flora dan fauna tertentu.
1.  Persebaran Flora (Tumbuhan) di Indonesia
Tidak semua bioma di dunia ada di Indonesia, karena adanya faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan flora seperti sudah disampaikan di depan.
Oleh karena itu tundra dan gurun tidak ada di Indonesia. Penamaan bioma (hutan) didasarkan pada jenis fauna yang dominan seperti : hutan bakau, hutan jati, hutan bakau, dsb.
Adapun bioma yang ada di Indonesia adalah :
1.1.      Hutan Hujan Tropis
Adalah hutan yang terletak di daerah hujan tropis yang biasanya beriklim tropika basah (AF).
Hutan hujan tropis menutupi 6% permukaan bumi dan dihuni lebih dari setengah spesies hewan dan tumbuhan di dunia.
Bioma hutan hujan tropis terbagi menjadi :
a.   Hutan Tropika Dataran Rendah (hutan keruing, hutan lagan)
Jenis floranya paling kaya dan beragam dibandingkan jenis hutan lainnya didunia dengan diameter pohon sebagian besar 40 cm - 80 cm dan banyak yang berdiameter >120  cm.
Di kawasan barat Indonesia didominasi oleh pohon keruing, balan, damar, meranti.
b.   Hutan Hujan Pegunungan Rendah
Ciri-cirinya :
-       Terdapat pada ketinggian 500 - 1500 m dpl.
-       Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat nampak yaitu : kelompok ketinggian 5 - 10 m, 15 - 20 m dan 30 - 40 m.
-       Terdapat pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari alap hutan seperti : rasamala dan cemara gunung.
c.  Hutan Hujan Pegunungan Tertinggi
Ciri-cirinya :
-       Terdapat pada ketinggian 1500 - 2400 m dpl.
-       Jenis tumbuhannya lebih sedikit dibanding hutan hujan pegunungan rendah.
-       Diameter pohon lebih besar, daunnya lebih kecil.
-       Didominasi pohon riung, waru teja dan cemara.
Daerah penyebarannya : Sumatera, Sulawesi, Papua, Jabar dan Jateng.
d.  Hutan SubAlpin (hutan kabut, hutan berlumut)
Ciri-cirinya :
-       Terdapat pada ketinggian 200 - 4000 m dpl.
-       Pohon-pohonnya rapat, tetapi pendek antara 8 - 20 m.
-       Jenisnya sedikit, batang membengkok diselimuti lumut.
Daerah penyebarannya : Papua.
e.  Hutan Pantai (fozmasi butun)
Terdapat di dinding pantai di belakang pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai seperti pandan laut dadap dan cemara laut.
f.   Hutan Mangrove (hutan bakau, hutan air payau)
Ciri-cirinya :
-       Lahannya tergenang air laut secara berkala.
-       Airnya payau dengan salinitas 2 - 22 ppm atau air asin dengan salinitas 38 ppm.
-       Mendapat pasokan air tawar yang cukup untuk menurunkan salinitas dan menambah unsur hara.
-       Jenis tanahnya berlumpur, berpasir, atau berlempung.
Indonesia memiliki hutan bakau terluas di dunia yaitu 4.250.000 Ha yang tersebar di Papua 58%, Sumatera 19%, Kalimantan 16% disusul Nigeria, Meksiko dan Australia.
g.  Hutan Rawa
Merupakan hutan yang tumbuh di daerah rawa baik rawa pasang surut maupun rawa non pasang surut.
Hutan rawa terbagi menjadi :
-       Hutan Rawa Gambut
Terdapat diperairan oligotropik yaitu perairan yang sangat rendah kandungan zat haranya untuk kehidupan tumbuhan.
Hutan ini terletak di daerah pesisir di belakang hutan bakau dengan jenis vegetasi meranti rawa, suntai, ramin, semarun, terentang dan durian burung. Luas hutan bakau di Indonesia 16,5 - 27 juta Ha (terluas di dunia).
Daerah persebarannya : Sumatera Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Serang.
-       Hutan Rawa Air Tawar
Biasanya terdapat pada tanah alluvial dataran rendah yang terletak diantara dua sungai yang digenangi air secara musiman atau permanen. Jenis vegetasinya : sagu, palm dan jelutung.
Daerah penyebarannya : Papua, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.
h.  Hutan Kerangas
Terdapat pada tanah podsol dari pasir kwarsa yang miskin unsur hara dan bersifat asam dengan jenis vegetasi : jambu, damar, cemara dan perepat darat.
Daerah persebarannya : Bangka, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Papua.
1.2.      Hutan Musim (Hutan Monsun)
Merupakan hutan yang terletak di daerah iklim Am (Tropika Muson) dengan tumbuhan sejenis.
Hutan Musim terbagi menjadi :
a.  Hutan Musim Gugur Daun
Terdapat pada ketinggian 0 - 800 meter dpl, dengan penguapan melebihi banyaknya curah hujan dengan sedikit jenis vegetasi seperti : bambu, dadap, kesambi, angsana.
Daerah persebarannya : Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Papua Selatan.
b.  Hutan Musim yang Selalu Hijau
Terdapat pada ketinggian 800 - 1000 meter dpl dengan jenis vegetasi dominan eucalyptus (ampupu), dan jenis vegetasi yang lain : jambu, pakis, sengon dan embolo.
Daerah persebarannya : Sumbawa, Timor dan Wetar.
1.3.      Sabana (Savana, Padang Rumput Tropis, Tropical Grassland)
Merupakan lahan yang sebagian besar ditutupi rumput semak (kurang dari 50 %) dan pepohonan (10% - 30%) dengan curah hujan sedikit sampai sedang, dengan tanaman yang  dominan kayu putih dan akasia.
Daerah persebarannya : Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Papua Selatan.
Grassland adalah lahan yang didominasi oleh tumbuhan rumput, semak belukar dan beberapa pohon yang terdapat di daerah dengan curah hujan rendah baik di daerah beriklim tropis maupun daerah beriklim sedang.
a.   Tropical Grassland (Sabana)
Merupakan lahan berumput yang di sana sini ditumbuhi pepohonan terletak di daerah dengan curah hujan 50 – 130 cm per tahun yang terjadi pada bulan bulan tertentu.
Di Venezuela (Amerika Selatan) disebut Ilanos, di Indonesia disebut Sabana.
b.   Temperate Grassland (Padang Rumput Iklim Sedang)
Merupakan lahan yang mutlak ditumbuhi rumput. Di Rusia disebut stepa, di Afrika Selatan disebut veldt, di Amerika Utara disebut prairie, di Amerika Selatan disebut pampa dan di Hongaria disebut puszta.

Sehubungan pentingnya Flora bagi kehidupan manusia baik dari aspek ekonomi maupun estetika, maka banyak provinsi bahkan negara yang menjadikan flora sebagai maskot, misalnya :
a.   Provinsi Jawa Tengah dengan maskot Bunga Kantil (Cempaka Putih).
b.   Provinsi Kalimantan Timur dengan maskot Bunga Anggrek Hitam (Black Orchid).
c.   Provinsi Sumatera Barat dengan maskot Pohon Andalas (Morus Macroura).
d.   Negara Jepang dengan maskot Bunga Sakura.
e.   Negara Belanda denga maskot Bunga Tulip.
f.     Negara Malaysia dengan maskot Bunga Sepatu.
g.   Negara Perancis dengan maskot Bunga Mawar.
Oleh karena itu pada Hari Lingkungan Hidup Dunia ke-18 pada tanggal 5 Juli 1990, Presiden Republik Indonesia  menetapkan :
a.   Bunga Melati (Jasminun Sambak) sebagai Puspa Bangsa.
b.   Bunga Anggrek Bulan sebagai Puspa Pesona.
c.   Bunga Padma Raksasa (Rafflesia Arnoldi) sebagai Puspa Langka.

2.   Persebaran Fauna (Hewan) Di Indonesia
Secara geologi kelautan Kepulauan Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu bagian barat termasuk pada landas kontinen Asia (Dangkalan Sunda), sedangkan bagian timur termasuk pada landas kontinen Australia (Dangkalan Sahul).
Pada awal Zaman Es (Pleistosen, Deluvium = 1.800.000 10.000 tahun yang lalu) terjadi penurunan suhu bumi sampai 2˚C sehingga permukaan air laut turun.
Pada saat itu Paparan Sunda dan Paparan Sahul menjadi daratan, wilayah Indonesia barat menjadi satu dengan benua Asia dan wilayah Indonesia timur menjadi satu dengan benua Australia. Oleh karena itu terjadi perpindahan binatang dari Asia dan Australia ke Indonesia.
Pada akhir Zaman Es, suhu permukaan bumi naik, sehingga permukaan air laut kembali naik dan hubungan daratan Indonesia dengan Asia dan Australia terpisah kembali.
Atas dasar itulah Alfred Russel Wallace (Inggris) tahun 1858 membagi wilayah biogeografi Indonesia menjadi :
2.1.      Fauna Tipe Asia (Fauna Dangkalan Sunda)
Merupakan fauna Indonesia bagian barat yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan pulau kecil di sekitarnya.
Batas sebelah timur adalah garis Wallace yang merupakan garis khayal yang melalui Selat Lombak dan Selat Makasar.
Ciri Fauna Tipe Asia adalah :
a.   Terdiri dari beberapa jenis mamalia, burung, ikan dan reptil.
b.   Binatang yang menyusui besar-besar.
c.   Tidak ada binatang yang berkantong.
d.   Banyak terdapat jenis kera.
e.   Banyak terdapat jenis ikan air tawar.
f.     Sedikit burung bulunya berwarna indah.
g.   Jenis fauna antara lain : gajah, badak, tapir, banteng, kerbau liar, harimau, beruang madu, orang utan, bekantan, siamang, elang, curik bali, merak, rangkong, pesut, siluk, buaya.
2.2.      Fauna Tipe Australia (Fauna Dangkalan Sahul)
Merupakan fauna Indonesia bagian timur yang meliputi pulau Papua dan pulau-pulau di sekitarnya, dengan batas sebelah barat adalah garis Weber. Weber, peneliti ikan air tawar di Sumatera dan Kalimantan dari Jerman, semula memasukkan Maluku ke dalam fauna Sahul, tetapi kemudian disesuaikan dengan wilayah dangkalan Sahul.
Ciri Fauna Tipe Australia adalah :
a.   Binatang yang menyusui kecil-kecil.
b.   Banyak jenis hewan berkantong.
c.   Tidak terdapat jenis kera.
d.   Sedikit terdapat jenis ikan air tawar.
e.   Banyak burung bulunya berwarna indah.
f.     Jenis fauna antara lain : kanguru pohon, kuskus, walabi, landak Papua, cendrawasih, kaswari, kakatua jambul kuning.
2.3.      Fauna Peralihan (Fauna Kepulauan Wallace)
Merupakan fauna Indonesia bagian tengah yang meliputi pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya, Nusa Tenggara dan Maluku.
Batas wilayah fauna ini di sebelah barat garis Wallace dan sebelah timur garis Weber.
Ciri Fauna Peralihan adalah :
a.   Jenis dan jumlahnya tidak sebanyak tipe Asia maupun Australia.
b.   Terdapat fauna khusus yang tidak terdapat di tempat lain di dunia.
c.   Jenis fauna antara lain : anoa, babi rusa, krabuku, komodo, maleo, kakatua, mandar.

Keadaan lingkungan alam Indonesia yang bervariasi menyebabkan Indonesia kaya akan flora dan fauna. Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptile dan amfibi dan 17% spesies burung dari yang ada di dunia.
Sebagian spesies bersifat endemik (hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan di tempat lain) seperti : Komodo di P. Komodo, P. Padar, P. Rinca, burung cendrawasih di Papua, burung Maleo dan Anoa di Sulawesi, bunga bangkai (Amorphophallus titanum) dan Rafflesia arnoldi di Sumatera.
Pada hari Tritura ke-27, 10 Januari 1993, Presiden RI menetapkan :
a.   Satwa darat : Komodo (Viranus komodoensis) sebagai Satwa Nasional.
b.   Satwa tirta : Ikan Siluk Merah (Scleropagus formasus) sebagai Satwa Pesona.
c.   Satwa dirgantara : Elang Jawa (Spezaetus bartelsi) sebagai Satwa Langka.

D.   PERSEBARAN HEWAN DAN TUMBUH-TUMBUHAN DI DUNIA
Bagian permukaan bumi yang berupa biosfer akan terdiri dari beberapa kawasan yang disebut bioma yaitu suatu kawasan yang dikendalikan oleh iklim serta didominasi oleh flora dan fauna tertentu.
1.   Persebaran Fauna (Hewan) di Dunia
Keberadaan (persebaran) fauna di muka bumi lebih bervariasi dibandingkan dengan flora.
Hal ini karena hewan bersifat aktif, dalam pengertian dapat melakukan migrasi ke tempat lain tanpa terikat oleh habitat ruang hidupnya, selama tidak ada hambatan dan tantangan dalam proses persebarannya.
Alfred Russel Wallace peneliti berkebangsaan Inggris tahun 1876, membagi wilayah persebaran fauna di dunia secara garis besar menjadi 6 wilayah yaitu :
1.1.      Oriental
Kondisi fisik yang bervariasi dan terdiri dari banyak pulau mangakibatkan banyak memiliki spesies hewan.
Wilayah persebaran fauna meliputi Asia Selatan, sebagian Asia Timur dan Asia Tenggara sampai garis Wallace.
Fauna khas Oriental adalah : harimau, gajah, badak bercula satu/dua, tapir, orang utan, rusa, baboon dan antelop.
1.2.      Ethiopian
Meliputi wilayah dengan kondisi lingkungan yang seragam, di sebelah utara terdapat gurun Sahara yang menjadi rintangan bagi persebaran fauna Ethiopian dan fauna Paleartik.
Wilayah persebaran fauna meliputi benua Afrika sebelah selatan gurun Sahara, Madagaskar dan jazirah Arabia bagian selatan.
Fauna khas Ethiopian adalah : jerapah, unta, zebra dan badak Afrika.
1.3.      Paleartik
Adanya kondisi lingkungan yang kurang mendukung, jenis binatang yang ada terbatas tidak sekaya wilayah lain.
Wilayah persebaran fauna meliputi Eropa, Afrika bagian utara, pegunungan Himalaya sampai kutub dan Jepang.
Fauna khas Paleartik adalah : tikus, bison, kucing kutub dan panda.
1.4.      Neartik
Terdiri dari wilayah yang beriklim sedang dan kutub sehingga merupakan kawasan yang miskin jenis binatang seperti halnya kawasan Paleartik.
Wilayah persebaran fauna meliputi daerah Holartic yaitu : Amerika Utara dan Greenland.
Fauna khas Neartik adalah : tikus berkantung, bison, kalkun dan musk-oxen.
1.5.      Neotropik
Kondisi iklimnya sebagian besar beriklim tropik, sedangkan bagian selatan beriklim sedang.
Wilayah persebaran fauna meliputi Meksiko bagian selatan, Amerika tengah sampai ujung selatan Amerika selatan.
Fauna khas Neotropik adalah : ikan piranha, monyet, belut berlistrik di sungai Amazone.
1.6.      Australian
Iklimnya hampir mirip dengan wilayah Neotropik yaitu beriklim tropik dan sedang.
Wilayah persebaran fauna meliputi Selandia baru, Australia Indonesia Timur sampai garis Wallace dan Melanesia.
Fauna khas Australian adalah : binatang berkantong, trenggiling, cendrawasih, kaswari, kakatua, buaya, kura-kura.
2.   Persebaran Flora (Tumbuhan) di Dunia
Keberdaan flora di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik setempat dan daya adaptasinya terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persebaran (keberadaan) flora tersebut. Suatu bioma dicirikan dan diberi nama berdasarkan komunitas tumbuhan yang dominan. Pengelompokan komunitas organisasi tumbuhan didasarkan pada perubahan letak garis lintang, zona temperature dan jenis vegetasi yang dominan.
Adapun persebaran bioma didunia adalah :
2.1.      Hutan Hujan Tropis
Ciri cirinya  :
a.   Terdapat banyak sekali spesies tumbuhan, densitas tinggi.
b.   Pohon – pohon utama ketinggiannya antara 20 sampai 40 m.
c.   Mahkota daun bertingkat, membentuk kanopi sehingga dasar hutan menjadi gelap dan lembab.
d.   Kelembaban udara tinggi dan relatif tetap, rata – rata 25°C.
e.   Terdapat tumbuhan khas jenis epifit dan liana.
Persebarannya :
Indonesia, Papua Nugini, Amerika Tengah, Australia bagian utara dan Afrika Tengah.
2.2.      Hutan Gugur
Ciri – cirinya :
a.   Terdapat didaerah beriklim sedang.
b.   Curah hujan merata sepanjang tahun antara 750 – 1000  mm per tahun dan adanya musim panas dan musim dingin, sehingga tumbuhan beradaptasi dengan menggugurkan daunnya menjelang musim dingin.
c.   Tumbuhan semusim mati pada musim dingin dan meninggalkan bijinya.
d.   Tumbuhan yang tahan dingin bersemi kembali menjelang musim panas.
e.   Spesies tumbuhan sedikit antara 10 sampai 20 spesies dengan tingkat kerapatan yang tidak terlalu rapat.
2.3.      Savana (Tropical Grassland)
Merupakan merupakan padang rumput yang diselingi pohon tinggi yang menyebar, dengan jenis vegetasi yang  mampu bertahan pada kelembaban rendah, karena curah hujan hanya 50 sampai 130 cm per tahun pada bulan tertentu.
Persebarannya :
Indonesia, Amerika Selatan, Australia, Afrika.
2.4.      Stepa (Temperate Grassland, Padang Rumput)
Merupakan lahan yang didominasi oleh tumbuhan rumput, semak belukar dan beberapa pepohonan, yang terdapat didaerah tropis hingga subtropic dengan curah hujan umumnya antara 250 sampai 500 mm per tahun.
Persebarannya :
Afrika Selatan, Amerika Selatan, Amerika Utara, Australia Barat, Hongaria.
2.5.      Gurun
Ciri – cirinya :
a.   Suhu udara sangat tinggi, pada musim panas suhu > 40 C.
b.   Amplitudo suhu harian sangat besar.
c.   Tingkat penguapan sangat tinggi sehingga siang hari suhu sangat panas.
d.   Jenis tanamannya xerophyte.
e.   Curah hujan sangat rendah sekitar 250 mm per tahun.
f.     Jenis vegetasinya berdaun kecil, berduri atau tidak berdaun dan berakar panjang.
Persebarannya :
Afrika, Asia, Amerika Australia.
2.6.      Taiga
Merupakan hutan yang terdiri atas spesies tumbuhan yang daunnya seperti jarum, dengan masa pertumbuhan pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Persebarannya :
Siberia Utara, Rusia, Canada Tengah dan Jepang.
2.7.      Tundra
Ciri – cirinya :
a.   Terletak didaerah Kutub Utara.
b.   Didaerah dengan musim dingin yang panjang dan gelap dan musim panas yang panjang dan selalu terang.
c.   Didominasi tumbuhan lumut dan sedikit rumput seperti semak yang tahan terhadap iklim dingin.
d.   Vegetasi tundra beradaptasi tinggi terhadap keadaan dingin sehingga tetap hidup walaupun beku.
e.   Vegetasi tundra mempunyai masa pertumbuhan yang sangat pendek dan berbunga dengan warna yang menyolok.
Persebarannya :
Siberia, Amerika Utara, Eropa Utara.

E.   DAMPAK KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA BAGI KEHIDUPAN
Berkurangnya flora dan fauna baik jumah maupun jenisnya sangat ditentukan oleh bertambahnya populasi manusia dan keserakahan manusia dalam mengekploitasi sumber daya alam.
Dengan mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan flora dan fauna, kita akan menyadari pentingnya melestarikan keberadaan flora dan fauna.
Kerusakan lingkungan biotik maupun abiotik, terutama erjadi karena manusia memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada akibat bertambahnya jumlah penduduk. Jika tidak dikendalikan akan terjadi kerusakan flora dan fauna yang berupa erosi gen yaitu berkurangnya keanekaan gen karena kepunahan jenis tumbuhan dan hewan tertentu.
Erosi gen terjadi karena berkurangnya luas habitat, rusaknya habitat, eksploitasi berlebihan dan penggunaan tekhnologi yang tidak bijaksana.
Dampak kerusakan flora dan fauna adalah :
1.   Ekosistim tidak seimbang
Setiap komponen dalam ekosistim mempunyai fungsi sesuai dengan peranannya sehingga, hilangnya satu komponen baik berupa hewan atau tumbuhan akan berdampak pada terganggunya kelestarian ekosistim itu sendiri.
2.   Kelangkaan sumber daya
Flora dan fauna merupakan renewable resources yang sangat menentukan terhadap kelangsungan hidup manusia.
Kelestarian sumber daya air sangat ditentukan oleh keberadaan dan keutuhan hutan di permukaan bumi.
3.   Tragedi lingkungan
Fungsi tidak langsung hutan adalah orologis, hidrologis, klimatologis, estetis dan strategis. Terjadinya banjir, tanah longsor sangat ditentukan oleh keberadaan hutan sebagai penahan aliran air hujan. Abrasi di pantai sangat ditentukan oleh keberadaan binatang karang dan terumbu karang sebagai penghambat kecepatan ombak ke pantai.
4.   Menurunnya kwalitas kesehatan
Berkurangnya sumber daya nabati dan hewani akan mengakibatkan mekanisasi pertanian dalam arti luas.
Penggunaan zat dan bahan berbahaya untuk tujuan mempercepat dan memperbanyak hasil serta memberantas hama dan penyakit, hasilnya apabila dikonsumsi oleh manusia akan sangat berbahaya karena dapat memunculkan timbulnya penyakit.
5.   Berkurangnya kesuburan tanah
Selain dari atmosfer nitrogen (N2) sebagai unsur hara makro juga berasal dari tanaman dan kotoran hewan, sehingga kerusakan dan berkurangnya flora dan fauna akan berdampak menurunnya bahkan hilangnya kesuburan tanah.

F.   FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA
Untuk mencegah terjadinya kerusakan flora dan fauna maka kita harus mengenali,mengambil hikmah dan membuat langkah antisipasi agar kerusakan tidak berlanjut.
Adapun faktor penyebab kerusakan flora dan fauna dimuka bumi adalah :
1.   Pencemaran
Adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan. Juga dapat berarti berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kwalitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu.
Menurut tempat terjadinya pencemaran dapat dibagi menjadi :
1.1.      Pencemaran Udara
Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) artinya jumlah cm³ polutan per m³ udara.
Bahan pencemar dapat berupa gas seperti HS, CO, CO, maupun partikel seperti bakteri, virus, jamur, dsb.
1.2.      Pencemaran Air
Pencemaran air disebabkan karena pembuangan limbah industri, sisa insektisida, sampah domestik, sampah organik, dsb.
1.3.      Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan karena plastik, kaca, zat kimia dari pertanian, dsb.
2.   Ekploitasi hutan
Alih fungsi hutan dengan pembakaran dan penebangan liar akan memusnahkan beberapa spesies tumbuhan terutama yang pertumbuhan dan perkembangannya sangat lambat.
3.   Perburuan liar
Perburuan liar terhadap binatang akan berpengaruh terhadap keberadaan, persebaran tumbuhan karena banyak tumbuhan  yang perkembangannya dilakukan oleh binatang, seperti tanaman jambu biji yang disebarkan oleh kelelawar.
4.   Penggunaan obat pemberantas hama
Walaupun tujuannya memberantas hama dan penyakit tanaman, tetapi faktanya secara tidak langsung banyak hewan lain yang mati sehingga mengganggu keutuhan ekosistim.
5.   Bencana alam
Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, angin topan, tsunami, dsb akan menyebabkan kepunahan flora dan fauna secara langsung.

G.  PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA
Usaha pelestarian flora dan fauna seperti diamanatkan oleh UU No.5 Tahun 1990 dilaksanakan sebagai bagian dari upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Konservasi bertujuan :
a.   Menjaga berlangsungnya proses ekologis dan sistim kehidupan.
b.   Menjaga keanekaragaman genetika flora dan fauna.
c.   Menjamin kelestarian pemanfaatan makluk hidup dan ekosistim.
Konservasi menurut Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 2011 dibagi menjadi 2 (dua) bagian pengelolaan yaitu :
1.   Kawasan Suaka Alam (KSA)
Kawasan Suaka Alam terbagi menjadi :
1.1.      Cagar Alam
Adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan (keunikan) jenis  tumbuhan dan atau keanekaragaman tumbuhan beserta gejala alam dan ekosistimnya yang memerlukan upaya perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangannya dapat berlangsung secara alami.
Contoh :
-       Cagar alam Gunung Lokon (Minahasa) dengan flora khas Anggrek Pohon, Aren dan Pandan.
-       Pulau Obi (Halmahera Selatan) dengan flora khas Matoa, Kayu Merah dan Nyatoh.
1.2.      Suaka Margasatwa
Adalah kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan (keunikan) jenis satwa liar dan atau keanekaragaman satwa liar yang untuk kelangsungan hidupnya memerlukan upaya perlindungan dan pembinaan terhadap populasi dan habitatnya.
Contoh :
-       Suaka Margasatwa Bawean (Jatim) dengan fauna khas Monyet Ekor Panjang, Babi Rusa dan Rusa Bawean.
-       Suaka Margasatwa Tanjung Batikolo (Sulawesi Tenggara) dengan fauna khas Anoa, Burung Maleo dan Monyet Hitam.
2.   Kawasan Pelestarian Alam (KPA)
Kawasan Pelestarian Alam terbagi menjadi :
2.1.      Taman Nasional
Adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistim asli, dikelola dengan sistim zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Contoh :
-       Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh) melindungi Gajah, Badak Sumatera, Orang Utan, Tapir, Harimau, Kambing Hutan, Rusa dan berbagai spesies burung.
-       Taman Nasional Kutai (Kalimantan Timur)  melindungi Babi Hutan, Banteng, Orang Utan, Rusa dan Bekantan.
-       Taman Nasional Bunaken (Sulawesi Utara) merupakan habitat Terumbu karang, berbagai jenis ikan, Moluska, Kepiting, Udang, Penyu dan Burung Laut.
2.2.      Taman Hutan Raya
Adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan jenis asli, yang tidak invasife dan dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
Contoh :
-       Taman Hutan Raya Bung Hatta (Padang)
Flora khas   : Rafflesia Arnoldi, Kuweni, Srikaya.
Fauna khas : Harimau Sumatera, Kijang, iamang.
-       Taman Hutan Raya Ngurah Rai (Denpasar)
Flora khas   : Bakau, Tuba, Benuanglaki.
Fauna khas : Penyu Hijau, Penyu Sisik, Teripang.
2.3.      Taman Wisata Alam
Adalah kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan terutama untuk kepentingan pariwisata alam dan rekreasi.
Contoh :
-       Taman Wisata Alam Grojogan Sewu (Jateng)
Flora khas    : Pinus.
Fauna khas  : Kera ekor panjang.
-       Taman Wisata Alam Teluk Yotefa (Irian Jaya)
Flora khas    : Bakau.
Fauna khas  : Kus-kus berkantong.

H.  ORGANISASI PECINTA LINGKUNGAN HIDUP
1.   Greenpeace
Adalah organisasi pecinta lingkungan hidup dunia yang anggautanya hampir seluruh dunia yang berpusat di Amsterdam. Mereka sering bentrok dengan aparat suatu negara karena memprotes kebijakan yang bertentangan dengan pelestarian lingkungan hidup. Website-nya : www.greenpeace.org.
2.   World Wide Fund for Nature (WWF)
Adalah organisasi pecinta lingkungan hidup dunia yang bergerak dalam konservasi lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan yang berpusat di Gland Swiss. Organisasi ini membuka cabang di berbagai Negara dan sering mengadakan penelitian di bidang konservasi serta upaya perlindungan habitat flora dan fauna. Website-nya : www.wwf.or.id.
3.   Friend of The Earth International (FOEI)
Adalah organisasi pecinta lingkungan hidup dunia yang beranggautakan 70 negara dan berpusat di Amsterdam. Organisasi ini mempelopori gerakan cinta kepada bumi, mengajak dunia untuk menyelamatkan bumi yang saat ini terancam kerusakan yang parah. Website-nya : www.foei.org.
4.   Wahana Lingkungan Hidup (Walhi)
Adalah organisasi lingkungan hidup dan sosial Indonesia yang secara konsisten memperjuangkan kelestarian lingkungan. Website-nya : www.walhi.or.id. 
5.   Yayasan Balikpapan Orang Utan Survival (BOS)
Adalah organisasi lingkungan hidup Indonesia yang mendukung program pendidikan tentang pelestarian orang utan pada masyarakat dimana habitat orang utan liar masih dapat ditemukan. Website-nya : www.orangoetan.nl.
6.   Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI)
Adalah organisasi penyandang dana non komersial dalam usaha menjaga kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Organisasi ini memfasilitasi segala upaya yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam hal konservasi dan pemanfaatan sumber daya hayati secara lestari dan adil. Website-nya : www.kehati.or.id.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar