B I O S F E R
Drs. Susilo Wardoyo
SMA NEGERI
1 BUMIAYU
A. FENOMENA BIOSFER
Biosfer
adalah lapisan dekat dengan permukaan bumi
yang cocok bagi kehidupan dari satu bentuk kebentuk lainnya. Biosfer
terbentuk dari adanya interaksi (persentuhan) dengan bagian
lain unsur geosfer yang berupa atmosfer, litosfer dan hidrosfer. Biosfer berupa lapisan sekitar 8
km ke atmosfer
dan 9 km ke
arah laut dalam.
Istilah
biosfer pertama kali diperkenalkan oleh ilmiawan Rusia yang bernama Vladimir
Vernadsky pada tahun 1929.
Biosfer
merupakan jenjang kehidupan (struktur organisasi kehidupan) tertinggi di muka bumi
yang terdiri atas tingkatan :
a. Individu
Adalah seekor binatang, suatu
tanaman dan manusia yang termasuk dalam spesies tertentu.
b. Populasi
Adalah sekelompok organisme yang terdiri dari individu
yang sejenis yang menempati suatu wilayah dengan batas tertentu.
c. Komunitas
Adalah berbagai populasi dari spesies yang berbeda hidup
bersama dalam suatu wilayah atau wawasan tertentu.
d. Ekosistem
Adalah suatu sistem yang meliputi dunia hewan, tumbuhan
dan lingkungan
fisik tempat tinggalnya yang dalam kehidupannya terjadi hubungan
saling mempengaruhi.
e. Bioma
(Formasi Bioma)
Adalah beberapa ekosistem yang terdapat dalam suatu
wilayah geografis dengan kondisi dan Iklim yang sama.
f. Biosfer
Adalah bagian dari geosfer yang terdiri dari semua bioma
di bumi
dengan berbagai macam dan ragamnya.
Secara garis besar biosfer dibagi menjadi 3 bagian
lingkungan biocyclus (siklus makluk hidup)
yaitu :
1. Biocyclus Daratan
Bagian
lingkungan daratan ini termasuk udara yang bersentuhan dengan tanah
(setinggi 8 km).
Berdasarkan iklimnya biocyclus daratan terbagi menjadi
beberapa biochores (biokor) yaitu :
1.1. Hutan.
1.2. Savana
(tropical grassland) adalah padang rumput di daerah
iklim tropis.
1.3. Stepa
(temperate grassland) adalah padang rumput di daerah
iklim sedang.
1.4. Gurun.
2. Biocylus Lautan (Air Asin)
2.1. Berdasarkan
arah mendatar (horizontal) biocyclus laut terbagi menjadi :
a. Zone
Neritik yaitu perairan pesisir
(sampai litoral bawah = 200 m).
b. Zona
Oceanik yaitu laut terbuka (mulai kedalaman 200 m).
2.2. Berdasarkan
arah tegak (vertikal) biocyclus laut terbagi menjadi bagian yang komplek, karena di satu pihak
memperhatikan bagian airnya (pelagik) dan di lain pihak
memperhatikan dasarnya
(bentrik) yaitu :
a. Zone
Epilagik yaitu bagian laut dari pasang terendah sampai kedalaman
200 m.
b. Zona
Mesalagik yaitu bagian laut sejak kedalaman 200 m sampai 1000 m.
c. Zona
Betalagik yaitu bagian laut sejak kedalaman 1000 m sampai 4000 m.
d. Zone
Abysapelagik yaitu bagian laut mulai kedalaman 4000 m.
2.3. Berdasarkan
intensitas cahaya matahari daerah pelagik dibagi menjadi :
a. Zone Fotik
(eufotik) yaitu bagian laut yang banyak mendapatkan cahaya matahari yang
meliputi daerah sejak pasang terendah sampai kedalaman 200 meter.
b. Zone
Afotik yaitu bagian laut yang tidak menerima cahaya matahari yang meliputi
daerah mulai kedalaman 200 meter.
Diantara
zone fotik dan afotik terdapat zone disfotik, pada zone fotik dan disfotik
terdapat plangkton dan nekton.
3. Biocyclus Air Tawar
Biocyclus air tawar ini meliputi sungai, danau dan
kolam, dsb.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERADAAN FLORA DAN FAUNA
Keberadaan
makluk hidup di
muka bumi ini tidak merata dalam pengertian selama persyaratan hidup
terpenuhi maka, dapat berkembang biak dengan baik atau sebaiknya akan punah
dengan sendirinya.
Oleh karena
itu persebaran (keberadaan) makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan potensi
daya dukung yang dimiliki suatu daerah.
Adapun
faktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di permukaan bumi adalah :
1. Iklim
Setiap spesies hewan maupun tumbuhan habitatnya berbeda
sehingga iklim (unsur cuaca) di
satu pihak mendukung kehidupan flora dan fauna tertentu, tetapi di lain pihak
merintangi flora dan fauna tertentu untuk hidup dan berkembang.
1.1.
Temperatur (Suhu
Udara)
Jenis tumbuhan maupun hewan tertentu mempunyai toleransi
spesies terhadap suhu artinya mempunyai persyaratan suhu lingkungan yang ideal
bagi kehidupannya dalam arti batas suhu minimal dan maksimal.
Contoh :
- Pohon
kelapa tumbuh di daerah ilkim tropik.
- Burung
pinguin hidup di daerah iklim dingin.
1.2.
Kelembaban Udara
Berdasarkan tingkat kelembaban
lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi :
a. Xerophyta
Adalah tumbuhan yang sangat
tahan terhadap lingkungan yang kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat
rendah.
Contoh :
- Kaktus.
b. Mesophyta
Adalah tumbuhan yang sangat
cocok hidup di lingkungan yang lembab.
Contoh :
- Anggrek,
Cendawan.
c. Hygrophyta
Adalah tumbuhan yang sangat
cocok hidup di lingkungan yang basah.
Contoh :
- Enceng
gondok, Teratai.
d. Tropophyta
Adalah tumbuhan yang mampu
beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan, merupakan tumbuhan
khas iklim muson tropik.
Contoh :
- Tanaman
hutan hujan tropis.
1.3.
Angin
Banyak tumbuhan yang proses
penyerbukannya dibantu oleh angin (anemogami) dan proses penyebarannya juga
dibantu oleh angin (anemokori).
Contoh :
- Padi
penyerbukannya oleh angin.
- Mahoni
penyebarannya oleh angin.
1.4.
Curah Hujan
Banyak sedikitnya curah hujan
akan menentukan terhadap formasi vegetasi di muka bumi, sekaligus mempengaruhi
terhadap hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu.
Contoh :
- Padang
rumput dengan hewan khas biri-biri, sapi.
2. Kondisi Fisik Muka Bumi
Kondisi fisik yang dimaksud dapat berupa laut, gurun,
pegunungan tinggi dsb, yang dapat menjadi perintang tapi juga dapat sebagai
perantara terjadinya perpindahan flora dan fauna.
Contoh :
- Kelapa
disebarkan oleh arus laut.
- Peg.
Andes menghalangi
migrasi burung.
3. Adaptasi
Flora dan fauna mempunyai kemampuan untuk beradaptasi
dengan lingkungannya.
Contoh :
- Kaktus dapat hidup di gurun yang
curah hujannya sangat rendah.
4. Seleksi Alam
Di alam berlaku ketentuan yang kuat adalah yang menang,
oleh karena itu setiap binatang akan berusaha untuk menghindari dan bersembunyi
dari predatornya.
Contoh :
- Capung
berwarna kusam lebih banyak dari pada yang berwarna cerah karena lebih samar
terlihat oleh predatornya.
5. Makanan
Beberapa jenis hewan hanya terdapat di daerah tertentu
karena hanya di daerah tersebut terdapat makanannya.
Contoh :
- Koala
hanya terdapat di Australia karena ekaliptus yang menjadi makanannya hanya
tumbuh di benua Australia.
6. Persekutuan Hidup
Beberapa jenis flora dan fauna membentuk persekutuan
hidup baik secara mutualis, komensalis atau parasitis.
Contoh :
- Tumbuhan
Aconitum di Amerika Utara proses penyerbukannya tergantung pada tawon tertentu
sehingga penyebarannya hanya sejauh penggembaraan tawon.
7. Manusia
Manusia terhadap faktor yang sangat menentukan terhadap
proses penyebaran flora dan fauna di muka bumi, namun keterlibatannya yang
paling akhir baru setelah zaman penjelajahan dimulai.
Contoh :
- Tanaman
teh asalnya dari Tiongkok dibawa ke daerah Bogor oleh Jacobson tahun 1828.
- Tanaman
kina asalnya dari Amerika Selatan
tersebar ke
daerah Pangalengan oleh Junghun.
- Kelapa
sawit asalnya dari Guinea (Afrika) tersebar sampai ke Bogor tahun 1848.
C. PERSEBARAN HEWAN DAN TUMBUH-TUMBUHAN DI INDONESIA
Bagian
permukaan bumi yang berupa biosfer akan terdiri dari beberapa kawasan yang
disebut bioma yaitu suatu kawasan yang dikendalikan oleh iklim serta didominasi
oleh flora dan fauna tertentu.
1.
Persebaran Flora (Tumbuhan) di Indonesia
Tidak semua bioma di dunia ada di Indonesia, karena
adanya faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan flora seperti sudah
disampaikan di depan.
Oleh karena itu tundra dan gurun tidak ada di Indonesia.
Penamaan bioma (hutan) didasarkan pada jenis fauna yang dominan seperti : hutan
bakau, hutan jati, hutan
bakau, dsb.
Adapun bioma yang ada di Indonesia adalah :
1.1.
Hutan Hujan Tropis
Adalah hutan yang terletak di daerah
hujan tropis yang biasanya beriklim tropika basah (AF).
Hutan hujan tropis menutupi 6%
permukaan bumi dan dihuni lebih dari setengah spesies hewan dan tumbuhan di dunia.
Bioma hutan hujan tropis
terbagi menjadi :
a. Hutan
Tropika Dataran Rendah (hutan keruing, hutan lagan)
Jenis floranya paling kaya dan
beragam dibandingkan jenis hutan lainnya didunia dengan diameter pohon sebagian
besar 40 cm - 80 cm dan banyak yang
berdiameter >120 cm.
Di kawasan barat Indonesia
didominasi oleh pohon keruing, balan, damar, meranti.
b. Hutan
Hujan Pegunungan Rendah
Ciri-cirinya :
- Terdapat
pada ketinggian 500
- 1500
m dpl.
- Tingkat
variasi jenis tumbuhannya sangat nampak yaitu : kelompok
ketinggian 5
- 10
m, 15 - 20 m dan 30 - 40 m.
- Terdapat
pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari alap hutan seperti : rasamala dan
cemara gunung.
c. Hutan
Hujan Pegunungan Tertinggi
Ciri-cirinya :
- Terdapat
pada ketinggian 1500
- 2400
m dpl.
- Jenis
tumbuhannya lebih sedikit dibanding hutan hujan pegunungan rendah.
- Diameter
pohon lebih besar, daunnya lebih kecil.
- Didominasi
pohon riung, waru teja dan cemara.
Daerah penyebarannya :
Sumatera, Sulawesi, Papua, Jabar dan Jateng.
d. Hutan
SubAlpin (hutan kabut, hutan berlumut)
Ciri-cirinya :
- Terdapat
pada ketinggian 200
- 4000
m dpl.
- Pohon-pohonnya
rapat, tetapi pendek antara 8
- 20
m.
- Jenisnya
sedikit, batang membengkok diselimuti lumut.
Daerah penyebarannya : Papua.
e. Hutan
Pantai (fozmasi butun)
Terdapat di dinding
pantai di belakang
pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai seperti pandan laut dadap dan
cemara laut.
f.
Hutan Mangrove (hutan bakau, hutan air payau)
Ciri-cirinya :
- Lahannya
tergenang air laut secara berkala.
- Airnya
payau dengan salinitas 2 - 22 ppm atau air asin dengan salinitas 38 ppm.
- Mendapat
pasokan air tawar yang cukup untuk menurunkan salinitas dan menambah unsur
hara.
- Jenis
tanahnya berlumpur, berpasir, atau berlempung.
Indonesia memiliki hutan bakau
terluas di dunia
yaitu 4.250.000 Ha yang tersebar di Papua 58%, Sumatera 19%, Kalimantan 16%
disusul Nigeria,
Meksiko
dan Australia.
g. Hutan
Rawa
Merupakan hutan yang tumbuh di daerah rawa
baik rawa pasang surut maupun rawa non pasang surut.
Hutan rawa terbagi menjadi :
- Hutan
Rawa Gambut
Terdapat diperairan
oligotropik yaitu perairan yang
sangat rendah kandungan zat haranya untuk kehidupan tumbuhan.
Hutan ini terletak di daerah
pesisir di belakang
hutan bakau dengan
jenis vegetasi meranti rawa, suntai, ramin, semarun, terentang
dan durian burung. Luas hutan bakau di Indonesia 16,5 - 27 juta Ha
(terluas di
dunia).
Daerah persebarannya :
Sumatera Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Serang.
- Hutan
Rawa Air Tawar
Biasanya terdapat pada tanah
alluvial dataran rendah yang terletak diantara dua sungai yang digenangi air
secara musiman atau permanen. Jenis vegetasinya : sagu, palm dan
jelutung.
Daerah penyebarannya : Papua, Kalimantan, Sumatera
dan Sulawesi.
h. Hutan
Kerangas
Terdapat pada tanah podsol
dari pasir kwarsa yang miskin unsur hara dan bersifat asam dengan jenis
vegetasi : jambu,
damar, cemara
dan perepat darat.
Daerah persebarannya : Bangka, Kalimantan
Timur, Kalimantan
Selatan, Sulawesi
Tengah dan
Papua.
1.2.
Hutan Musim (Hutan
Monsun)
Merupakan hutan yang terletak
di daerah
iklim Am (Tropika Muson) dengan tumbuhan sejenis.
Hutan Musim terbagi menjadi :
a. Hutan
Musim Gugur Daun
Terdapat pada ketinggian 0 -
800 meter dpl,
dengan penguapan melebihi banyaknya curah hujan dengan sedikit jenis
vegetasi seperti : bambu,
dadap, kesambi, angsana.
Daerah persebarannya : Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi
Selatan dan Papua Selatan.
b. Hutan
Musim yang
Selalu Hijau
Terdapat pada ketinggian 800 - 1000 meter
dpl dengan jenis vegetasi dominan eucalyptus (ampupu), dan jenis
vegetasi yang lain : jambu,
pakis, sengon
dan embolo.
Daerah persebarannya : Sumbawa, Timor dan
Wetar.
1.3.
Sabana (Savana, Padang Rumput
Tropis, Tropical Grassland)
Merupakan lahan yang sebagian
besar ditutupi rumput semak (kurang dari 50 %) dan pepohonan (10% - 30%) dengan
curah hujan sedikit sampai sedang,
dengan tanaman yang dominan kayu
putih dan akasia.
Daerah persebarannya : Nusa
Tenggara, Sulawesi
Selatan dan Papua Selatan.
Grassland adalah lahan yang
didominasi oleh tumbuhan rumput,
semak belukar dan beberapa pohon yang terdapat di daerah
dengan curah hujan rendah baik di
daerah beriklim tropis maupun daerah beriklim sedang.
a. Tropical
Grassland (Sabana)
Merupakan lahan berumput yang
di sana
sini ditumbuhi pepohonan terletak di daerah dengan curah hujan 50 – 130 cm per tahun yang
terjadi pada bulan bulan tertentu.
Di Venezuela (Amerika Selatan)
disebut Ilanos, di
Indonesia disebut Sabana.
b. Temperate
Grassland (Padang Rumput Iklim Sedang)
Merupakan lahan yang mutlak ditumbuhi rumput. Di Rusia
disebut stepa, di Afrika Selatan disebut veldt, di Amerika Utara disebut
prairie, di Amerika Selatan disebut pampa dan di Hongaria disebut puszta.
Sehubungan
pentingnya Flora bagi kehidupan manusia baik dari aspek ekonomi maupun
estetika, maka
banyak provinsi bahkan negara yang menjadikan flora sebagai maskot, misalnya :
a. Provinsi
Jawa Tengah dengan maskot Bunga Kantil (Cempaka Putih).
b. Provinsi
Kalimantan Timur dengan maskot Bunga Anggrek Hitam (Black Orchid).
c. Provinsi
Sumatera Barat dengan maskot Pohon Andalas (Morus Macroura).
d. Negara
Jepang dengan maskot Bunga Sakura.
e. Negara
Belanda denga maskot Bunga Tulip.
f. Negara
Malaysia dengan maskot Bunga Sepatu.
g. Negara
Perancis dengan maskot Bunga Mawar.
Oleh karena
itu pada Hari Lingkungan Hidup Dunia ke-18 pada
tanggal 5 Juli
1990, Presiden Republik Indonesia
menetapkan
:
a. Bunga
Melati (Jasminun Sambak) sebagai Puspa Bangsa.
b. Bunga
Anggrek Bulan sebagai Puspa Pesona.
c. Bunga
Padma Raksasa (Rafflesia Arnoldi) sebagai Puspa Langka.
2. Persebaran Fauna (Hewan) Di Indonesia
Secara geologi kelautan Kepulauan Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu bagian barat
termasuk pada landas kontinen Asia (Dangkalan Sunda), sedangkan
bagian timur termasuk pada landas kontinen Australia (Dangkalan Sahul).
Pada awal Zaman Es (Pleistosen, Deluvium =
1.800.000 – 10.000 tahun yang lalu)
terjadi penurunan suhu bumi sampai 2˚C sehingga permukaan air laut
turun.
Pada saat itu Paparan Sunda dan Paparan Sahul menjadi
daratan, wilayah Indonesia barat menjadi satu dengan benua Asia dan wilayah
Indonesia timur menjadi satu dengan benua Australia. Oleh karena
itu terjadi perpindahan binatang dari Asia dan Australia ke Indonesia.
Pada akhir Zaman Es, suhu permukaan bumi naik, sehingga
permukaan air laut kembali naik dan hubungan daratan Indonesia dengan Asia dan
Australia terpisah kembali.
Atas dasar itulah Alfred Russel Wallace (Inggris) tahun
1858 membagi wilayah biogeografi Indonesia menjadi :
2.1.
Fauna Tipe Asia
(Fauna Dangkalan Sunda)
Merupakan fauna Indonesia
bagian barat yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan pulau kecil di sekitarnya.
Batas sebelah timur adalah
garis Wallace yang merupakan garis khayal yang melalui Selat Lombak dan Selat
Makasar.
Ciri Fauna Tipe Asia adalah :
a. Terdiri
dari beberapa jenis mamalia, burung, ikan dan reptil.
b. Binatang
yang menyusui besar-besar.
c. Tidak
ada binatang yang berkantong.
d. Banyak
terdapat jenis kera.
e. Banyak
terdapat jenis ikan air tawar.
f. Sedikit
burung bulunya berwarna indah.
g. Jenis
fauna antara lain : gajah, badak, tapir, banteng, kerbau liar, harimau, beruang
madu, orang utan, bekantan,
siamang, elang, curik bali, merak, rangkong, pesut, siluk, buaya.
2.2.
Fauna Tipe Australia
(Fauna Dangkalan Sahul)
Merupakan fauna Indonesia
bagian timur yang meliputi pulau Papua dan pulau-pulau di sekitarnya,
dengan batas sebelah barat adalah garis Weber. Weber, peneliti ikan air tawar
di Sumatera dan Kalimantan dari Jerman, semula memasukkan Maluku ke dalam fauna
Sahul, tetapi kemudian disesuaikan dengan wilayah dangkalan Sahul.
Ciri Fauna Tipe Australia
adalah :
a. Binatang
yang menyusui kecil-kecil.
b. Banyak
jenis hewan berkantong.
c. Tidak
terdapat jenis kera.
d. Sedikit
terdapat jenis ikan air tawar.
e. Banyak
burung bulunya berwarna indah.
f. Jenis
fauna antara lain : kanguru pohon, kuskus, walabi, landak Papua, cendrawasih,
kaswari, kakatua jambul kuning.
2.3.
Fauna Peralihan
(Fauna Kepulauan Wallace)
Merupakan fauna Indonesia
bagian tengah yang meliputi pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya,
Nusa Tenggara dan Maluku.
Batas wilayah fauna ini di
sebelah barat garis Wallace dan sebelah timur garis Weber.
Ciri Fauna Peralihan adalah :
a. Jenis
dan jumlahnya tidak sebanyak tipe Asia maupun Australia.
b. Terdapat fauna
khusus yang tidak terdapat di tempat lain di dunia.
c. Jenis
fauna antara lain : anoa, babi rusa, krabuku, komodo, maleo, kakatua, mandar.
Keadaan
lingkungan alam Indonesia yang bervariasi menyebabkan Indonesia kaya akan flora
dan fauna. Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16%
spesies reptile dan amfibi dan 17% spesies burung dari yang ada di dunia.
Sebagian
spesies bersifat endemik (hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan di
tempat lain) seperti : Komodo di P. Komodo, P.
Padar, P.
Rinca, burung cendrawasih di Papua, burung Maleo dan Anoa di Sulawesi,
bunga bangkai (Amorphophallus titanum) dan Rafflesia arnoldi di Sumatera.
Pada hari
Tritura ke-27, 10 Januari 1993, Presiden RI menetapkan :
a. Satwa
darat : Komodo (Viranus komodoensis) sebagai Satwa Nasional.
b. Satwa
tirta : Ikan Siluk Merah (Scleropagus formasus) sebagai Satwa Pesona.
c. Satwa
dirgantara : Elang Jawa (Spezaetus bartelsi) sebagai Satwa Langka.
D. PERSEBARAN HEWAN DAN TUMBUH-TUMBUHAN DI DUNIA
Bagian
permukaan bumi yang berupa biosfer akan terdiri dari beberapa kawasan yang
disebut bioma yaitu suatu kawasan yang dikendalikan oleh iklim serta didominasi
oleh flora dan fauna tertentu.
1. Persebaran Fauna (Hewan) di Dunia
Keberadaan (persebaran) fauna di muka bumi lebih
bervariasi dibandingkan dengan flora.
Hal ini karena hewan bersifat aktif, dalam pengertian dapat melakukan
migrasi ke tempat lain tanpa terikat oleh habitat ruang hidupnya, selama tidak
ada hambatan dan tantangan dalam proses persebarannya.
Alfred Russel Wallace peneliti berkebangsaan Inggris
tahun 1876, membagi wilayah persebaran fauna di dunia secara garis besar
menjadi 6 wilayah yaitu :
1.1.
Oriental
Kondisi fisik yang bervariasi
dan terdiri dari banyak pulau mangakibatkan banyak memiliki spesies hewan.
Wilayah persebaran fauna
meliputi Asia Selatan, sebagian Asia Timur dan Asia Tenggara sampai garis
Wallace.
Fauna khas Oriental adalah :
harimau, gajah, badak bercula satu/dua, tapir, orang utan, rusa, baboon dan
antelop.
1.2.
Ethiopian
Meliputi wilayah dengan
kondisi lingkungan yang seragam, di sebelah utara terdapat gurun Sahara yang
menjadi rintangan bagi persebaran fauna Ethiopian dan fauna Paleartik.
Wilayah persebaran fauna
meliputi benua Afrika sebelah selatan gurun Sahara, Madagaskar dan jazirah
Arabia bagian selatan.
Fauna khas Ethiopian adalah : jerapah,
unta, zebra dan badak Afrika.
1.3.
Paleartik
Adanya kondisi lingkungan yang
kurang mendukung, jenis binatang yang ada terbatas tidak sekaya wilayah lain.
Wilayah persebaran fauna
meliputi Eropa, Afrika bagian utara, pegunungan Himalaya sampai kutub dan
Jepang.
Fauna khas Paleartik adalah :
tikus, bison, kucing kutub dan panda.
1.4.
Neartik
Terdiri dari wilayah yang
beriklim sedang dan kutub sehingga merupakan kawasan yang miskin jenis binatang
seperti halnya kawasan Paleartik.
Wilayah persebaran fauna
meliputi daerah Holartic yaitu : Amerika Utara dan Greenland.
Fauna khas Neartik adalah :
tikus berkantung, bison, kalkun dan musk-oxen.
1.5.
Neotropik
Kondisi iklimnya sebagian
besar beriklim tropik, sedangkan bagian selatan beriklim sedang.
Wilayah persebaran fauna
meliputi Meksiko bagian selatan, Amerika tengah sampai ujung selatan Amerika
selatan.
Fauna khas Neotropik adalah :
ikan piranha, monyet, belut berlistrik di sungai Amazone.
1.6.
Australian
Iklimnya hampir mirip dengan
wilayah Neotropik yaitu beriklim tropik dan sedang.
Wilayah persebaran fauna
meliputi Selandia baru, Australia Indonesia Timur sampai garis Wallace dan
Melanesia.
Fauna khas Australian adalah :
binatang berkantong, trenggiling, cendrawasih, kaswari, kakatua,
buaya, kura-kura.
2. Persebaran Flora (Tumbuhan) di Dunia
Keberdaan flora di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh
kondisi fisik setempat dan daya adaptasinya terhadap faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap persebaran (keberadaan) flora tersebut. Suatu bioma dicirikan dan
diberi nama berdasarkan komunitas tumbuhan yang dominan. Pengelompokan
komunitas organisasi tumbuhan didasarkan pada perubahan letak garis lintang,
zona temperature dan jenis vegetasi yang dominan.
Adapun
persebaran bioma didunia adalah :
2.1.
Hutan Hujan Tropis
Ciri
– cirinya :
a. Terdapat banyak sekali spesies
tumbuhan, densitas tinggi.
b. Pohon – pohon utama
ketinggiannya antara 20 sampai 40 m.
c. Mahkota daun bertingkat,
membentuk kanopi sehingga dasar hutan menjadi gelap dan lembab.
d. Kelembaban udara tinggi dan
relatif tetap, rata – rata 25°C.
e. Terdapat tumbuhan khas jenis
epifit dan liana.
Persebarannya
:
Indonesia,
Papua Nugini, Amerika Tengah, Australia bagian utara dan Afrika Tengah.
2.2.
Hutan Gugur
Ciri
– cirinya :
a. Terdapat didaerah beriklim
sedang.
b. Curah hujan merata sepanjang
tahun antara 750 – 1000 mm per tahun dan
adanya musim panas dan musim dingin, sehingga tumbuhan beradaptasi dengan
menggugurkan daunnya menjelang musim dingin.
c. Tumbuhan semusim mati pada musim
dingin dan meninggalkan bijinya.
d. Tumbuhan yang tahan dingin
bersemi kembali menjelang musim panas.
e. Spesies tumbuhan sedikit antara
10 sampai 20 spesies dengan tingkat kerapatan yang tidak terlalu rapat.
2.3.
Savana (Tropical Grassland)
Merupakan
merupakan padang rumput yang diselingi pohon tinggi yang menyebar, dengan jenis
vegetasi yang mampu bertahan pada
kelembaban rendah, karena curah hujan hanya 50 sampai 130 cm per tahun pada
bulan tertentu.
Persebarannya
:
Indonesia,
Amerika Selatan, Australia, Afrika.
2.4.
Stepa (Temperate Grassland, Padang
Rumput)
Merupakan
lahan yang didominasi oleh tumbuhan rumput, semak belukar dan beberapa
pepohonan, yang terdapat didaerah tropis hingga subtropic dengan curah hujan
umumnya antara 250 sampai 500 mm per tahun.
Persebarannya
:
Afrika
Selatan, Amerika Selatan, Amerika Utara, Australia Barat, Hongaria.
2.5.
Gurun
Ciri
– cirinya :
a. Suhu udara sangat tinggi, pada
musim panas suhu > 40 C.
b. Amplitudo suhu harian sangat
besar.
c. Tingkat penguapan sangat tinggi
sehingga siang hari suhu sangat panas.
d. Jenis tanamannya xerophyte.
e. Curah hujan sangat rendah
sekitar 250 mm per tahun.
f. Jenis vegetasinya berdaun kecil,
berduri atau tidak berdaun dan berakar panjang.
Persebarannya
:
Afrika,
Asia, Amerika Australia.
2.6.
Taiga
Merupakan
hutan yang terdiri atas spesies tumbuhan yang daunnya seperti jarum, dengan
masa pertumbuhan pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Persebarannya
:
Siberia
Utara, Rusia, Canada Tengah dan Jepang.
2.7.
Tundra
Ciri
– cirinya :
a. Terletak didaerah Kutub Utara.
b. Didaerah dengan musim dingin
yang panjang dan gelap dan musim panas yang panjang dan selalu terang.
c. Didominasi tumbuhan lumut dan
sedikit rumput seperti semak yang tahan terhadap iklim dingin.
d. Vegetasi tundra beradaptasi
tinggi terhadap keadaan dingin sehingga tetap hidup walaupun beku.
e. Vegetasi tundra mempunyai masa
pertumbuhan yang sangat pendek dan berbunga dengan warna yang menyolok.
Persebarannya
:
Siberia,
Amerika Utara, Eropa Utara.
E. DAMPAK KERUSAKAN
FLORA DAN FAUNA BAGI KEHIDUPAN
Berkurangnya flora dan fauna
baik jumah maupun jenisnya sangat ditentukan oleh bertambahnya populasi manusia
dan keserakahan manusia dalam mengekploitasi sumber daya alam.
Dengan
mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan flora dan fauna, kita akan
menyadari pentingnya melestarikan keberadaan flora dan fauna.
Kerusakan
lingkungan biotik maupun abiotik, terutama erjadi karena manusia memaksimalkan
pemanfaatan sumber daya yang ada
akibat bertambahnya jumlah
penduduk. Jika tidak dikendalikan akan terjadi kerusakan flora dan fauna
yang berupa erosi
gen yaitu berkurangnya keanekaan gen karena kepunahan jenis tumbuhan dan
hewan tertentu.
Erosi gen terjadi karena
berkurangnya luas habitat, rusaknya habitat, eksploitasi berlebihan dan
penggunaan tekhnologi yang tidak bijaksana.
Dampak kerusakan flora dan fauna
adalah :
1. Ekosistim tidak
seimbang
Setiap
komponen dalam ekosistim mempunyai fungsi sesuai dengan peranannya sehingga,
hilangnya satu komponen baik berupa hewan atau tumbuhan akan berdampak pada
terganggunya kelestarian ekosistim itu sendiri.
2. Kelangkaan sumber
daya
Flora
dan fauna merupakan renewable resources yang sangat menentukan terhadap
kelangsungan hidup manusia.
Kelestarian
sumber daya air sangat ditentukan oleh keberadaan dan keutuhan hutan di
permukaan bumi.
3. Tragedi lingkungan
Fungsi
tidak langsung hutan adalah orologis, hidrologis, klimatologis, estetis dan
strategis. Terjadinya banjir, tanah longsor sangat ditentukan oleh keberadaan
hutan sebagai penahan aliran air hujan. Abrasi di pantai sangat ditentukan oleh
keberadaan binatang karang dan terumbu karang sebagai penghambat kecepatan
ombak ke pantai.
4. Menurunnya
kwalitas kesehatan
Berkurangnya
sumber daya nabati dan hewani akan mengakibatkan mekanisasi pertanian dalam
arti luas.
Penggunaan
zat dan bahan berbahaya untuk tujuan mempercepat dan memperbanyak hasil serta
memberantas hama dan penyakit, hasilnya apabila dikonsumsi oleh manusia akan
sangat berbahaya karena dapat memunculkan timbulnya penyakit.
5. Berkurangnya
kesuburan tanah
Selain
dari atmosfer nitrogen (N2) sebagai unsur hara makro juga berasal
dari tanaman dan kotoran hewan, sehingga kerusakan dan berkurangnya flora dan
fauna akan berdampak menurunnya bahkan hilangnya kesuburan tanah.
F. FAKTOR PENYEBAB
KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA
Untuk mencegah terjadinya kerusakan
flora dan fauna maka kita harus mengenali,mengambil hikmah dan membuat langkah
antisipasi agar kerusakan tidak berlanjut.
Adapun
faktor penyebab kerusakan flora dan fauna dimuka bumi adalah :
1. Pencemaran
Adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, energi,
dan atau komponen lain kedalam lingkungan. Juga dapat
berarti berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam
sehingga kwalitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu.
Menurut tempat terjadinya pencemaran dapat dibagi menjadi
:
1.1.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara dinyatakan
dengan ppm (part per million) artinya jumlah cm³ polutan per m³
udara.
Bahan pencemar dapat berupa
gas seperti H₂S, CO₂,
CO, maupun partikel seperti bakteri, virus, jamur, dsb.
1.2.
Pencemaran Air
Pencemaran air disebabkan
karena pembuangan limbah industri, sisa insektisida, sampah domestik, sampah
organik, dsb.
1.3.
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan
karena plastik, kaca,
zat kimia dari pertanian, dsb.
2. Ekploitasi hutan
Alih
fungsi hutan dengan pembakaran dan penebangan liar akan memusnahkan beberapa
spesies tumbuhan terutama yang pertumbuhan dan perkembangannya sangat lambat.
3. Perburuan liar
Perburuan
liar terhadap binatang akan berpengaruh terhadap keberadaan, persebaran
tumbuhan karena banyak tumbuhan yang
perkembangannya dilakukan oleh binatang, seperti tanaman jambu biji yang
disebarkan oleh kelelawar.
4. Penggunaan obat
pemberantas hama
Walaupun
tujuannya memberantas hama dan penyakit tanaman, tetapi faktanya secara tidak
langsung banyak hewan lain yang mati sehingga mengganggu keutuhan ekosistim.
5. Bencana alam
Bencana
alam seperti gempa bumi, gunung meletus, angin topan, tsunami, dsb akan
menyebabkan kepunahan flora dan fauna secara langsung.
G. PELESTARIAN FLORA
DAN FAUNA
Usaha pelestarian flora dan
fauna seperti diamanatkan oleh UU No.5 Tahun 1990 dilaksanakan sebagai bagian
dari upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Konservasi
bertujuan :
a. Menjaga berlangsungnya proses
ekologis dan sistim kehidupan.
b. Menjaga keanekaragaman genetika
flora dan fauna.
c. Menjamin kelestarian pemanfaatan
makluk hidup dan ekosistim.
Konservasi menurut Peraturan
Pemerintah RI No. 28 Tahun 2011 dibagi menjadi 2 (dua) bagian pengelolaan yaitu
:
1. Kawasan Suaka Alam
(KSA)
Kawasan
Suaka Alam terbagi menjadi :
1.1.
Cagar Alam
Adalah
kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan (keunikan)
jenis tumbuhan dan atau keanekaragaman
tumbuhan beserta gejala alam dan ekosistimnya yang memerlukan upaya
perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangannya dapat
berlangsung secara alami.
Contoh
:
- Cagar alam Gunung Lokon
(Minahasa) dengan flora khas Anggrek Pohon, Aren dan Pandan.
- Pulau Obi (Halmahera Selatan)
dengan flora khas Matoa, Kayu Merah dan Nyatoh.
1.2.
Suaka Margasatwa
Adalah
kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan (keunikan) jenis satwa liar dan atau
keanekaragaman satwa liar yang untuk kelangsungan hidupnya memerlukan upaya perlindungan
dan pembinaan terhadap populasi dan habitatnya.
Contoh
:
- Suaka Margasatwa Bawean (Jatim)
dengan fauna khas Monyet Ekor Panjang, Babi Rusa dan Rusa Bawean.
- Suaka Margasatwa Tanjung
Batikolo (Sulawesi Tenggara) dengan fauna khas Anoa, Burung Maleo dan Monyet
Hitam.
2. Kawasan
Pelestarian Alam (KPA)
Kawasan
Pelestarian Alam terbagi menjadi :
2.1.
Taman Nasional
Adalah
kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistim asli, dikelola dengan sistim
zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
Contoh
:
- Taman Nasional Gunung Leuser
(Aceh) melindungi Gajah, Badak Sumatera, Orang Utan, Tapir, Harimau, Kambing
Hutan, Rusa dan berbagai spesies burung.
- Taman Nasional Kutai (Kalimantan
Timur) melindungi Babi Hutan, Banteng,
Orang Utan, Rusa dan Bekantan.
- Taman Nasional Bunaken (Sulawesi
Utara) merupakan habitat Terumbu karang, berbagai jenis ikan, Moluska, Kepiting,
Udang, Penyu dan Burung Laut.
2.2.
Taman Hutan Raya
Adalah
kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa alami
atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan jenis asli, yang tidak invasife dan
dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
Contoh
:
- Taman Hutan Raya Bung Hatta
(Padang)
Flora
khas : Rafflesia Arnoldi, Kuweni,
Srikaya.
Fauna
khas : Harimau Sumatera, Kijang, iamang.
- Taman Hutan Raya Ngurah Rai
(Denpasar)
Flora
khas : Bakau, Tuba, Benuanglaki.
Fauna
khas : Penyu Hijau, Penyu Sisik, Teripang.
2.3.
Taman Wisata Alam
Adalah
kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan terutama untuk kepentingan
pariwisata alam dan rekreasi.
Contoh
:
- Taman Wisata Alam Grojogan Sewu
(Jateng)
Flora
khas : Pinus.
Fauna
khas : Kera ekor panjang.
- Taman Wisata Alam Teluk Yotefa
(Irian Jaya)
Flora
khas : Bakau.
Fauna
khas : Kus-kus berkantong.
H. ORGANISASI PECINTA
LINGKUNGAN HIDUP
1. Greenpeace
Adalah
organisasi pecinta lingkungan hidup dunia yang anggautanya hampir seluruh dunia
yang berpusat di Amsterdam. Mereka sering bentrok dengan aparat suatu negara
karena memprotes kebijakan yang bertentangan dengan pelestarian lingkungan
hidup. Website-nya : www.greenpeace.org.
2. World Wide Fund
for Nature (WWF)
Adalah
organisasi pecinta lingkungan hidup dunia yang bergerak dalam konservasi
lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan yang berpusat
di Gland Swiss. Organisasi ini membuka cabang di berbagai Negara dan sering
mengadakan penelitian di bidang konservasi serta upaya perlindungan habitat
flora dan fauna. Website-nya : www.wwf.or.id.
3. Friend of The
Earth International (FOEI)
Adalah
organisasi pecinta lingkungan hidup dunia yang beranggautakan 70 negara dan
berpusat di Amsterdam. Organisasi ini mempelopori gerakan cinta kepada bumi,
mengajak dunia untuk menyelamatkan bumi yang saat ini terancam kerusakan yang
parah. Website-nya : www.foei.org.
4. Wahana Lingkungan
Hidup (Walhi)
Adalah
organisasi lingkungan hidup dan sosial Indonesia yang secara konsisten
memperjuangkan kelestarian lingkungan. Website-nya : www.walhi.or.id.
5. Yayasan Balikpapan
Orang Utan Survival (BOS)
Adalah
organisasi lingkungan hidup Indonesia yang mendukung program pendidikan tentang
pelestarian orang utan pada masyarakat dimana habitat orang utan liar masih
dapat ditemukan. Website-nya : www.orangoetan.nl.
6. Yayasan
Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI)
Adalah
organisasi penyandang dana non komersial dalam usaha menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia. Organisasi ini memfasilitasi segala upaya yang
dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam hal konservasi dan pemanfaatan
sumber daya hayati secara lestari dan adil. Website-nya : www.kehati.or.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar